SOSIAL HUBUNGAN PRODUKSI (Tulisan ke Satu)
1.
KEBUTUHAN kebutuhan Masyarakat berdasarkan Kemanusiaan antara lain
– Pangan (Dasar, MANUSIA) ;
– Sandang ;
– Papan dan Barang ;
Lewat Produksi, telah dilakukan BERSAMA. HAK DARI KEWAJIBANNYA MEMENUHI Kebutuhan kebutuhannya (Manusiawi)
<Jeda
Tampaklah Hubungan Sosial (Baca, Materialisasi, Ubah Bentuk/Perubahan) antara Kemanusiaan “atas BENDA” dalam Pemahaman KUASA (= “buatan” – nya)
Kemampuan kemampuan, yang Bersama (derajat, jenis kelamin, dan Nilai), Tenaga Sosial Industrial ke Hasil jadi Pemenuhan untuk DIRINYA, Manusia
2.
Sedangkan ‘Proses’ itu (Mengubah) adalah DIALEKTIS HISTORIKAL, karena ADA TUJUAN, namun Tidak Individualisme (Perlakuan). Benda yang Kebutuhan (jangan baca langsung “Butuh Kebendaan”), meskipun perlu Alat juga, Alat alat/ Peralatan. Secara Ekonomi – Ilmiah/Ke – Ilmu – an dan Pengetahuan, Industrialisasi
Inilah, salahsatu Pembentuk Theori Sosialisme (Engels, Friedrich), dan Non Difinitif, tetapi berkembang sesuai Perubahan yang terjadi. SOCIALISTA !!!
<Tunda
Bersambung (Tulisan ke Dua)
10 Januari 2012 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, Anti Kapitalisme, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Economie, Filsafat, Internasional, International, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, NASIONAL, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: Filsafat, Industry, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL | Tinggalkan komentar
KECURIGAAN PERSATUAN NASIONAL
KECURIGAAN
DAN
SUATU PERSATUAN NASIONAL
SEBAGAI Penerusan semua Ajaran KIRI, tentu KAMI mencurigai “yang di Dalam” (= mereka. Pembalikan) tidak suka Pemahaman Ajarannya dan Anggota Partai
2 Alasan ini
1. Tarung antar Politik, namun tidaklah mungkin bersifat luas (Gerakan, Partai, Organisatif)
2. Beda Pemikiran (apa !?!). MEMBAHAYAKAN ke Nasional … ! KIRI – Sosialisme adalah berdasarkan Pikiran pikiran (Dialektika Materialisme)
Alasan Pertama dan alasan Kedua berhubungan. Maksud, Laga Politik (Isme) tdk mungkin tdk memakai Pemikiran, MAKA terjadi PERBEDAAN Berpikir. Lalu, yang manakah KIRI dan yang manakah Individualisme ?
Karena, Gerakan gerakan Rakyat dan DEMOKRATIK. Perjuangan BURUH dan Partai – Aksi Massa ke Tujuan untuk Membentuk Masyarakat Sosialisme, didasarkan BERPIKIR Materialisme Logik – Ideologisasi Kerakyatan, HAK REVOLUSI Para DEMOKRATIK ke Politik Rakyat Miskin dalam Masyarakat dengan Syarat syaratnya
1. Kelas (Tenaga, suatu HAK Azasi Manusia) BURUH
2. REVOLUSI (HAK = DEMOKRATIK)
a. Politik (Sistim) Rakyat
b. Revolusi = Bersama (Kepentingan)
c. Sosial Ekonomik. Pemenuhan
3. Kekuasaan ‘RAKYAT MISKIN” (dalam semua Istilah – Bahasa)
……. SOSIALISTA !
……. DEMOKRATIK !
……. NASIONAL !
