Selamat Datang Kawan di WebBlog Para Pembebas

Posts tagged “DAERAH

TULISAN KHUSUS : ANTARA DOGMATIKA DAN LOGIKA


ANTARA DOGMATIKA DAN LOGIKA (Pembahasan Suntingan)

 

 

ANTARA Dogmatika dan Logika dalam Dialektika Materialisme. Yang dihubungkan dengan Ajaran Kerakuyatan, mengantarkan Perubahan (di) suatu Negara berdasarkan DEMOKRATIK HAK REVOLUSI

 

Tuan tuan, salahsatu Pemikir di Indonesia (tanpa Penyebutan Nama) MENYATAKAN

 

“… Amerika suka menanamkan Modalnya di Indonesi, tetapi hanya di Perusahaan perusahaan yang … segera menghasilkan Keuntungan … langsung, … dalam Perusahaan Minyak, semua Tambang Minyak … Monopoli ..

“Karena, Imperialisme … tak akan … mendekati Rakyat Indonesia … memberikan Konsesi Politik … Ekonomi, harus melakukan Politik Biadab YANG LAMA …

“… Penderitaan … Buruh Industri, … karena TAK ADA INDUSTRI NASIONAL, Perdagangan Nasional, … BENTROKAN (Baca, dibenturkan = Dialektika) antara Imperialisme dan Rakyat INDONESIA, tak seorang (= Manusia) Indonesia pun akan kehilangan HAKNYA …”

(MENUJU REPUBLIK INDONESIA, 1925)

 

Tuduhan Dogmatika KIRI (Ketentaraan ? ke) “Negara” dibantah. Strategikalisasi Pemikiran ini MEMBERLAKUKAN LOGIKA. Dari Pemusatan ke OFENSIF … REVOLUSIONER

 

“… bertimbun … Buruh Industri dan Petani melarat, yang … MEWUJUDKANKAN TENAGA TENAGA (Ini lah, Pembentukan KELAS, Tuan) … syarat syarat … Ekonomi

mempertahankan .., KEMENANGAN Politik … yang moderen … jika … MEMILIKI KEKUASAAN EKONOMI …”

 

Maksud Pemusatan adalah KEKUASAAN – Perang untuk MERDEKA suatu PEMBEBASAAN dalam Terjemahan Sosial Ekonomi Politik

 

“… kesimpulan, bahwa KITA … menentukan Strategi … BERTAHAN … sebagai Basis basis … Republik Indonesia.”

Materialisasi Logika Dialektis Ekonomisasi (= Politik) suatu PERTAHANAN INDONESIA MERDEKA (MANIFESTO JAKARTA, 1945)

 

“… Indonesia … di Masa Depan … akan meng – ada – kan Hasil yang Tiada Ternilai Harganya di Pasar Dunia seperti Minyak Tanah, … Emas … dan lain sebagainya. … Republik Indonesia bisa mendapatkan Mesin, yang dibutuhkan. … untuk Kemerdekaannya. Kemerdekaan … berdasarkan Industri … Sebaliknya Industri … berdasarkan Kemerdekaan pula. … Industri yang … penting untuk KEHIDUPAN DAN PERTAHANANNYA

 

PERTAHANAN INDONESIA MERDEKA

 

“… untuk MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA … :

 

1 & 2. Persatuan … Rakyat. Persatuan terhadap serangan dari dalam maupun dari luar Negara. Persatuan ini dapat diselenggarakan … Partai …

Kemerdekaan yang penuh … sama … dengan Persatuan … menjalankan ekonomi yang teratur … kekokohan … Indonesia Merdeka

3. Jangan dibolehkan Modal Aasing … menyewa Tanah dan MENGUASAI BAHAN … Tanah – Produksi – Distribusi harus DIKUASAI … NEGARA

4. Ekonomi … dikendalikan (diatur) … dan terencana … “Tidaklah susah untuk Indonesia Merdeka untuk memimpin majikan Bumiputera kearah Kolektivisme dan ekonomi terencana, yang mengatur Hak Milik, Penghasilan, Pembagian Hasil, Upah dan Hidup Sederhana.” (Kutipan)

 

Sehingga, Kawan ! Dan, Progresif Nasionalist …

 

“Walaupun Amerika menamai dirinya demokratis, buat kita tak kurang bahayanya … (SEMANGAT MUDA, 1926). … Boleh jadi pada waktu paling di muka ini berjuta-juta modal Amerika akan masuk ke Indonesia …

“Kalau kita bisa mempersatukan seluruh Indonesia (Isme – Nasional ke Persatuan Rakyat Indonesia) dan … kita bisa memikirkan merebut kemerdekaan dan barulah bisa mempertahankan kemerdekaan itu terhadap … Amerika.”

“Berhubung dengan hal diatas, maka Revolusi Indonesia kelak akan berbeda … Revolusi Indonesia tiadalah akan semata-mata untuk menukar kekuasaan … dengan kuasaan bumi putera (Peperangan Kemerdekaan bangsa), tetapi juga untuk … KEKUASAAN … Buruh Indonesia (putaran-sosial).”

 

TERIMA KASIH. SOSIALISTA !

 

 


GREEN (AND) LEFT MOVEMENTS


NYARIS Perjuangan Internasional “Hijau” di Dunia tanpa Keputusan keputusan apapun. Hanya Isu isu “Bukan Gerak” Aksi. Pembentukan Kemanusiaan – Lingkungan

 

Mengapa ? Karena, berhubungan dengan Tanah, matarantai Alam Ekologi ke Pangan, dan Negara (Baca, Kekuasaan dalam Putusan). Terpakai Keuangan (Ekonomikal) untuk “Pengubahan” Alam, yang akan dipersiapkan

 

Politik dan Kekuatan mengatasi Rancang Gerak Tempat. Falsafati. Industrialisme = Produksi. Re – Aksi  Alam – Sumber. Atas Hasilnya (Guna). Peranan Tanggung jawab Bernegara. Perbuatan dan Dialektika

 

– Pengelolaan = Strategika Alam

– HAK ke Manfaati Alam

– Masalah Kehancuran Alam

 

Pernyataan dan Sikap berdasarkan Alasan alasan Hubungan Gerakan gerakan Hijau (ke) Pemerintahan. Terpolitisasi. Idealisme ke Progressif. Merangkai Aksi (= Politikal), Massa

 

1. Menyampaikan Ajuan Keseimbangan (Ekologi)

 

2. Melakukan (Program, Kegiatan kegiatan)

 

3. Membuat = Kemampuan/Daya “Pengubah”

 

Rasionalisme Politik suatu Saluran saluran “Daerah” (Teritory) membangun Idealisme Lingkungan. Tetapi, bukan jadi Ultra Kanan. Bertarung antara Pimpinan – “Kekuatan (di”) Bawah digerakkan. Sambungan Negatif , walaupun Kanan juga berniat = Taktis – Aktif, “Kepentingan Program Hutan” (Forrests) ke Perang – Distrikasi Ekonomi

 

<Jeda

 

 

 

Alam (Tanah, Air dan Udara) merangsang MIliter — yang tidak wajib warna hijau — dalam Kepentingan kepentingan Tempur Udara ke Darat – Lautan, berwewenang untuk “memakai” Keseimbangan Ruang Defensita) membutuhkan Pangan, Material – Alat, mencapai Tahapan ke tahapan, akan merusak sekali-gus membangun (= Kesementaraan “Perintah”)  Alami

 

Kedua masalah di atas, bergantung pada Kependudukan, “Orang Negara” = Sosial. Ekonomi ke Politisasi (Kanan). Dan, Kekuasaan Ekonomi Sumber sumber Eksploratif – Militer (Komando) Produksi Alat alat Peperangan (Ketentaraan). TERSERAP PEKERJA (Thesiiska Alam)

 

Sosialis telah lama paham Situasional berkelanjutan itu. Bersumber dari Perjuangan Buruh. Ke Strategikalisasi. Kesepakatan Hijau – Sistim

 

Gerakan gerakan yang “KIRI” dalam Terjemahan ISME – nSosial di Bumi, dan diarahkan Memperjuangkan HAK (manusia = “Alam Berpusat”, Akalnya) . Bukan Penghasutan !!! HAK Alam = Tanahnya … Kehidupannya (Udara, Air)

 

Beberapa Pembahasan (Multi Dialog Bahasa), antara lain

 

Thematikalisasi HAKNYA atas Alam (“di”) Bumi

 

Thematikalisasi Industrialisme Lingkungan ke Penghidupan

 

Thematikalisasi HIDUP dalam Pembentukan  Masyarakat

 

Tampak sungguh Politis dilihat dari Isme = Kegiatan kegiatan Program. Re – Evolusi. Gerak Hidup Alam. Berlaku Sosial Kekuasaan = Pemikiran Zaman Manusia. MEMBEBASKAN PENGUASAAN “DUNIA KAMI”

 

<Tunda

 

 

 

LEFT, AND MOVEMENTS

 

Tani dan Produksi berhubungan dengan Alam (ke Lingkungan) menerjemahkan Pikiran pikirannya ke Rasionalisme – Hidupnya ke Penghidupan (bentukan, jaringan) = Kehidupan

 

Kesatu, PERSAUDARAAN (Wilayah = Komunal. Daratan

 

Kedua, Keseimbangan Alam – Perlakuan “Sistim Edukasi” Genetikak

 

Ketiga, Peradabannya (Kebudayaan)

 

Bentuk bentuk Tanam, yang jjelas Menghasilkan = Kerja, Teknologika (Kebaruan, Waktu. Agar,, dibaca Pengalaman)

 

Pertanian, Lahan (Padi, Gandum/Roti)

Hutan/Kayu dan Kebun kebun

Lautan, Eksploitasi – Mineral (Tumbuhan, “Unsur”)

Simbiotika Natural Materi materi di Luar (Kosmis = Azaly = Tanah ? Besi)

Tanaman ke Farmakologika Obat (atas Racun)

 

Namun, ada Reksiko. Berdampak. Bagaimanakah akan menyelesaikan ? KAMI RAKYAT MISKIN terlepas dari Kenyataan, yang ditanggung Manusia (Badannya = “Lahir) Sosial” Kehidupan

 

<Titik

 

 

 

POLITIK

= DASAR (KAH ?)

LINGKUNGAN

 

Saudara saudaraku, …

Tuan tuan Pembicara, …….

dan Pembaca, …..

 

Politik = Kepentingan kepentingan. Bernegara. Apakah :Negara” itu ? Wilayah/Daerah (= Alam) . Ke Organisasi = Kenegaraan. Tanah, Pemilikan Masyarakat (dalam) Kepemimpinan

 

MENYELENGGARAKAN KEPENTINGAN KEPENTINGAN ADALAH SUATU IDEOLOGISASI (DI) NEGARA. Strategika ke Program program. Sedangkan  Pelaksanaan Gerakan Lingkungan itu apa ?!?

 

<Titik

 

 

 

Dua Kepentingan Rakyat memperjuangkan  (Terbaca Perlawanan). Pertama, KEMANUSIAAN = Sosialisme berhubungan dengan Pemenuhan Dasar. Lahan (Alam) , Air. Ke Pangannya

 

– Menghindari – Cegah Pengrusakan (Individualisasi)

– “Membagi” (Tanah, Kependudukan). Pentaaan

– Mempersiapkan Perlindungan, Seimbangan Harmonisasi

 

Kedua, Thesikalisasi Logik Alam. Ke Produksi. Berlangsung. Tahapan tahapan Revolusioner. KEBARUAN (Waktu – Ubah) merangkai Pemikiran = Kemutlakan – Semesta

 

Contoh, Susun Bangun Kuasa. Evolutif. Kehendak, Materialisme (‘Form”)

 

– “Tujuan Alam” (= GERAKNYA)

– Manfaat (Filosofika). Kegunaan

– Sosial ke Pertahanan Manusia

 

<Titik

 

— oOo —

 

 

 

Kekuasaan YANG HIDUP terhadap Alam (Buatan) ke Politik. M(aterialisasi = Gerak. Utopis ?). POLITIK RAKYAT MISKIN. Perjuangan Kepentingan kepentingan Manusia Sosial HAKNYA (Rakyat)

 

<Tutup

TERIMA KASIH. SELESAI


SOSIAL PERTAHANAN = NEGARA


SOSIAL PERTAHANAN RAKYAT

TERJEMAHAN ATAS KEAMANAN

DALAM ARTIAN “OSME” NEGARA

PEMBEBASAN (Baca, Kemerdekaan) Nasional adalah “Isme” = Politisasi, menganuti Revolusi suatu Kebudayaan. Berlangsung Perubahan (Materialism). Dialektika yang Logikal. Ruang ke Tempat, terjadi Perbuatan dalam Waktu

 

1. Mengubah (Dasar, Persiapan) = Kehidupan

 

a. Tanam

b. Produksi

c. Kerja

 

2. Membenturkan. Pemikiran – Alam. Ke HAKNYA

 

3. Membentuk

 

a. Kekuasaan (Tujuan Rakyat)

b. Pemerintahan yang Revolusioner

c. Sosialisme (= Masyarakat)

d. Nasional Industrialisasi (Produksi)

e. Dagang (= Program, Berter)

 

Ketika Arah sudah dibuat dari Aturan aturan ke Nilai (atas Perbuatan ‘Seorang’) jadi Sistim, dan Sosial = Organisme dalam Ketaatan, dan Patuh. Mematuhi Keadilan pun Pertahanan (Majemuk)

 

1. Keamanan = “Sistim ke” Perang

 

– Kemampuan (Tubuh, Daya)

– Budaya (Seni, Kerakyatan)

– Tangkal Dini (Peradabannya)

 

2. Perpindahan Tempat Kependudukan (Transforma – Urbanis, Non Marjinalisasi) didasarkan Pangan,  Ekonomisasi (Tenaga)

 

3. Bertahan (Hidup, Dialektika). “Isme” = Pertahanan

 

<Jeda

 

 

 

Keamanan ? Strategikalisasi untuk mempertahankan Sosial HAK ke Perbuatan (Manusiawi), dan Produksi  yang ditujukan Alasan alasan Revolusi terbentuknya Kehidupan Manusia Zamani. Berlaku Politik Rakyat “atas Negara ke negara” . Maka, suatu negara. Suatu Negara yang “Bebas” (Kemerdekaan Manusia di Tanahnya = Bumi dalam Kesemestaan) mampu dijadikan Organisatif Perjuangan Kerakyatan

 

Karena, Para DEMOKRATIK Muda, KIRI dan Kepemimpinan Sosialist dalam Pertempuran ke pertempuran mempertahankan Demokrasi adalah Kekuasaan Rakyat “Miskin”. Dalam Massa (Baca, Politisasi yang Ekonomikal) membentuk Thesiskalisasi di dalam dan menjadi Pergerakan Rakyat Ideologis, Perjuangan “Organik organik Kelas” Buruh (= Pekerja), dan Progresif Sosialisme Milisia

 

Bukan Kebiadaban Perang atas nama Kemanusiaan  Bunuh Manusia/Pikirannya, melakukan (Individualisasi) Penguasaan Alam. Retorika Militerisme. Tentara = “Alat” Perang. Bukan … !!! Itu, bukan Perang Rakyat !

 

<Tutup

 

 

 

SOCIALISTA ! “Silahkan datang …”


“ISME” ATAS MISKIN


“ISME” = POLITISASI ATAS KEMISKINAN

IDEOLOGIKA atas Kemiskinan dibedakan 2 (dua) pemahaman. Sosialisme, atau Kapitalisme (Baca, Individualist). Bukanlah hanya Pertanyaan. Mengakibatkan Manusia (“Ujud”) Tidak Ber – HAK. Tanpa Kebebasan di Tanahnya

 

“Bebas”, Pembaca ……. Ke Acuan Sosialisme Hubungan Masyarakat – Manusia (= Pribadi)

 

1. Tenaganya = (Pemenuhan Kebutuhan)

 

2. Pemilikan Masyarakat ke ‘Nation’. Berhubungan dengan PEMIMPIN (Demokratisasi)

 

a. Sosial = Kebudayaan (Pertanian)

b. Politik – Daerah (Pilihan, Memilih)

c. Ekonomi Industrialisasi (Program)

 

3. Kuasa. Sosial = Kelas

 

<Titik

 

 

 

Atas Kepunyaan (Materialistis). Dijadikan rangklaian Alasan “Miskin” = Terjadi. Kemiskinan = Ukur Politik. Tidak Strategika – Isu. Retorika untuk Ekonomisasi. Dikehendaki Kekuasaan Terjemahan Negara. Memungkinkan “isme” = Perbuatannya ke Bentukan bentukan (“Form”, Ekonomikal)

 

– Kekuasaan = Gerak (Aksi)

– Sistim (Budaya, Ketahanan)

– Azas (bukan Per – Adat – an)

 

membentuk kembali (Reformatif). Berperike – manusia – an. Dari Keadaan MIskin ke  “Memiliki” suatu HAK. Apakah ???

 

HAK Ber – Negara (Kedaulatan, Aturan). Ke Politisasi

 

HAK Ditujukan (Tujuan = Kekuasaannya) untuk “Hidup”. MAKA, berlaku Peradan (Materi ?!?) di Negara

 

HAK Menyelenggarakan  Industri dan Pertanian

 

Ekonomisasi (Relas relasi) yang Politik bukan jadi “Ketegangan Antara”, namun karena didasarkan Dialektisasi – Tanggung jawab menyelesaikan Pemiskinan. Kepemimpinannya – “Milik”

 

Kemiskinan artian Nasional = Politik Demokrasi mencakup Negara Ekonomi yang Rasional (Daerah, Perdagangan, Sektor sektor – “Kerja”) ke Sistim Keputusan = Politisasi dan termaksud Pimpinan ke Kolektivisme dalam bentuk bentuk Sosiaslistis

 

Rakyat Miskin = Politik. Memperjuangkan (Tahapan tahapan Revolusi) Terkuasai kembali HAK Rakyat Berkekuasaan untuk Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Kemanusiaannya (Pangan, Sandang dan Papan)

 

Menghapus Kelas kelas buatan Kapitalis, meletakkan dasar Persamaan, HAK Azasi Manusia (Ekonomi) untuk melaksanakan = Kolektif HAK Rakyat ber – Pemerintahan

 

<Jeda

 

 

 

MANUSIA

TITIK

HISTORIKA

 

Internasionalisme – Agamis belum lagi tersadar tafsir Kemiskinan, bahwa Tidak karena Uang (Beli). Melulu dampak Miskin ke Nasibnya, dan … Kematian. (Bukankah demikian, ‘Bu ?). Jadi a – Politik Kriminalisme

 

Miskin itu nyata dibuat ! Atas Kemanusiaan Masyarakat. Pemiskinan !!! Ekonomi ke Kapitalisme …….

 

— oOo —

 

<Titik

 

 

 

Pemilikan suatu Kekuasaan (?). Penghidupan … Tenaga = HAKNYA (Kelas). Bekerja untuk Manusia Sesama  (Adil, Berbuat). Tderjemahan ke “Individu” = Pribadi. Bersama. Dalam Takdir – Rakyat di seluruh Dunia

 

<Tutup

SEKIAN, TUAN TUAN …

 

 


TERROR ! TERROR ! TERROR ! KONTRA – BOIKOT !


TEROR, KEKUASAAN PERANG

Pembebasan

KEAMANAN suatu Negara menjamin Tingkatan tingkatan Hidup Kemanusiaan Masyarakat, yang hendak dicapai. Bukan Penguasaan Militeristis

 

Ukuran ukuran Kekuasaan diarahkan ke Sistim = Konstitusif, Pemerintahan, melaksanakan Hukum dalam rangka Ketahanan Nasional  (Baca, Wilayah wilayah). Bukan “Tekanan atas” = Terror Ekonomi

 

Seimbang – Rasional dalam Kemampuan kemampuan Bertahan Rakyat (Sebab) Tenaganya

 

1. Kebijaksanaan

 

2. Perintah

 

3. Keputusan

 

4. Komando (Unit unit ? Lihat juga, Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK)

 

5. Instruksional

 

Dipertahankannya. Sehingga, Kekuasaan (di) Negara selama “Keadaan di bawah” Panglima Tertinggi (Kepemimpinan Peperangan) mampu berlangsung untuk “Membentuk”

 

Unsur unsur Kerakyatan (Negara) suatu Organisme – Pertahanan Rakyat

 

Pergerakan ke pergerakan “Ubah” = Putusan putusan dalam keseimbangan Demokrasi Ekonomisasi (Produksi), tidak saling lepas dari Kedaulatan Sosial = Kuasa

 

Ini , Politik ! Tujuannya yang akan membedakan. Antara Pihak ke pihak. Ber – “Negara” (Negara = “Ide” . Utopia kah ?)