SEKIAN. TERIMA KASIH
28 Juli 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Masyarakat Pedesaan, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, POLITIK, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
ANALYSA KESENIAN PROGRESSIF
ANALYSA
KESENIAN RAKYAT SUATU
“LEMBAGA”
KESENIAN (Rakyat) adalah Lembaga, yang Terbentuk. Budaya, Sistim Masyarakat. Melakukan “Perbuatan”. Berdasarkan Pemikiran ke HAKNYA (= Kuasa, Nilai. Baca, Sosial HAK)
– Kepribadian (Didikan, Ideologika)
– Masyarakat/Kemasyarakatan (Proses)
– RASA (Kebenaran, Ajaran)
Hubungan (Perlakuan) antara Manusia ke manusia, Sosial – Alamnya
Dalam Pembentukan Masyarakat. Menuju, yang diharapkannya. Utopia ke Materialisasi (Politik). Logika (atas) Batin . Dialektis. Thesika – “Alam (di Pikirannya”)
Perjuangan (= Kelembagaan ?) Masyarakat suatu Gerakan gerakan Kekuasaan Rakyat
1. Tradisionakl (isasi)
2. Kebaruan
3. Serikat
4. Perbuatan (Bentuk bentuk Juang. REVOLUSIONER)
– Pengubahan. Cara ke Hasilnya
– Thesikalisasi (Materialisme)
– Pelembagaan. Nilai, Kesetaraan
5. Kemampuan kemampuan Seni
<Jeda
Rangkaian Pergerakan Rakyat Tertindas. Lalu, mengadakan Perlawanan Terjemahan Keadaannya MEMBEBASKAN DIRI (Hak Azasi Manusia – HIDUP). Menciptakan (Zamani). Rasa, Perbuatan – Karsa Berkebudayaan = NASIONAL (“Isme”). SETIA dalam Tujuan. Berani
Melalui,
– Bahasa, Pembahasaan. Suara
– Gerakan, Tubuhnya – Olah
– CIPTA, Material (Wadahan)
Zaman Kemanusiaan Baru dalam Peradabannya. Pun Kebangsaan (suatu Masyarakat. “Membentuk. Masyarakat Sosialisme). Adalah, Politik RAKYAT MISKIN
<Tutup
TERIMA KASIH. SOSIALISTA !
21 Juli 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, KESENIAN & RAKYAT, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, POLITIK, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
TULISAN KHUSUS : ANTARA DOGMATIKA DAN LOGIKA
ANTARA DOGMATIKA DAN LOGIKA (Pembahasan Suntingan)
ANTARA Dogmatika dan Logika dalam Dialektika Materialisme. Yang dihubungkan dengan Ajaran Kerakuyatan, mengantarkan Perubahan (di) suatu Negara berdasarkan DEMOKRATIK HAK REVOLUSI
Tuan tuan, salahsatu Pemikir di Indonesia (tanpa Penyebutan Nama) MENYATAKAN
“… Amerika suka menanamkan Modalnya di Indonesi, tetapi hanya di Perusahaan perusahaan yang … segera menghasilkan Keuntungan … langsung, … dalam Perusahaan Minyak, semua Tambang Minyak … Monopoli ..
“Karena, Imperialisme … tak akan … mendekati Rakyat Indonesia … memberikan Konsesi Politik … Ekonomi, harus melakukan Politik Biadab YANG LAMA …
“… Penderitaan … Buruh Industri, … karena TAK ADA INDUSTRI NASIONAL, Perdagangan Nasional, … BENTROKAN (Baca, dibenturkan = Dialektika) antara Imperialisme dan Rakyat INDONESIA, tak seorang (= Manusia) Indonesia pun akan kehilangan HAKNYA …”
(MENUJU REPUBLIK INDONESIA, 1925)
Tuduhan Dogmatika KIRI (Ketentaraan ? ke) “Negara” dibantah. Strategikalisasi Pemikiran ini MEMBERLAKUKAN LOGIKA. Dari Pemusatan ke OFENSIF … REVOLUSIONER
“… bertimbun … Buruh Industri dan Petani melarat, yang … MEWUJUDKANKAN TENAGA TENAGA (Ini lah, Pembentukan KELAS, Tuan) … syarat syarat … Ekonomi
mempertahankan .., KEMENANGAN Politik … yang moderen … jika … MEMILIKI KEKUASAAN EKONOMI …”
Maksud Pemusatan adalah KEKUASAAN – Perang untuk MERDEKA suatu PEMBEBASAAN dalam Terjemahan Sosial Ekonomi Politik
“… kesimpulan, bahwa KITA … menentukan Strategi … BERTAHAN … sebagai Basis basis … Republik Indonesia.”