 

Tetapi, ketika Pertahanan diterjemahkan “jadi Kekuasaan”, jikalau terkendalikan Kelompok kelompok (Dari ? Pemerintahan – Militerisme, atau Pihak pihak lain dan Luar), maka diterapkan Taktikalisasi “Demokrasi ke GerakInternasional (Boikot Dagang, Produksi)

 

Karena,

 

–          Ancaman atas Rakyat (dalam Kelas)

–          Kemungkinan “Pecah Kekuasaan”. Lalu, saling berhadapan. Ke Kontra (Tidak kembali Oposisional )

–          Tentara pun tidak Taat ke Rakyat (Demokrasi)

 

 

 

SELESAI

 

 


SURAT KEPADA AGUS JABO PRIYONO


SURAT UNTUK

KAMERAD AGUS JABO PRIYONO

KETUA UMUM

PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK

 

 

 

PARTAI Rakyat Demokratik digerakkan “Yang Muda” lagi. Tanpa retak, walaupun membayang Ekonomi Internasional sedang Terkuasai. Karena, telah lama dihancurkan 3 Keparat di Dunia. Kapitalis – Imperialisasi (ke) Individualist. Atas Pemerintahan Sok Liberal

 

Saya datang ke Kantor bertemu beberapa Pimpinan Organisasi DEMOKRATIK. Namung, di dadaku agak sesak. Bukankah aku Demokratik, atau … tidak lagi ? Sambil merasakan Tujuan “Partai Kita”

 

Damai, tetapi mampukah kurajut terus Harap Pikir Rasa Batini untuk Keadaan “nanti” … seketika mengingat ujung  moncong senjata membidik batok kepala Kami di jalanan, meneriakkan PEMBEBASAN DARAH MANUSIA

 

Kamerad, … Salam Rakyat Miskin. Kemiskinan ?!? Terjadi. Di “Negara”

 

1. Pemiskinan atas Rakyat, karena Negara (Baca, Uang) melepas Produksi untuk Kebutuhannya dibuat Manusia Tenaga Buruh

 

2. Kekuasaan jadi Individualisasi. Penguasaan. Atas Produksi. Ke Laba. Menguasai Alam = Sumber Ekonomi. Dihancurkan Kebutuhan ke Pembendaan (Uang)

 

3. Penyaluran Barang (Contoh, Makanan ke “Benda”. Perdagangan = Laba ?) memenuhi Kebutuhan Rakyat Miskin pun Dikuasai. Itu, bukan Sosialist

 

Tragikal, Kemiskinan pun Ekonomisasi Keuangan Penguasaan ………

 

Gerakan gerakan Demokratik harus KEASLIAN ke PEMBEBASAN … didasarkan Aturan aturan Sosial (Manusia) di Buminya untuk Peradaban, dan Zamaniya Kemanusiaan Baru. Sehingga, bertujuan Kekuasaan Rakyat “Miskin” ke Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Manusia. Adalah, Demokrasi Kekuasaan Rakyat ke Ekonomi Produksi = Masyarakat Sosialisme (Kemanusiaan)

 

MAKA, Kepemimpinannya (Manusiawi) terbentuk, karena Sosial HAK = Kelas. Inilah, Dialektika Materialisme yang menerjemahkan Manusia = Rakyat di Negara. Pemikirannya. Sosial – “Ide” Negara

 

Aksi aksi Massa Rakyat Buruh dan Partai Terjemahan Kekuasaan (dalam Gerak Kuasa) Rakyat atas Kedaulatan (di) Negara suatu Persatuan Rakyat Nasional Kesatuan Wilayah wilayah dan ‘Nation’ ke Ekonomisasi = Negara Demokratisasi (Politika) Kepentingan kepentingan Masyarakat suatu Ketahanan di Negara dalam Kehidupannya = Kemampuan, TENAGA dan Perlawanan (Umum). Ke Internasional. Strategikalisasi Industrialisme

 

Basis basis, yang dibuat Rakyat masih ada

 

         – Pertanian, Lahan Tanam (Basis Tani) ;

         – dan, Daerah daerah (Basis Daerah) ;

         – Kerja, Tenaga = Kelas (Basis Pekerja) ;

 

Dan, Partai Rakyat Demokratik (Anggota = Pembentuk Basis) salahsatu Politik Rakyat Miskin ke Ekonomisasi

 

Sehingga, Kepartaian = PERSATUAN RAKYAT, yang terbentuk mengarah untuk Penghidupan rangkaian Kerja Organisme Politik Ekonomi Produksi (Organik organik) Tenaga ke Hasil. BERKEHENDAK, BERGERAK, BERTUJUAN. Rakyat = KEKUASAAN MASSA

 

 

 

Terimakasih, KAMERAD


EKONOMI, KEAMANAN, DAERAH


EKONOMI RAKYAT,

KEAMANAN

(DAN) DAERAH


MUNGKINKAH Demokrasi = “alat” Berke – KUASA – an ? Penganutan yang salah. Karena, terdapat Kekuasaan Rakyat di “Negara”. Maka, Pemerintahan pun suatu Nasional

1. Membebaskan Rakyat = Kemerdekaan (Ajaran)

2. Berkedaulatan

a. Kesatuan – Wilayah wilayah (HAN = Rakyat)

b. Kesatuan = “Isme” – Nasional

Nasional dari kata ‘Nation’, yaitu Proses Tradisionalitas – Budaya Politik Masyarakat  = Kekeluargaan jadi suatu Bangsa (Klan à Percampuran à Nilai = Aturan ßà Daerah)

c. Kesatuan Sosial Perekonomian (Industrialisasi = Produksi, dan Tenaga, Sumber Alam) Politik

3. Menyelenggarakan Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Masyarakat (Kelahiran) – Penduduk

<Titik

Demokratisasi (Politik Ekonomi) ditujukan menyelenggarakan Tujuan Ber – “Negara”

1. Memilih Pemimpin (bukan Individualisasi)

2. Membentuk Parlemen Nasional (Rakyat). Diperjuangkan Sosial “Hak” (Kelas) melalui rangkaian Pemilihan (Umum)

a. Kemerdekaan di atas Tanahnya

b. Pembentukan Masyarakat (Kemanusiaan)

c. Nasional Industrialisasi Ekonomi

3. Mempersiapkan Produksi = Nasional Industrialisasi

Terjemahan Pertahanan Rakyat (Baca, Konstitusi). Materialisasi Utopia (= Perbuatan). Sosial ke Tahapan tahapan Revolusioner Proses Kemerdekaan dalam artian “Negara”

KAM = Manfaati Sumber Alam (Daerah)

KAM = Perlindungan Kepentingan kepentingan atas Usaha usaha Perekonomian Masyarakat (Pemilikan) Kependudukan (Tempat, Perburuhan)

– Sosio Ekonomisasi Keuangan (Anggaran) Negara

– Perdagangan (Distribusi) dan Barterisme

– Hubungan Sosial (Perburuhan) Industrial – Politik

KAM = Sosial Pertahanan “Daerah daerah (Organisasi” ?) Ekonomik

<Jeda

Atas Program program Politik, yang diajukan untuk menyelenggarakan suatu Pemerintahan (Presiden dan Parlemen Nasional. Lihat, Undang Undang Dasar Republik Indonesia). Berlangsung Kekuasaan (Rakyat, di) Negara. Diperbuat (Dialektika ke Rasional = Politisasi) Keputusan keputusan Pilihan, Membebaskan Rakyat dari Pemiskinan (Ekonomi) di seluruh Daerah Indonesia.

<Tutup

SELESAI


MANUSIA DAN KEPEMILIKAN


MANUSIA, KEPEMILIKAN

SESEORANG

(SUATU PRIBADI)

 

Tulisan yang Pre – Retorika Logikal ke “Pembentuk Ubah” Rasional

 

Oleh : PEMBEBAS

 

 

 

HAK HAK di Indonesia berhubungan dengan (= didasarkan) Tanahnya menjadi Sosial HAK Kelas

 

1. Kemanusiaan dalam HAK Azasi Manusia

 

    a. Hidup

    b. Pikir = ebebasan (Diri)

    c. Persamaan

 

2. HAK HAK di “Negara”

 

    a. Sosial Keadilan = HAK

    b. Sama dalam/ ke Pemerintrahan

    c. Kolektivisme (Pimpin)

 

3. Kepemilikan

 

    a. Pemilikan Masyarakat (Produksi)

 

Penjelasan Resmi

Undang Undang Dasar

Republik Indonesia

 

II. ……. pokok pokok pikiran … terkandung …

 

….. yang tertulis … maupun … tidak …

 

Pasal 33

 

“……. demokrasi ekonomi produksi dikerjakan

… semua,

… di bawah pimpinan …

atau

… PEMILIKAN masyarakat.

 

“….. adalah pokok pokok kemakmuran …

SEBAB

…DIPERGUNAKAN …

 

“Kalau tidak …

produksi … ke yang berkuasa

dan

RAKYAT BANYAK ditindas …”

 

    b. HAK Manusia = Sosial. Ke “Milik” = Seorang dalam Pribadinya

 

         – Tenaga, Upah. Ke Hasil

 

Undang Undang Dasar Republik Indonesia

 

Pasal 28 D ayat 1. “…..  BERHAK … MENDAPAT imbalan …

yang adil …

layak

dalam hubungan kerja.”

 

“Mendapat” = dari Sosial ke HAK (Kelas, Tenaganya) untuk memakai (baca, Ekonomik. Transaktif. Keuangan atas Barang) dan menggunakan

 

Pasal 28 G ayat 1. “….. ber HAK … benda …….”

 

Cukup jelas, HAK = yang telah dimiliki (atas Kebendaan – Produksinya)

 

Pasal 28 J ayat 1. “….. HAK … sebagai pribadi …….”

 

         – Tempat tinggal. rumah

 

Pasal 28 H ayat 1 “….. sejahtera lahir … batin, bertempat tinggal …….”

 

          – Pendidikan, dan Kesehatan (Manusiawi = HAK)

 

     c. Pengetahuan (Budaya ), Teknologi – ka

4. Pertahanan ke Rasa “Aman”

5. Produksi

     a. Barang

     b. Budaya – Tani. Ke Pangannya

     c. Tanam

<Titik

 

       HUBUNGAN

       HAKNYA DALAM MASYARAKAT

       KE “ORANG”

Karena, Tanah adalah Dasar = Pembentuk HAK HAK Kemanusiaan = Sosial (“Perbuatan Nilai”) ke Orang

Satu, Kebebasan di atas Tanahnya. Dari

1. Penguasaan/ Militerisme

2 Individualisme (Kuasa ?)

    – Penguasa (an)

    – Tyranik

    – Monopoli

    – Militerisme (= Perintah)

    – Korupsi

    dll dalam Perbuatan

3. Kapitalisme (Dunia)

Apakah Tujuannya ? Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Dasar/ Pokok Manusia (pangan/ makan, sandang/ pakaian dengan barang dan rumah/ papan)

Dua, Kemerdekaan (Ia adalah Manusia. Lahir = Sosial) Kuasa di Tanahnya

<Jeda

HAK Pribadi (Sosial, Pendidikan – Budaya. Baca, Perempuan Sosialis) Manusia = Seorang, terbentuk. Karena Sosial Hubungan

1. Manusia ke Manusia (Kebutuhan kebutuhan ke Pertahanan)

2. Manusia = Anggota Masyarakat (Penghidupan ke HAK)

     Berbeda

     a. Individualis dengan Individualis. Persaingan karena Beda ke “Milik Kuasa atas”

     b. Individualis dengan Kelompok (Para Individualis. Hubungan kah ? Semu) Kepentingan ke Individualisasi)

     c. Individualisme dengan Manusia. Penyerangan yang Reaktif. Atas Kebutuhan kebutuhannya

3. Manusia dengan Negara = Kepentingan kepentingannya

Untuk Pembentukan Masyarakat (Sosialisme) Negara. Maka, berlangsung

      – Pemikiran ke Sosial (Alamiah)

      – Aturan aturan = Kemasyarakatan

(Tradisionalisasi  “Negeri” = Tanahnya. Ke – Bangsa – an. Bukan “Adat” – Jajahan)

      – Hubungan Perbuatan – Nilai

<Titik

Sosialisme telah memperjuangkan HAK HAKNYA (Manusia), dilakukan berabad abad dalam bentukan bentukan Setempat dan (ke) Internasional. Terjadi lah Penyerangan balik atas Kekuasaan/ Ekonomi Penindasan di Dunia

1. Penguasaan Wilayah ke Hasil

2. Penghisapan Tenaga (Buruh)

3. Perampasan Kepemilikan Tani

4. Perdagangan (Globalis, Korupsi)

5. Penjajahan atas Bangsa

6. Perbudakan

7. “Pemerasan HAK” Perempuan

Pemikiran (Materi ?) ke Dialektika dianuti. Ke Logika atas Materialisme. Dalam mencapai Tahapan tahapan Perubahan. Utopia ke Materialisasi Politik. Ke Tujuannya. Yaitu, Sosial (Manusia) = Kekuasaan. KEKUASAAN RAKYAT “MISKIN”. Memenuhi Kebutuhan, adalah Kekuasaan. Membentuk Masyarakat Sosialis Kita

Negara bukanlah suatu Tujuan yang jadi “Alat”. Negara = Organisasi (Kekuasaan ?). Negara suatu Wilayah wilayah (Rakyat)

Materi materi Politik (dalam) tulisan selalu Kami ungkap. Materialisme Sosial Dialektika ke elas atas Perekonomian. Berdasarkan (= Terjemahan Falsafati) Konstitusif kah ??? Tertulis Pemikirannya. Ke Per – Undang Undang – an = Rules, atau “Hukum buatan”. Untuk menyelenggarakan Kekuasaan (di) Tanahnya ke Pemenuhan

 

1. Kemanusiaan adalah Pikiran. Ke Tujuan (Sosial)

 

2. Pemilikan Masyarakat = HAKNYA dalam Sosial Negara di Indonesia

 

3. Kepemimpinan suatu Pribadi

 

Hubungan antara Manusia (Pribadi =) Sosial Masyarakat dalam HAKNYA ke Ekonomi. Strategikalisasi DEMOKRATIK (Kerakyatan) menghadapi Kekuasaan Individualisme. Berlaku. Yang dibentuk Perjuangan (Kaum) Buruh

 

<Tutup

 

 

 

KAWAN, TERIMA KASIH ………”

 

 

 


“EKONOMI DAERAH” POLITIK (II)


HUBUNGAN antara Produksi = Ekonomisasi di Daerah daerah berlaku didasarkan

1. Kebutuhan Masyarakat (Setempat)

2. Tenaga = Penghidupan Kerja ke HAK atas Daerah Ekonomi

a. Sosial ke HAK (Pribadinya)

b. Pasar = Transaksi (Daerah)

c. Edar (Uang). Ke Nilai

3. Tradisionalisasi = Kemampuan Daerah (Politik) ke Hasil

Tidak segampang, yang dirancang. Walaupun Utopia, dan terpolitisasi. HAK HAK Rakyat ke Nasional Politik dalam Masyarakat di Daerah daerah, diperjuangkan = Gerak menjadi Demokrasi Ekonomi = Produksi

– Alam yang rusak

– Ragam Kebudayaan ke Isolatif

– Adat ke Pertarungan Milik

– Mentalitas Didikan Penjajah ke Birokrasi (“Isme” = Negara)

– Korupsi

– Kelemahan Administrasi (Keuangan)

Lalu, terjadi Kepemilikan Inididualist atas HAK Tanahnya

1. Pengendalian Tenaga Murah

2. Pemilikan atas HAK HAK (Baca, Sosial = Kepentingan)

a. Pemilikan Tanahnya eks Jajahan

b. Penjualan HAK Ulayat

c. Penguasaan Sumber Alami

3. “Penguasa” Alat Produksi

Dalam sekian abad dilakukan Pergeseran HAK Kegunaan – Nilai (= Sosial. Ke Imperialisasi. Keperdataan dan Pidana Ekonomi) atas Hasil Perkebunan, yang dimiliki Negara (HAK) untuk Masyarakat. Dan, berlangsung Kolonialisasi Uang Monopolisme (Dagang)

Kepentingan kepentingan Ekonomik di Daerah daerah pun telah bergeser juga. Ke Sentralisme. Terpecah Produksi – Bagian bagian

– Kerja, Perusahaan (bentuk)

– Alat alat, Permesinan

[Keterangan, Kerja dan Alat suatu Kesatuan dalam mekanikal Pabrik di bawah Perusahaan (Modal = Keuangan)]

– Waktu, Pembuatan (Dasar)

[Buruh tidak rangkaian Produksi, karena Keberadaan Kerja  = Ekonomisasi (Materialistik), MAKA HAKNYA LEPAS dalam Ikatan Hukum Perdagangan Internasional]

– Kebutuhan putus ke Distribusi = Pasar. Atas Pekerja (Daerah)

– Powerless (Benda, Uang)

Daerah jadi Tanggung jawab Kekuasaan. Berlaku dekonsentrasi = Pemerintahan. Tatapi, Usaha = Permodalan. Ke Produksi. Dalam Admnistrasi Politik. Ekonomikal = Industri ke Pemusatan Kerja. Membiarkan “Barang Dikuasai”. Pemerintahan “jadi” Daerah (kah ?)

Imperialisme ke Birokrasi Keuangan. Politik ke Kekuasaan Dagang. Sehingga, Masyarakat tidak lain Pembeli dan Bukan Produktif

Sosialisme adalah Kerakyatan. Di Masyarakat. Ke Pembentukan Kelas (Tenaganya). Membentuk = Organisme. Manusia bekerja untuk Pemenuhan Kebutuhan kebutuhannya. Yang diproduksinya. Suatu Pemilikan = HAK. Terpolitisasi. Sosial HAK = Kelas didasarkan HAK Azasi (Kemanusiaannya)

1. Kelahirannya = Hidup. Manusiawi

2. Pertahanan = Kehidupan. Ke Industrialisasi

a. Nasional = Wilayah wilayah

b. Produksi. Aturan ke Sistim

– Pendidikan (dalam Ideologisasi)

– Aturan aturan = HAK

– Kerja, Pemimpin (Unit)

c. Manfaati, Distribusi (Ekonomisasi)

3. Tenaga (Daerah, “Asal”)

Sosial Hubungan Politik ke Perenonomian yang menciptakan Keseimbangan antara Pemerintahan dengan Daerah daerah di Negara. Bertahap tahap. Ke Tujuan (Revolusioner)

<Tutup




SOSIALISTA


“DAERAH EKONOMI” POLITIK (I)


MUNGKINKAH hanya Perdagangan dalam Politik Ekonomi Daerah ? Liberalisasi Uang atau Demokrasi Ekonomi ke Nasional Perindustrian ?

Terjemahan Kebebasan Liberalisme bukanlah Kebijaksanaan, tetapi bisa saja tiba tiba Individualisasi (Proses) menjadi Keputusan (= Politik) di Negara berdasarkan suatu Perlabaan (dewekne)

Ekonomisasi Keuangan Negara melalui Anggsaran, Peminjaman (ke Sistemika) dan Kerjasama (Cooperative)

Bentukan bentukan awal, antara lain

– Pemilikan Masyarakat/Pimpin (Lihat, Penjelasan Resmi Pasal 33)

– Pembentukan Badan Usaha

– Kolektif ke Ekonomi (Putusan)

Ke Industrialisasi dalam Organisme Kerja Rasional dan Perburuhan (Tenaga, Upah, Waktu) suatu Hubungan Ekonomi = Produksi denganDaerah

1. Hubungan Negara – Ekonomi

2. Hubungan Keuangan – Industri

a. Transaktif

b. Upah (Jamina Keuangan Negara = Rupiah)

c. Laba

3. Hubungan Produksi – Daerah

Tahapan tahapan berikut menyelenggarakan Demokratisasi atas Ekonomi di Daerah daerah

1. Menetapkan Kebutuhan apakah untuk disediakan

2. Pembagiann Daerah daerah

a. Sumber Alam (= Wilayah)

b. Tempat, Industrial – Fabrikasi

c. Daerah = Pemenuhan ke Ekonomi

3. Keuangan. Ke “Pengelolaan Investasi” (Aturan = Sistim)

<Jeda

Adapun Keuangan Industrialisme yang mengacukan Nasional Produksi juga jadi Keuangan Negara (HAK, Kedaulatan. Dan, Pencetakan) untuk Daerah daerah (Baca, “Anggaran = Daerah”. Prosedural kah ? Atau, Undang Undang artian Politik) dalam Kerja Otonomisasi (bukan Birokrasi) Pemerintahan pemerintahan Daerah ke Administrasi dan Keuangan Politik (Manfaati dan Transaktif = Penggunaa, Kemampuan – Daya) yang Ekonomis dan tidak Pembelanjaan atas Anggaran = Terpakai. Pemerintahan pun ber – Ekonomisasi

<Titik

BERSAMBUNG


PEMILIHAN DAERAH KABUPATEN


PEMILIHAN DAERAH KABUPATEN

(Tulisan

PERGERAKAN RAKYAT DAERAH)

PAKET Bupati dan Wakil Bupati tidaksama dengan Pemilihan Presiden, atau Gubernur dan Wakil. Ditinjau Politis ke Tata Negara

PERRTAMA, Pemerintahan Daerah ber HAK (= HAK Daerah dari Negara. “Karena ada Daerah maka ada Negara”, bukan Negara lebih dulu ada), lewat Pemilihan Nasional = Langsung, mempunyai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang jadi Pelembagaan Kekuasaan Rakyat

KEDUA, Provinsial ke Kabupaten yang mengacu Nasional Politik Kependudukan. Berbeda dengan Kota (dari Desa atau Pedesaan = batas batas “ke” Kota). Ikatan, Kepentingan kepentingan Politik (Otonomisasi Ekonomik ?), ATURAN, dan melaksanakan Pertahanan Rakyat (Setempat)

KETIGA, Sosio Ekonomikal Produksi dalam mengelola Sumber Alam di Daerah. Diatur (Parlemen, Nasional ke Daerah), terpolitisasi Kedaulatan atas Negara. Masterialisasi rasional. Karena, Tenaga/ Budaya Tanam. Ditetapkan Putusan Kerakyatan ke Industrialisasi

<Jeda

Lalu, Sentralisme Kekuasaan (= Individualisasi ?) menjadi DIBENTURKAN. Tria Politika Kuasa (hanya sampai di Provinsi = Govermental, Admnistrasi jadi Birokratisme dan Keuangan) berhadapan KEKUASAAN POLITIK RAKYAT berlaku atas Negara ke Pemerintahan pemerintahan Daerah, berlangsung di Kabupaten (Demokratisasi. Jangan baca Pemilihan ke Suara Strukturalisme)

Partai partai Politik

Dalam Pemilihan Kepala Daerah Bupati, Partai Politik bertanggung jawab (Keabsahan, Figur) mengajukan Calon Bupati dan Wakil Bupati

Tanpa kemampuan Pencabutan (secara Hukum Negara ke Politisasi) atas CALON Bupati (tanpa Wakil Bupati), yang akan dan akan Terpilih. Kekuasaan pun = Sistim (Negara)

Dengan kemungkinan (Wajib = Politik Hukum) menyerahkan karena berkekuatan Komposisi Suara Politik (Gabungan Partai partai, dan atau Koalisi). Terbawa, sebelum dan sesudah

Tampak Peranan Kepartaian

– Power of Election (Suara)

– Pemerintahan = kepemimpinan di Daerah

– Federalistik Kesatuan (Pembagian)

– Desentralisme = Negara

– Sosial Pertahanan Daerah

dll

Sosialisme adalah Kerakyatan ke Pembentukan Masyarakat di Negara (di Daerah = Tempat, Kelahiran). Mengajukan Demokrasi ke Sistim Ekonomi = Politisasi diakibatkan Kerja Tenaga = HAK ke Kelas (Buruh)

Mengapa ?