Materialisasi Logika Dialektis Ekonomisasi (= Politik) suatu PERTAHANAN INDONESIA MERDEKA (MANIFESTO JAKARTA, 1945)
“… Indonesia … di Masa Depan … akan meng – ada – kan Hasil yang Tiada Ternilai Harganya di Pasar Dunia seperti Minyak Tanah, … Emas … dan lain sebagainya. … Republik Indonesia bisa mendapatkan Mesin, yang dibutuhkan. … untuk Kemerdekaannya. Kemerdekaan … berdasarkan Industri … Sebaliknya Industri … berdasarkan Kemerdekaan pula. … Industri yang … penting untuk KEHIDUPAN DAN PERTAHANANNYA
PERTAHANAN INDONESIA MERDEKA
“… untuk MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA … :
1 & 2. Persatuan … Rakyat. Persatuan terhadap serangan dari dalam maupun dari luar Negara. Persatuan ini dapat diselenggarakan … Partai …
Kemerdekaan yang penuh … sama … dengan Persatuan … menjalankan ekonomi yang teratur … kekokohan … Indonesia Merdeka
3. Jangan dibolehkan Modal Aasing … menyewa Tanah dan MENGUASAI BAHAN … Tanah – Produksi – Distribusi harus DIKUASAI … NEGARA
4. Ekonomi … dikendalikan (diatur) … dan terencana … “Tidaklah susah untuk Indonesia Merdeka untuk memimpin majikan Bumiputera kearah Kolektivisme dan ekonomi terencana, yang mengatur Hak Milik, Penghasilan, Pembagian Hasil, Upah dan Hidup Sederhana.” (Kutipan)
Sehingga, Kawan ! Dan, Progresif Nasionalist …
“Walaupun Amerika menamai dirinya demokratis, buat kita tak kurang bahayanya … (SEMANGAT MUDA, 1926). … Boleh jadi pada waktu paling di muka ini berjuta-juta modal Amerika akan masuk ke Indonesia …
“Kalau kita bisa mempersatukan seluruh Indonesia (Isme – Nasional ke Persatuan Rakyat Indonesia) dan … kita bisa memikirkan merebut kemerdekaan dan barulah bisa mempertahankan kemerdekaan itu terhadap … Amerika.”
“Berhubung dengan hal diatas, maka Revolusi Indonesia kelak akan berbeda … Revolusi Indonesia tiadalah akan semata-mata untuk menukar kekuasaan … dengan kuasaan bumi putera (Peperangan Kemerdekaan bangsa), tetapi juga untuk … KEKUASAAN … Buruh Indonesia (putaran-sosial).”
TERIMA KASIH. SOSIALISTA !
14 Juli 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Masyarakat Pedesaan, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, POLITIK, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
CATATAN SUATU POLITIK ANTI MILITERISME
[TIBA tiba Kami diminta berbicara lagi “Yang Konstitusif”. “He he ….. Gak, deh ? (Aduh ? Mungkin, tuh … kena tatapan lagi, kan ?). Mengacu saja”. Bagaimana ?’
TIGA Pokok, maka dibentuk Tentara ke Organisasi (di Negara)
1. Nasional
a. Kedaluatan
b. Wilayah wilayuah (= Pokok)
c. Politisasi
2. Keadaan = Proses. Dan, terjadi Peperangan ke Kemerdekaan (= Pokok). Revolusi ? Mungkin (dalam Pembicaraan). Berlaku Kebebasan HAK di Tanahnya
Terjemahan Ideologika Dasar Kemanusiaan (Sila)
3. HAK (= Pokok) ke Pertahanan Rakyat. Konstitusi
Kesimpulan Pengantar di atas, mengacukan, bahwa ke – Tentara – an dalam suatu Pertahanan (Kerakyatan, Ajaran)
Berdasarkan
– Wilayah
– Kemerdekaan
– HAK
Tetapi, HAK apa !?! Berperang, atau Mempertahankan Wilayah wilayah. Jadi kepentingan Rakyat
Kita (Baca, Sosialis) dibahasakan Retorika dalam Perpolitikan, namun Tanpa Kekuasaan (Rakyat. “Isme”, Pemikiran). Pernah Terbuktikan … Sehingga, “atas Perintah ke” diberlakukan. Organisatif = Demokrasi (Politik) Karena, “atas Perintah”, menurut PEMBEBAS, Militerisme itu Organisasi. Berada di bawah suatu Kekuasaan = Pemerintahan ? Individual, atau Kerakyatan ???