1. Daerah = Asal Pekerja

2. Daerah = Kebudayaan. Ke Pangannya

3. Daerah = HAK (Kemerdekaan)

Daerah = Strategik Negara. Melalui Pemilihan Daerah. Mengarahkan Kemampuan kemampuan Politik Rakyat yang Miskin atas Negara. Dan, mempertahankan Gerakan Rakyat ke Pemerintahan pemerintahan Daerah

<Tutup

SEKIAN.

(DALAM PENGAMATAN KAMI).

SOSIALISTA


KEBEBASAN DALAM GERAKAN (I)


KEBEBASAN

DALAM SOLUSI POLITIK

GERAKAN

BEBERAPA falsafah, yang teranutkan ke Politik, dan ke – Kini – an

1. Individualisme (Filsafat ke Ilmu. Teoritika)

2. Sosial

a. Sosial = Kekuasaan (Rakyat)

b. Sosial HAK = Kelas

c. Sosial (ke) Demokrasi = Kuasa

3. Materialisme (Filosofika)

Ke Perekonomian di jelang = Posta Zamani “Kuno” , Pertengahan (masih) ke Depan (Abad abad) dalam Perkembangan mandeg, karena Politik (= Cita cita) versus Pendustaan

1. Liberalisme, yang bertujuan Individualisasi (Penganutan) Kapitalist

2. Sosialisme (Baca, ke Pembentukan Masyarakat)

atas “Negara”. Maka, berlaku RUANG KEBEBASAN PIKIR. Termaksudkan, Kemerdekaan (Materialisme, dan Anutan HAK ke Perbuatan) antara Individu ke Individu, Seorang Yang Bebas menyelenggarakan Sosial “Kekuasaan HAKNYA”

Suatu Pendasaran Tujuannya. Memasuki Rasional Tarung Ideologi

1. Negara ke Tujuan Ekonomisasi

2. Negara = “Alat” (ke ? Pemerintahan)

a. Militerisme, Tyranik

b. Penguasaan

c. Hukum ke Ekonomi, Birokrasi

3. Negara – “Ide” (Sosial)

Kekuasaan pun “yang ada di dalam” Perekonomian berlangsung ke Tujuan Rakyat dan didasarkan Massa (Demokratik). Negara terpolitisasi (jangan langsung baca “Isme) karena DEMOKRASI atas Ekonomi, dijadikan Usaha Pencapaian (Gerakan)

Sehingga, ada beberapa Pemikiran. Ke Negara

1. a. Kekuasaan Rakyat “Miskin”

2. b. Kedaulatan Rakyat (di) Masyarakat

c. Nasional = Rakyat (Penduduk)

bertentangan dengan Pemahaman atas Kekuasaan Individualist (di) Negara, yang dilakukan. Individualisme = Si Penganuti (melalui Politik = Negara ke Ekonomisasi)

Dalam Tahapan tahapan Pertentangan akan diajukan, antara lain

– Perubahan (= Dasar) Sosial

– Keseimbangan = Kekuasaan Sosial atas Individu

dan atau, Kewajiban suatu Negara yang Merdeka melakukan

– Pembatalan Kuasa Sepihak

SELESAI. “KAMI LIHAT … !?!”


GO TO HELL


JENDERAL Tua Amerika menggelar lagi Kesombongan di Asia setelah kurun abad lalu dikalahkan (di) Nam, Afghanistan dan Iran. Tanpa melupakan Tidak Bermalu salahsatu Presiden Amerika  yang Tidak mengakui Asal Ras (Eropa) dulu, menyerobot Minyak Teluk lewat Kerajaan Berpedang Saudi Arabia = transito area masuk ke Iraqi

 

Tidak pernah Si Amerika mampu berani ke Asia Tenggara, namun  tiba tiba pamer Ketentaraan (= Ilmu) yang usang dan “bodoh”

Lewat Kerajaan lagi ! Mengintai … !Karena, dijadikan Daerah Kekuasaan Militerisasi. Terdengar decak, tepuk dan sorak kekaguman Para Penjilat Bokong Amerika. Disediakan Kebutuhan kebutuhan Perang Benuatika

 

1. Sisa Melayu deengan gincu kuning

 

2. Pedagang (masa ke masa) Kerajaan di Muangthai

 

3. Beberapa Suku (Adat) di Semenanjung Korea

 

4. Dan, Pengusaha pengusaha (Minyak) Asia

 

5. Militerisme (= Pecundang) di Asia Tenggara

 

6. “Masyarakat” Campuran Tanpa Kebangsaan Pilipina (Rasisme Amerika)

 

7. Politisi Imperialistis (Warisan. Eropa, Australia)

 

Apakah INDONESIA ikut Latihan itu ??? Memojokkan Nasional (Suku = Bangsa ke Pasukan) dan Penganutan Isme Politik, ke Perbatasan Samudera. Dibongkar Tembok Perang Kemerdekaan

 

 

TIDAK ! SEKIAN, ‘BUNG !

 

 

 

(Terjemahan Google ke Belanda)

ALGEMENE Oude American Pride gehouden in Azië weer na een periode van eeuwen geleden werd verslagen (in) Nam, Afghanistan en Iran. Zonder te vergeten is niet een van de belangrijkste gevoel van schaamte dat geen enkele Amerikaanse president erkend Herkomst Race (Europa) de eerste plaats, Barging via de Gulf Oil zwaarden Koninkrijk Saoedi-Arabië = transitzone in de Iraakse

 

De Amerikanen nooit zou durven te Zuidoost-Azië, maar opeens blijkt Army (= wetenschap) is verouderd en “dom”

Door het Koninkrijk weer! Loer … ! Omdat, gemaakt door de regionale Power militarisering. Er was een klikkend geluid, klappen en juichen hielenlikkers bewondering voor de Amerikaanse Bottom. Eisen mits Benuatika Oorlog behoeften

1. Tijd Maleiers met gele lippenstift

2. Traders (door de tijd) in het Koninkrijk Thailand

3. Sommige stammen (traditioneel) op het Koreaanse schiereiland

4. En, Ondernemer ondernemer (Olie) Azië

5. Militarisme (= loser) in Zuidoost-Azië

6. “Maatschappij” Philippine Nationalisme Zonder Mengsel (racisme Verenigde Staten)

7. Imperialistische politici (Peninggalan. Europa, Australië)

Is INDONESIË gaan uitoefenen? Nationale diskrediet (Interest = Natie aan het leger) en de naleving Politieke isme, aan de Indiase grens. Wall gesloopt Onafhankelijkheidsoorlog

NEE! Dus, ‘BUNG!

 

 

 

(Terjemahan Google ke Inggeris)

GENERAL Old American Pride held in Asia again after a period of centuries ago, reports at Nam, Afghanistan and Iran. Without forgetting is not one of the most important sense of shame that no U.S. president acknowledged Origin Race (Europe) First, the Gulf Oil Barging through swords = Kingdom of Saudi Arabia in the transit zone Iraqi

 

The Americans would never dare to Southeast Asia, but appears suddenly Army (= science) is outdated and “stupid”

The Kingdom again! Lure … ! Because, by the Regional Power militarization. There was a clicking sound, clapping and cheering sycophants admiration for the American Bottom. Requirements provided Benuatika War needs

1. Time Irish Male with yellow lipstick

2. Traders (by time) in the Kingdom of Thailand

3. Some strains (traditional) on the Korean Peninsula

4. And, Entrepreneurs (Oil) Asia

5. Militarism (= loser) in Southeast Asia

6. “Society” Philippine Nationalism Without Mixture (Racism United States)

7. Imperialist politicians (Peninggalan. Europe, Australia)

Is INDONESIA do it? National discredited (Interest = Nation in the Army) and compliance Political ism, to the Indian border. Wall demolished Independence War

NO! So, “BUNG!


NEGARA YANG MODEREN


TERJEMAHAN Sosial Politik suatu Negara = Masyarakat yang Moderen ke Ekonomisasi

1. Konstitusi. Pembentukan “Negara”

a. Undang Undang Dasar (Tertulis ?)

b. Memuat HAK Azasi Manusia

c. Kekuasaan Rakyat ke Pemerintahan

2. Ekonomi. Ke Industrialisasi

a. Keuangan = Negara ke Admnistrasi

b. Produksi. Tekno Logika

c. Perdagangan. Internasional, Kemasyarakatan

3. Masyarakat. Peradaban (Kebudayaan)

a. Ke Hasil Penyediaan (Bentuk)

b. Kultur – Agri (Tanah)

c. Pembentukan Nilai ke Aturan

Nasional Industri = Tehsikal “Alam (di Pikirannya”) Sosial Hubungan Ekonomi Politik antara Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Rakyat “Miskin” (Penduduk) dengan Alam

Menjadi Negara Ekonomi ke Pemerintahan, didasarkan Hubungan Rakyat dan Negara, MAKAberkedaulatan

Pemahaman Kuasa dari ‘Nation’ (Persatuan)

Pertahanan Rakyat. Nasional = Kesatuan (Politik)

Wilayah/Daerah dalam Kebangsaan (Lahir)

Kebebasan dalam Modernisme, yang diminta Law ke Struggling of Power (Undang Undang) menyelenggrakan Keadilan (Undang Undang Dasar. Produksi, Kepemilikan, Tenaga) melalui rangkaian PEMBEBASAN Nasional Membebaskan Manusia ke HAK Ekonomi

<Jeda

Pengertian Modernisme didasarkan Liberalisme atas Negara dengan mendirikan Pemerintahan, berlaku Industrialisasi Kuasa Ekonomi

Individualisasi Negara ke Sistim dikendalikan = Terpusat Uang (Pemerintahan/Kenegaraan), dipakai Laba Perdagangan Internasional

Kedaulatan hanyalah Politisasi Retorik atas Sumber Ekonomi di Daerah – Wilayah bykan jadi HAK Negara

Terjadi karena berbuat (Baca, melakukan)

1. Penguasaan HYAK Manusia, melakukan Pemilikan atas Industrial

2. Peniosbian Demokratisasi Kekuassaan Sosial = Nasional (di Parlemen juga)

a. de Politisasi Sosialisme

b. Militerisme ke Perdagangan

c. Kapitaslime (di) Negara

3. Penghancuran Zamani dalam Tujuan Kekuasaan

Untuk apa Negara yang Bebas ke Ekonomi dalam Modernisasi semula terbaca Kemakmuran = Alam untuk mengadakan Kesejahteraan Rakyat Manusia ??? Lalu, suatu Kekuasaan dari Individualist ke Individualist terus ? Perlakuan Teknologis Modernisasi ke Perdagangan Kapitalistis >

<Tutup




SELESAI



Bagian ke 2. MANA YANG RAKYAT !?!


DARI Tugas tugas Internasional dan di Negara (Tanggung jawab, Pembentukan) Sosialisme (Bagian ke 1), BAHWA Rakyat adalah MANUSIA

BERPIKIR. Hidup, atas Kewajiban

Ber – PRODUKSI. HAKNYA. Nasional ke Pemerintahan

– Pemenuhan

– Penghidupan

– Pertahanan

BERKETURUNAN = Masyarakat (Perempuan Sosialis)

<Jeda

Gugus gugus Juang Rakyat dalam Masyarakat, yang dibentuk di setiap kurun waktu menjadi Pergerakan Nasional ke Peradaban terjalin Nilai nilai Sosial Ekonomi Politik didasarkan Aturan aturan (Kesetiaan)

Manusia Rakyat ke Gerak Demokratik (Kerakyatan, HAK) untuk Perubahan

– Kesucian

– Seimbang

– Wajib

Tingkatan tingkatan Keseimbangan ke Perubahan (ada Pemimpin = Organisasi, Massa , Perwakilan. Dalam Masyarakat karena Bentuk bentuk Ubah. Baca, Perubahan) suatu Politik Tempur  (Demokratik = Anggota anggota, Setara) jadi Putusan putusan Sosial (Unit unit,  Persamaan, dan Kerja) di Peperangan Ekonomi untuk HAK HAK Industrial = Usaha, Produksi ke Hasil atas Perdagangan/Distribusi

– Harapannya, Cita cita

– Massa (ke) Aksi = Perbuatan

– Jaringan dan Penekan

Ini, Terjemahan Sosial Demokrasi  = Negara. Merangkai Anutan (Sadar, Progresif, Militan) ke Pengertian Rakyat dan Kekuasaan (di) Dunia. Terlahir. Bukan rekayasa suara = Rakyat dan Kecurangan

<Tutup




SELESAI. “Bicara apa kau ?” (PEMBEBAS)


Bagian ke 1. MANA YANG RAKYAT !?!


ZAMAN zaman lampau menghujati suatu Kemenangan semu atas Kerakyatan. Dan, Rakyat biarkan … ! Rakyat bertahan. Rakyat yang mana ??? (Tantangmu, hai Pesaing “Isme” ?). PEMBEBAS jawab, dan terlihat RAKYAT YANG MISKIN !!! Rakyat, yang dimiskinkan ! Dalam Pemiskinan di INDONESIA

1. Liberalisme. Ke Penjajahan

2. Politik = Hukum. Ke Anti – Sosial

a. Sok Kuasa

b. Korup

c. Individualist

dll.

3. Kapitalisme. Ke de – Politisasi

Jujur lah ! Apa mereka INDONESIA ? Rakyat ? Atau kah, sama … Penguasaan !?! Atas Negara negara (Baca, Penduduk = Masyarakat) di Dunia ?

<Titik

Rakyat itu … BURUH ! Rakyat itu … TENAGA ! Rakyat itu … PETANI ! MEMENUHI KEBUTUHAN KEBUTUHAN MANUSIA! Memperjuangkan Sosial Kelas (HAK HAKNYA) suatu Masyarakat. Karena, menyelenggarakan Kekuasaannya. KEKUASAAN RAKYAT “MISKIN”. Di Bumi

Penyediaan makan untuk Rakyat INDONESIA ! Ini lah, Kuasa = Tujuan. Mengadakan Produksi didistribusikan. Sandang dan Barang

Bukan Laba = Keuangan Si Pedagang dari tahun ke tahun …

MAKA Rakyat, yang Berdaulat = Sosial = Pertahanan = Kekuasaan. Atas Ekonomi, Uang (Negara) ke Industrialisasi. Dan, membentuk Pemerintahan. Itu lah, NASIONAL

<Tunda




SEKIAN


MANUSIA DAN KESUCIAN


MANUSIA DAN KESUCIAN.

PERGERAKAN

(JAWABAN KEPADA INDIVIDUALIST)

 

 

 

MENGAPA kini dibuka ? Beberapa Penyebab Sepihak (Baca, Manusia). Mencapai PEMBEBASAN. Dalam Gerak Ujudnya keberadaan di Bumi

 

1. Hidup

 

2. Kebebasan Berpikir

 

3. HAKNYA

 

Membebaskan Manusia dari Pembodohan, Penguasaan atas Kehidupannya dan Pemiskinan yang disengaja

 

<Jeda

 

 

 

HAK Kita, yang dilanggar di dalam Masyarakat (Kemanusiaan). Jadi penghinaan atas Perempuan Sosialis. Atas kelahiran Manusia di Tanahnya

 

Suatu pertimbangan bahasa terjemahan Dialektika – Logika Batin

 

Tersebar perang (paham tetapi bukan isme). Ke Kontra. Karena, Kekuasaan telah dipaksakan. Maka Individualisme fasar Kebebasan. Menghancurkan dunia jaman kita

Sudah berabad abad, bertahun tahun, berhari hari dalam peredaran kesemestaan alam

 

Permusuhan atas Kemanusiaan . Melalui

 

1. Mati

 

2. Lapar.Ke Rasa(Hinaan)

 

3. Miskin

 

<Titik

 

 

 

     KE PERTANIAN !

     SERUAN

     DEMOKRATIK

Para Kamerad, bagaimanakah kita menerjemahkan tersebut di atas oleh Pemikiran. Dalam gerakan gerakan. Rangkaian Gerak Pikir. Logik, Kebebasan suatu Perbuatan

 

Kekuasaan Rakyat Miskin untuk pembentukan Masyarakat Sosialis berdasarkan Tani ke Pangan. TIDAK DIKUASAI adalah Kemerdekaan Manusiawi.

1. Rebut Pertanian, Perkebunan dan Wilayah wilayah Hutan di benua benua Eropa ke Amerika dan Australia

 

2. Mulai Revolusi Tanah di Benua Afrika

 

3. Buka jaringan jaringan Kekuasaan Rakyat atas Lahan Tanam di Asia

 

Perlawanan yang demokrasi. Di tanahnya. Sosial politik ekonomi. Berlaku aturan aturan masyarakat. Disesuaikan. Budaya Tanam = HAKNYA. Mempertahankan . Tanah ke Hasil Pangannya

 

— oOo —

 

 

 

Seruan Demokratik = Politisasi. Berlangsung Kekuasaan Rakyat. Ke Pertanian !

 

< Titik

 

 

 

Hubungan antara kemanusiaan, HAK dalam pergerakan. Menjadi satu kesucian Dirinya. Membutuhkan Pangan, Keadilan untuk Tenaga. Dan, meneruskan kehidupan. Melahirkan dan Dilahirkan. Berketurunan. Pikiran ke Anak (Manusia).

 

<Tutup

 

 

 

SELESAI

 

 

 

HUMAN and holiness.

MOVEMENTS

(ANSWERS TO Individualist)

 

WHY now open? Some Causes of unilateral (Read, Human). Achieving EXEMPTION. Motion realization in existence on Earth.

1. Live
2. Freedom Thinking
3. Right

Man freed from ignorance, Mastery of Life and the deliberate impoverishment.

Our RIGHTS, which is violated in the Community (Humanities). So insult to the Socialist Women. On human birth in his land.

A consideration of language translation inner logic of dialectics
Scattered war (understood but not ism). To the Contra. Because, power has been imposed. So basic Individualism Freedom. Destroy the world of humans.

Already centuries, many years, was in circulation on the day of natural universals.

Hostility of Humanity. Through

1. Death
2. Famine. To taste (insults)
3. Poverty

      TO AGRICULTURAL …
      DEMOCRATIC APPEAL.

The Comrade, how do we translate the above by the idea. In movements. Think their range of motion. Logic, freedom of action.
The power of poor people in the establishment of socialism (the community) based on agriculture to the food. NOT MASTERED the Human Independence.

. Take back agriculture, plantations and forested areas in continental Europe to the American continent and Australia
2. Land revolution began in the continent of Africa
3. Open networking power of the people on the land planted in Asia

Resistance of democracy. In the soil. Political and social economy. Applicable rules of society. Adjusted. Culture planting was RIGHTS. Maintain. Land to the results of its food.
Politicization Democratic Appeal. Progress of people’s power. To the farm!
The relationship between humanity, RIGHT in the movement. Becoming a Self purity.Need food, justice for workers. And, to continue living. Childbirth and birth. Pure. To the child’s mind (human).


KENDALI ADALAH POLITIK


KENDALI

ADALAH POLITIK (KE) HUKUM

EKONOMI

 

 

 

TIGA Pengendalian, yang dilakukan. Terjadi karebna ada KITA. diterjemahkan Politik. Ke Cara cara

 

1. Pengendalian Bersama. Kekuasaan kah

 

[Didasarkan Undang Undang Dasar Republik Indonesia, Pasal 11 ayat 2 “….. akibat … yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan … dengan persetujuan … Rakyat  …….“]

 

2. Umum. Pengendalian Konstitusional

 

       – Kendali Pertahanan Negara (Dal Neg)

       – Kendali Pengawasan (Organisatif, Dal Was)

       – Kendali Konstitusi = Nasional (ke, atas) Hukum

 

3. Khusus. Pengendalian = Strategika Politik Keamanan (Dal KAM)

 

Atas “Perekonomian di” Negara. Ke Nasional Industrialisasi (Produksi). Tahapan tahapan Revolusioner

 

Walaupun Keuangan hanya melalui Anggaran Negara (Perdagangan ?)