<Jeda
HAKNYA dan Militer (Angkatan perang ?) terhubung = Rasionalisme Dialetika (bukan lagi Retoris), MENGUBAH. Ke Pembentuk Negara jua
Kemanusiaan (Pertahanan. Alasan kah ?), Politik “dalam” Kepentingan, Penyelenggaraan Demokrasi dan Kebebasan (Rakyat, Bangsa) untuk Mematuhi – Mentaati – Melaksanakan Komando Perintah (Uraian). Mengapa jadi HAK (ke) Pilihannya ? (Kuasa)
<Tutup
JELAS DIPERTANYAKAN. SEKIAN
26 Juni 2010 | Categories: NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nation, Pembebasan | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, ISU - KONTRA ISU, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
“ISME” ATAS MISKIN
“ISME” = POLITISASI ATAS KEMISKINAN
IDEOLOGIKA atas Kemiskinan dibedakan 2 (dua) pemahaman. Sosialisme, atau Kapitalisme (Baca, Individualist). Bukanlah hanya Pertanyaan. Mengakibatkan Manusia (“Ujud”) Tidak Ber – HAK. Tanpa Kebebasan di Tanahnya
“Bebas”, Pembaca ……. Ke Acuan Sosialisme Hubungan Masyarakat – Manusia (= Pribadi)
1. Tenaganya = (Pemenuhan Kebutuhan)
2. Pemilikan Masyarakat ke ‘Nation’. Berhubungan dengan PEMIMPIN (Demokratisasi)
a. Sosial = Kebudayaan (Pertanian)
b. Politik – Daerah (Pilihan, Memilih)
c. Ekonomi Industrialisasi (Program)
3. Kuasa. Sosial = Kelas
<Titik
Atas Kepunyaan (Materialistis). Dijadikan rangklaian Alasan “Miskin” = Terjadi. Kemiskinan = Ukur Politik. Tidak Strategika – Isu. Retorika untuk Ekonomisasi. Dikehendaki Kekuasaan Terjemahan Negara. Memungkinkan “isme” = Perbuatannya ke Bentukan bentukan (“Form”, Ekonomikal)
– Kekuasaan = Gerak (Aksi)
– Sistim (Budaya, Ketahanan)
– Azas (bukan Per – Adat – an)
membentuk kembali (Reformatif). Berperike – manusia – an. Dari Keadaan MIskin ke “Memiliki” suatu HAK. Apakah ???
HAK Ber – Negara (Kedaulatan, Aturan). Ke Politisasi
HAK Ditujukan (Tujuan = Kekuasaannya) untuk “Hidup”. MAKA, berlaku Peradan (Materi ?!?) di Negara
HAK Menyelenggarakan Industri dan Pertanian
Ekonomisasi (Relas relasi) yang Politik bukan jadi “Ketegangan Antara”, namun karena didasarkan Dialektisasi – Tanggung jawab menyelesaikan Pemiskinan. Kepemimpinannya – “Milik”
Kemiskinan artian Nasional = Politik Demokrasi mencakup Negara Ekonomi yang Rasional (Daerah, Perdagangan, Sektor sektor – “Kerja”) ke Sistim Keputusan = Politisasi dan termaksud Pimpinan ke Kolektivisme dalam bentuk bentuk Sosiaslistis
Rakyat Miskin = Politik. Memperjuangkan (Tahapan tahapan Revolusi) Terkuasai kembali HAK Rakyat Berkekuasaan untuk Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Kemanusiaannya (Pangan, Sandang dan Papan)
Menghapus Kelas kelas buatan Kapitalis, meletakkan dasar Persamaan, HAK Azasi Manusia (Ekonomi) untuk melaksanakan = Kolektif HAK Rakyat ber – Pemerintahan
<Jeda
MANUSIA
TITIK
HISTORIKA
Internasionalisme – Agamis belum lagi tersadar tafsir Kemiskinan, bahwa Tidak karena Uang (Beli). Melulu dampak Miskin ke Nasibnya, dan … Kematian. (Bukankah demikian, ‘Bu ?). Jadi a – Politik Kriminalisme
Miskin itu nyata dibuat ! Atas Kemanusiaan Masyarakat. Pemiskinan !!! Ekonomi ke Kapitalisme …….