 

MAKA, Produksi kembali untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar. Manusiawi, Sosial HAK. Dan, bukan Perlabaan Uang Individualist berdasarkan Hukum Nasional = buatan Sepihak

 

<Jeda

 

 

 

Kekuasaan Rakyat akan mengawasi Penyelenggaraan = Usaha usaha (Baca, Industrialisasi) Demokrasi Ekonomi

 

Sosial ke Produksi, yang berhubungan Ekonomisasi Uang (= Negara)

 

1. Kerja = Sistim, rangkaian (Produksi, Hasil) dalam Pemilikan

 

2. Tenaga ke HAK (Kelas)

 

3. Upah dan Penjaminan Uang Negara

 

<Titik

 

 

 

Bagaimanakah mungkin Sosialisme, yang Filsafat juga ini tidak Politik di suatu Negara, bahwa Pemikiran adalah Kendali

 

<Tutup

 

 

 

SEKIAN. Terima kasih


NASIONAL – DAERAH EKONOMI


KEKUASAAN = NASIONAL

ATAS

DAERAH (KE) EKONOMI

 

 

 

MEMANG biar lah terang saja, ‘Bung … Daerah perlu Investasi. Dalam hubungan Negara, Pemerintahan Republik Indonesia dengan Daerah

Tampaklah beberapa masalah. Terhambat Ekonomi ke Nasional (Daerah)

 

1. Hubungan Negara (= Uang, Pencetakan) dengan Pemerintahan

 

    a. Modal. Pemusatan (Kuasa) atas Profitasi

    b. Keuangan (Sistim. Baca, Anggaran). Ke Korupsi

    c. Pinjaman Luar Negeri ke Ekonomi Kapitalis

 

2. Pemerintahan dan Daerah

 

     a. Bentukan Politik Figuralistis (via Demokrasi) ke Ekonomi

     b. Ajuan Keuangan ke Pengeluaran Tanpa Pendapatan

     c. Mekanisme Parlemen – Keuangan (Tanpa) Daerah

 

3. Industrialisasi, Keuangan – Daerah

 

     a. Bukan Usaha, tetapi Individualisasi Sumber

     b. Tanpa Rancangan Daerah ker HAK (Masyarakat)

     c. Ketergantungan Uang dari Pembiayaan Dagang

 

Ini, Politik. Yang diperjuangkan ke Negara. Berdasarkan HAK HAK Konstitusi. Terpolitisasi. Mungkin untuk Kepemimpinan. Strategik. Kerakyatan (Ajaran) ke Ideologisasi. Diarahkan Pergerakan Daerah ke Ekonomi

 

1. Mendukung Nasional Industri ke Pemenuhan

 

2. Merangkaikan Daerah – Usaha = Produksi

 

     – Pengelolaan Alam (Sumber)

    – Sosial, Perhitungan Keuangan

    – Teknologika Ekonomik (Kerja)

    – Kemampuan Daerah ke Tenaga

   – Pertanian (Budaya). Ke Pangan

 

3. Membentuk Ekonomi Pemerintahan (di) Daerah

 

Tanggung jawab dari Kekuasaan Rakyat (di) Negara (Pembukaan Undang Undang Dasar Republik Indonesia. Negara tidak samadengan) Pemerintahan

 

Sehimgga, ada Perwakilan = Mewakilkan = Kekuasaan Rakyat di Daerah = Negara. (Federalisme ? Bukan Pemerintahan = Otonom) . Melalui Nasional Politik – Daerah. Untuk menyelenggarakan (Pelaksana) Kekuasaan Rakyat

 

Keetika Pemilihan (Pemilihan Umum dan atau Pemilihan Kepala Daerah ), bergerak Kekuasaan “atas Negara”, memuat Kedaulatan = Kehendak Rakyat. Dari Seimbang, yang dipertahankan jadi Hubungan antara Masyarakat – Ekonomi (Produksi) dan Kebutuhan Dasar Manusiawi – Alam (Daerah, Wilayah)

 

 

 

SEKIAN. Terima kasih


PERTAHANAN = KEAMANAN EKONOMISASI


PERTAHANAN – KEAMANAN

= POLITIK

DAN EKONOMI

TARUNG Pimpinan (Mantan) meungkinkan banyak Kelompok ke “Luar”. Bergerak lah Konstitusi atas Pemerintahan. Nasional kah ? Tiada jaminan apa ?!? Dilindung dari Pertempuran demikian ?

Jelas, Nasional (“Isme” ? Yang) terkendalikan. Militer = Politisasi untuk Karir (Perintah) dalam Tahapan tahapan Organisatif, tetapi tidak lah mungkin ke Perekonomian, kecuali … memang Perang Ekonomi

a – Politik bentur Sosial. Mana Kekuasaan ? Memakai Hukum ??? (He he he …). Kemungkinan akan diberlakukan Keputusan = Parlemen suatu Organisasi dengan Negara (agar baca, Panglima)

Berdasarkan

– Kekuasaan Rakyat. ke Pertahanan

– Sosial HAK = Kelas

– Nasional Industrialisasi (Produksi)

dalam bentukan bentukan PERSATUAN RAKYAT = “Negara” (Perwakilan Rakyat – Kenegaraan)). Mencapai Keadilan Persamaan HAKNYA

Mekanisme = Cara cara Demokrasi Ekonomi ke Produksi menggerakkan, “mengatur” (Distribusi” – Transaktif) Anggaran menghasilkan. Sosial Materialisme

1. Pemenuhan Kebutuhan (Manusiawi)

2. Pemilikan = HAK di Tanahnya

3. Kegunaan Benda (Manfaati)

Rangkaian (= Dialektika) yang Logika dalam Sosial – Alam. Thesiskal Alam (di Pikirannya). Atas Kepentingan kepentingan Ekonomi Politika

Tanpa Pertahanan Kemanusiaan Yang Utuh, Negara hanya lah jadi Kekuasaan. Diper – “alat” – kan (Individuualist – Militerisme)

<Jeda

INDONESIA telah jadi suatu Negara (kah ?)

1. Kemerdekaan. “Bebas” di Buminya

2. ‘Nation’ (ada Kebangsaan. Konstitusi = Undang Undang Dasar)

3. Wilayah wilayah (Kesatuan)

membentuk Pemerintahan berdasarkan

Kerakyatan (Sosial = Kekuasaan) ;

Tujuannya (Baca, Utopia). Kemakmuran, Adil dan Sjeahtera ;

HAK Azasi Manusia

namun, bagaimana dicapai Tujuan ? Pemenuhan Kebutuhannya

melalui

1. Industrialisasi Nasional (Masyarakat)

2. Produksi (Hukum ? Tenaga)

3. Budaya – Tani (Pangan)

Terselenggara Politik RAKYAT MISKIN. Dilaksanakan lah … ! Berlaku Demokrasi (= Kekuasaan) Ekonomi

<Titik

Bagan : Demokrasi (Konstitusi) Ekonomi

Maka 2 (dua) Peranan, yang berlangsung

o Undang Undang (Politisasi)

o “KIRI” Yang Muda

Tidak lah Individualisme, menjadi Penghisapan atas Kelas Pekerja dan Petani di Daerah. Itu, Kapitalist LANJUTKAN Imperialis (Penjajah) ke Liberalisasi

Mengapa “Kiri” ? Tradisionalisasi – Politik. Sosial – Alam – Negara. Ke Masyarakat Sosialisme pun terbentuk

<Titik

CATATAN AJUAN (TULISAN)

Beberapa “Urusan”, yang dibebankan

[Tanggung jawab suatu Pertahanan, dan Keamanan. Ke Politik (Kerakyatan, Ajaran). Ajuan ke Nasional dari ANGGARAN DASAR PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK atas Undang Undang Dasar di INDONESIA. Menerjemahkan (= Pergerakan) ke UNIT UNIT DEMOKRASTIK MASYARAKAT dalam Tempur Ekonomi Perang]

ANGGARAN DASAR PARTAI

Pasal 7 dalam KalimatPartai Rakyat Demokratik (PRD) harus memimpin kekuatan rakyat dalam revolusi politik menuju demokrasi politik, ekonomi dan budaya”

mengacukan

1. Kekuatan = Kuasa Rakyat

2. Demokrasi = Politik Ekonomi

3. Revolusioner, Arah Perubahan

Undang Undang Dasar Republik Indonesia

Pembukaan

“… membentuk suatu Pemerintahan …, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian …, … keadilan … disusunlah … Kebangsaan Indonesia …, yang terbentuk dalam … susunan … rakyat”

mengacukan

1. Pemerintahan

2. Kemerdekaan, Perdamaian, Keadilan

3. Kerakyatan

Pasal 4 ayat 1

“… Indonesia … Kekuasaan Pemerintahan …”

Pasal 28 D ayat 3

“… berhak … sama dalam Pemerintahan”

Pasal 20 ayat 1

“Dewan Perwakilan Rakyat memegang Kekuasaan … Undang Undang”

mengacukan

1. Negara dan Pemerintahan

2. Hak (Politik). Ke Pemerintahan

3. Kekuasaan. Undang Undang

Masihkah Pemiskinan suatu Kemiskinan = Ekonomisasi ? Tiada Produksi Negeri yang Bebas. Nasional jadi Kesatuan Penguasaan Dunia. Pertarungan yang sia sia belaka. Biarlah saja … Perang Ekonomi lagi kah ?

<Tutup

SELESAI


POLITIK, KELAS, KEPARTAIAN


POLITIK, KELAS

BURUH

DAN KEPARTAIAN

 

(Suatu Pertanggung jawaban)

 

 

 

APAKAH perlu Buruh berpartai(= menjadi) Partai ? Terlepas dari Produksi Ekonomik. TIDAK. Tenaga (HAK) = Kelas. Ke Politik, ya ! (Mengapa ?). Tetapi, suatu Organisasi Politik ? Bukan. Kelas. Sekali lagi, Kelas

 

Wahai, Saudara saudaraku …

 

Dasar, Nilai dan Tujuan Partai. Memperjuangkan diadakan Jaminan Upahnya atas Keuangan = Negara (Mata Uang, Nilai) ke Transaktif

 

Ia, MANUSIA. Dan, Kekuasaannya adalah KEKUASAAN RAKYAT MISKIN untuk memenuhi Kebutuhan kebutuhan Rakyat

 

1. Kelahirannya (Hidup) dan Tempat/ Pemukiman

 

2. Butuh juga Pangan, Barang dan Rumah

 

3. Perlindungan dari Ekonomisasi dagang Sepihak

 

Atas Kekuasaan (Politik = “Ada”)) Negara, berlangsung yang diterjemahkan Pertahanan = Kemampuan ke “Cara” (Baca, Sistim) MEMPERTAHANKAN HAK Kerakyatan (Politisasi)

 

     – Sosial Kelas HAK

     – Kepemilikan Masyarakat (Produksi)

     – Kolektivisme = Pekerja

 

<Jeda

 

 

 

Inilah, Revolusioner.Perbuatan. Berdasarkan ANGGARAN DASAR PARTAI PERSATUAN PEMBEBASAN NASIONAL. Suatu Persatuan Rakyat. Ke rangkaian Pembebasan Nasional

 

Pasal 5 “… adalah Demokrasi Kerakyatan… mengakui … Dasar … Konstitus Negara …”

Pasal 6 “…adalah … masyarakat … yang adil, … demokratik ..”