— oOo —
<Titik
Pemilikan suatu Kekuasaan (?). Penghidupan … Tenaga = HAKNYA (Kelas). Bekerja untuk Manusia Sesama (Adil, Berbuat). Tderjemahan ke “Individu” = Pribadi. Bersama. Dalam Takdir – Rakyat di seluruh Dunia
<Tutup
SEKIAN, TUAN TUAN …
5 Juni 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
PEMBICARAAN IDEOLOGIA EKONOMISASI (KEPENTINGAN KEPENTINGAN)
KEPENTINGAN kepentingan, yang terkendalikan HAK dalam Aturan
1. Negara. Kekuasaan (ke) Pemerintahan
a. Pemerintahan dan “Demokrasi dari” Kekuasaan (Politik Ideologisasi)
b. Keuangan. Nasional ke Industrialisasi
c. Internasional Hubungan Politik (Pemerintahan ke pemerintahan)
2. Parlemen Rakyat = Nasional
a. Kerakyatan dan Pengawasan
b. Pembentuk Undang Undang
c. Pemilikan, Strategika – Kepatuhan
3. Sosial dalam Kepentingannya
a. Pembentukan suatu Masyarakat
b. Kemanusiaan HAK = Azasi
– Penyelenggaraan Negara (Manusiawi)
– Pemenuhan Kebutuhan kebutuhannya
– Kelas, Sosial HAK
c. Putusan putusan = Ke – Negara – an
<Jeda
Saudara saudaraku di Pertemuan Partai Rakyat dengan DEMOKRATIK dihadiri beberapa Partai (Kerakyatan) dan Perwakilan Rakyat, yang berada di di Negara negara Demokratik
Ke Depan KITA akan mengembangkan Sosial Industri = Ekonomi. Terpolitisasi lah Kepentingan kepentingan (Tarung). Tidak Penguasaan – Kebebasan. Dua Kdepentingan pun Satu. Berke – Kuasa – an. Rakyat = Kepartaian (Perburuhan). Jadi bentuk bentuk Ekonomisasi dan PenyelenggaraanKeuangan diutamakan Hubungan Negara ke negara melaksanakan HAK EkonomiManusia atas Pemerintahan
SATU, Kepentingan Rakyat ke Industrialisasi (Produksi)
DUA, Kepentingan Pembentukan Masyarakat Sosialis
TIGA, Kepentingan “Isme” ke Undang Undang
Rangkaian Perlawanan atas Kapitalisme Individualist Perdagangan Bebas. Ke “Pasar Terbuka” (Baca, Penyaluran = Distribusi). Politik suatu Perjuangan Kepentingan kepentingan Rakyat (di) Negara. Dalam Putusan putusan Kekuasaan Ekonomikal
<Tutup
SELAMAT MALAM DAN TERIMA KASIH
Anggota anggota Pimpinan,
Kamerad Partai Tua
Perutusan Dewan Rakyat
dan
Ketua PERSATUAN RAKYAT DEMOKRATIK
5 Juni 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
CINA PERANAN RAKYAT
CINA,
PERANAN SUATU RAKYAT.
KE EKONOMI
RAGU ragu Cina (jangan baca “Taiwan” = Kebangsaan apa !?!) mengadakan Hubungan Ekonomi – Asia didasarkan Keberadaan “Orang Cina”.Mungkinkah tak lagi Sosialisme ? Karena, Perminyakan (Dagang)
1. Alat (Kepentingan) Produksi
2. Pertanian Sistim (Tenaga)
3. kependudukan = Hasil Revolusi
Muda kecewa Politis. Pensikapan Ideologisasi Partai kah ? Rangkaian keputusan Parlemen = Rakyat (Anggota). Berlaku Partai (ke = “jadi) Negara” atas Keuangan (jumlah, Program)
Lalu, Pemerintahan (Negara yang Republik !?!) “diikat” Tradsisionalisme – Kerakyatan ke Pedagang (kaum) berperanan dalam Internasional Pasar (no Globally Markets/没有全球市场 = Individualisasi). Mengendalikan Struktural – Birokrasi (tempat). Melepaskan antara Putusan – Industrialisasi, menyekat barang yang masuk
Posisi ke – sementara – an Pemilikan transisional Negara ke Perlabaan. Sehingga, mengalir “Yuan” (Sungai) Rakyat bergerak (Monetari, Organisatif), walaupun akan “Terpindahkan”. Itu, Kebebasan, Nyonya !
Bagaimanakah Cina Sosialis Pemerintahan = Lembaga yang “Isme” (Aanggota ke Wakil, Pemilihan) atas Kekuasaan Ekonomisasi lintas Negara ke Negara ?
Yaitu, antara lain
– Laba Asing ke Uang Negara (= Hutang ?)