Pasal 7 “…Memimpin … aktif … gerakan-gerakan politik … modern…”

Sosial Hubungan Rakyat,  Negara (Parlemen. Baca,  Keanggotaan = Rakyat) dan Partai.Ke Ekonomisasi (= Negara) Keuangan INDONESIA dalam Perindustrian Nasional

   Menghancurkan Individualisasi atas Produksi dan Laba

   Merupakan Pembentuk Masyarakat Sosialisme di Negara

   Melakukan Perserikatan Kerja dalam Masyarakat

   Menolak Syndikalisme Kapitalistis atas Tenaga

    Mengadalan Aksi Massa Buruh – Tani ke Perekonomian

<Titik

KIRI adalah Kita. Buruh yang Kiri. Sosialist ke Nasional= Kiri. MEMBEBASKAN Rakyat dari Penguasaan. Bergerak. Untuk Kebebasan di Tanahnya. Kerakyatan (Ajaran) Tenaga Pekerja Masyarakat. Ke Partai. Suatu Nasional Industri(Produksi)

<Tutup

SEKIAN. “Terima kasih”


TUJUAN KEKUASAAN EKONOMI


TUJUAN, KEKUASAAN

(DAN

WEWENANG KE) EKONOMI

 

 

 

ADALAH suatu Tujuan Ber – Pemerintahan

 

1. Pembentukan Masyarakat Sosialis

 

melalui

 

2. NEGARA (Ide ke) Ekonomi

 

     a. Pemenuhan Kebutuhan Dasar

     b. Sosial Hubungan Keuangan

     c. Produksi, Kerja Buruh

 

Ini selalu akan Berlawan Individualisasi ke Pemerintahan = Sistim

 

3. Pertanian – Budaya. Ke Pangan

 

<Jeda

 

 

 

Lalu, bagaimana Parlemen (Rakyat) ? Terhubungkah dengan Kekuasaan (di) Negara. Karena, Kekuasaannya atas Perekonomian

 

1. Kekuasaan HAK Pemilikan

 

2. Sosial = Kekuasaan Demokrasi

 

          Memerintah

 

          Membuat (diajukan untuk)

 

          – Persetujuan

          – Tanggung jawab, dan

          – Kewenangan

 

          Berlaku Aturan aturan Negara

 

          Mengawasi

 

Maka, Parlemen suatu Perwakilan Rakyat = Anggota anggota. Bersama Pemerintahan. Agar, jangan baca ‘Kabinet’ hanya Figur di bawah Presiden untuk Administrasi  ke Menteri yang Politis (Fungsi. Pelaksanaan Kenegaraan/ Pemerintah)

 

Ekomomi – Keuangan bukanlah Keputusan (Aturan Negara, Kuasa) Menteri/Departemen dalam Hubungan Lembaga Negara Presiden ke Parlemen (Wakil Rakyat)

 

Ketika Tuntutan atas Ekonomisasi (di) Negara, berlangsung lah Kekuasaan Rakyat atas Keadilan Negara, Hukum dan Putusan Pemerintahan. Didasarkan HAK Azasi Manusia. Terarahkan lah, ditetapkan Keuangan Ekonomi = Produksi. Dan, Dewan Perwakilan Rakyat pun melakukan Kekuasaannya Politisasi juga

 

Kecurigaan (de – Politisasi) atas suatu Partai Politik tidak berdasar. Di Luar Konstitusi Dasar. Melainkan didasarkan Demokrasi = HAK (di) Negara ke Tujuan Manusia

 

1. Perjuangannya dalam Ekonomisasi Negara (= Uang)

 

2. Industrialisasi – Sumber Alam

 

     a. Manfaati (Tidak Individualist)

     b. Tekno Logika (Mampu)

     c.  Seimbang Kuasa – Alam

 

3. Penyediaan Makanan Rakyat (dan Anak)

 

Terus terang saja, Berkuasa “dikendalikan” Tanggung jawab. Ke Rakyat. Untuk Kemanusiaannya = HIDUP. Menuju Kekuasaan Rakyat “Miskin”

 

<Tutup

 

 

 

SELESAI


SELAMAT DATANG KEMBALI


NEGARA suatu Konstitusi (?). Didasarkan Kemerdekaan. Menuju Liberal atau Sosial bergantung Kekuasaan teranuti. Sosial Kekuasaan – Alam. Atau, kekuasaan Individualist ke Pemerintahan. Membentuk Ekonomisasi Industrial atas Keuangan Negara

 

1. Pemusatan (Baca, Keputusan)

 

2. Keseimbangan

 

     a. Pemerintahan dengan Daerah

     b. Transaktif (Material – Guna)

     c. Tani – Industri (Produksi)

 

Dalam Perekonomian Bebas mungkin saja capai Keuangan Seimbang, tetapi bukan Nasionalisasi (Pemerintahan)

 

3. Tujuan, Arah (Gerak)

 

<Jeda

 

 

 

Karena, keberadaan Penduduk = Emigrasi – Ras, Kelahiran Setempat dan Percampuran. (Namun, belum Kerakyatan ke Benuatika). Setelah Terjemahan Kemerdekaan Wilayah wilayah = Demokrasi = Kebebasan = “Cara” atas Individualisme ke ‘Nation’ suatu Bangsa Negara Tanpa Klan = Negara. Lalu, jadi “Rakyat” (United, Kesatuan) dengan Pemerintahan (States Of Amerika)

 

     – Pembentukan HAK ke Individualisasi

     – Kekuasaan (Ideologi) ke Negara

     – Kebebasan = Cara. Pemerintahan

 

Tiga Dasar Politik bekerja (Industrialisasi) “atas Ekonomi” – Kebendaan. Pembuatan Benda Ekonomik

 

Masalah Perburuhan

 

Masalah Keuangan Ekonomi Negara

 

1. Upah. Pemerintahan, Hubungan Industri – Pembendaan

 

2. Uang (Cetak, Penyediaan) untuk Benda

 

3. Negara, Kebendaan. Ke Luar = Pembelian “Barang”

 

Masalah Pasar

 

Tidak atas Bangsa bangsa Asia, yang telah bergantung Air = Negara (Agraris). Sedangkan Filsafat Benda tidak dianuti. Tetapi, Budaya – Tani dan Produksi (ke Sistim) Tradisionalisasi Pembentukan Benda. Terpolitisasi. Tenaga Kerja ke Penghidupan. Dijamin Negara (Keuangan) ke Upahnya

 

Ini, Sosialisme. Beda, tidak ke Perdagangan Liberalis. Maka, INDONESIAdi Benua Asia, bukanlah Pemasok Bahan bahan (Materi) Kebendaan

 

<Tutup

 

 

 

SELESAI


DAGANG – PENGHIDUPAN BURUH


DAGANG (DAN POLITIK)

UNTUK

NASIB (= PENGHIDUPAN) BURUH

TARUNG Perdagangan, yang sia sia terlihat sedang menunggui Keuangan Negara ke Pemerintahan, Memperhatikan Hubungan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia – Presiden di Indonesia. Sambil menyongsong seratus hari kemudian

 

Atas perekonomian bukanlah Figuralisme, namun Demokrasi (Kekuasaan) Ekonomi di suatu Negara mana pun jua

 

1. Negara (Keuangan) ke Produksi

 

2. Ekonomisasi Keuangan ke Perdagangan

 

a. Sistim (Baca, “Hubungan”)

b. Keputusan keputusan (Politisasi)

c. Usaha (Badan, Lembaga)

 

3. Anggaran = Keuangan ke Transaktif

 

Tidak uang ke uang tanpa barang. Tenaga kehilangan Kerja.Masyarakat Tanpa Upah (Ekonomik) dan Hasil Pekerja

 

Bahan Alam ke Luar (Imperialisasi). Atau, masuk Barang “oleh” Pinjaman

 

<Jeda

 

 

 

Banyak pedagang, yang membiasakan Ilmiah ke Politik Uang. (Mumet !). Karena, Teoritika (“Didikan” = Bisa atur Ilmu). Tetapi, Pengetahuan HAK HAK Masyarakat Ekonomi ? Tidak diajarkan. Berlaku Liberalisasi Keuangan Individualist

 

<Titik

 

 

 

Pasal 28 c ayat 1 “… berhak … pemenuhan kebutuhan dasarnya, … memperoleh manfaat … pengetahuan … teknologi, meningkat … hidupnya, … umat manusia.”

 

Pasal 28 D ayat 2 “… berhak untuk bekerja, … mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dalam … hubungan kerja.”

 

Pasal 28 H ayat 1 ” berhak hidup, … bertempat tinggal, mendapat lingkungan hidup … baik dan memperoleh … pelayanan kesehatan.”

 

Suatu HAK HAK (Azasi) Manusia Perburuhan atas Cabang cabang Produksi – Usaha, Sumber Alam, adalah Ekonomisasi dalam Undang Undang Dasar Republik Indonesia (Sistim, ke Politik Rakyat Miskin = Manusiawi) atas Pasal 33 dan Penjelasan Resmi (Konstitusi), ke Tujuannya (Bebas, Demokratisasi, Nilai – Patuh) Kemanusiaan untuk Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Rakyat

 

<Tutup

 

 

 

SEKIAN. Terima kasih …


KESEIMBANGAN ? YANG EKONOMIST


TAWARAN KESEIMBANGAN (?)

A-LA LIBERAL

YANG EKONOMIST

 

 

 

SUATU Pen – Dunia – an (mereka) songsong … Kapitalisme ke Sosial. Dibackup Operatif  Tenologis Ilmiah Industrial. Tetapi, harus merusakkan Ekonomisasi ke Sistim (= Negara)

 

1. Kekuasaan = Putusan. Bebas, Mencetak

 

2. Demokratisasi HAK Individualist. Memiliki

 

     a. Perlabaan (via Negara. Di “Luar”)

     b. Perbankan (Hukum, Internasionalisasi)

 

          – Dagang (Pertambahan, Angka)

          – Perikatan, Keperdataan – Uang

          – Industrialisasi (Rakitan, LIsential)

 

     c. Permodalan atas Investasi

 

3. Peminjaman (Tanpa Reksiko Merugi)

 

Bentukan Uang – Kapiotalistis, berlangsung dalam Ekonomi Perindustrian

 

<Jeda

 

 

 

Demokrasi (= KEKUASAAN) Ekonomi berdasarkan

 

Azas Pertama, Kebebasan di Tanahnya ke Pemilikan (Baca, Sosial, HAK) Masyarakat

 

Azas Kedua, Pemenuhan HAK Kebutuhan kebutuhan (Barang, Pangannya)

 

Azas Ketiga, Produksi karena Tenaga (suatu HAK Kelas) Masyarakat

 

Industrialisme yang mengacukan Transaktif Keuangan Negara, dilepaskanlah Pemerintahan (Anggaran ke Pendapatan) dari LIbatan Ekonomi Asing. Bergerak di bawah Penguasaan. Mungkinkah ?

 

Perjanjian perjanjian apapun Tertolak. Ketika menjadi SEPIHAK. Pembentuk Kelompok Politis, Jaringan jaringan Pemakaian Uang, ke Grup Dagang (= Kolonialisme). Memuat Individualisasi ke “Nilai” Ekonomis

 

Tekanan Buruh Dunia diarahkannya, mengadakan Keseimbangan Manusiawi (Tanpa Pertukaran = Usaha ke Laba Ekonomik) tetapi ke Sosialisme, dan berlaku Internasional atas Negara negara (Uang kah ?)

 

<Tutup

 

 

 

SEKIAN. (Dari PEMBEBASAN)