– Hubungan denga Para “Orang Cina”
– Investasi “Luar” (Negara Negara lain)
– Keuangan Asia, Nasional Industrialisme
– Putusan Kepartaian di Figural
Juga, Kedaulatan Politik (Kebudayaan Manusia – Alam) dan Demokratik, Tani di Wilayah/ Daerah Penghasil = Ekonomik Kerja Lahan lahan Tanam
Asia Tenggara = Malaya, Thai, Vietnam (Perkebunan, Tani)
Asia Pasifik = Jepang, Korea Utara (Padi, Gandum)
Asia Tengah = India (Perkebunan, Gandum), Pakistan (Perkebunan)
Asia Timur Tengah = Iran, Irak, Arab (Perkebunan)
Asia INDONESIA, Tani/ Padi
Asia Eropah = Turki (Perkebunan/Anggir, Gandum)
Ekonomi Keuangan dalam peta Industrial Sosialisme – Politik ke Kekuasaan Rakyat “Miskin”. Aturan aturan Sosial. Memperjuangkan Produksi Strategika Masyarakat
I. Pembentukan Kelas Buruh Produksi – Tani Kemanusiaan Ekonomik
II. Tekno Logika atas Alat Produksi – Tanam (Ketepatan)
III. Kebebasan HAKNYA di Tanah ke Peradaban Zaman Manusia (Budaya)
SOSIALISTA ! Terima kasih
26 Mei 2010 | Categories: Liberation | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
BUKU SUATU “NEGARA”
BUKU SUATU “NEGARA”
(Ideas = Logical)
MANUSIA VERSUS INDIVIDUALISME
PARA Pendahulu Kita menyampaikan KEBEBASAN adalah HAK. Manusiawi. Tanahnya di bawah Kebiruan. Terlepas dari “Hukum” – Perang. Berada dalam Kumpulan Saudara saudara se “Keyakinan”
— oOo —
SOCIALISTA ……. !
Percayakah, bahwa Kebenaran dari Pikiran Sosial … (Logika) ? [Saling tepuk ke “Badan” diperlakukan. Suatu kebiasaan Perserikatan. Meng – “ya” kan. Ramai, agak Liar
Legiun legiun kembali menempati Barak barak, yang ditunggui Sang Nenek Pejuang dari Para Cucu (Baca, Penduduk) Demokrasi. Tersenyum Bocah bocah di Kamar. Dibelai Ibu yang ramah
Perempuan perempuan usai bekerja di Pertanian dan Kebun. Mengolah bebijian jadi Makanan. Menyerebak wangi rambut yang menggerai. Dalam hangat udara jelang malam di bukit bukit bebatuan
Dari Pulau itu, menampak Gemintang. Terlihat pijaran Api
Itulah, yang Nasional ! Kata mereka, Tuan tuan Muda yang di Zaman Industrialisasi jutaan Pabrik di seluruh Negara. Para Tetua bersama duduk bersidekap dua lengan tangan. Bertukar pandang ke Orang orang Hitam sedang mengisap gulungan tembakau daun. Teringat “Jiwa yang di Hutan”
Bahasa suatu Kebudayaan. MENYATAKAN. Bukan Pendustaan dulu. Diatur Perbuatan ke HAK Manusia. TUBUHNYA. Ini Retorika Bebas. Ibu akan suka. Inginkah pelukannya lagi ?
Adil adalah Kesucian. Bisiknya. Dalam Masyarakat – Wilayah. Berkeringat. Kerja bukan Duka. KARENA HAK. Mendapatkan Keadilannya ! Terukurkah Uang Individualist atas Produksi, dan Pertanian juta hektar
<Titik
Pertanyaan Filosofis, suatu Benuatika Politik Ekonomisasi di atas Lautan. Terjawab, Bangsa adalah Masyarakat. Terjemahan Ke – Kini – an Sosialisme Produksi = Menyediakan. Pemenuhan Kebutuhan kebutuhannya
<Jeda
“Ke Demokrasi” bukan kalimat bahasa baru di Dunia
1. PEMBEBASAN
2. HAK
a. Negara
b. Azasi Manusia (Peradaban)
c. Kuasa
3. Kemerdekaan (FREEDOM Of)
Dalam Revolusi atas Materialisme ke Politisasi = Industri. Membentuk Masyarakat/ Penduduk, “yang Berhak” = Kekuasaan (Home Land. Kedaulatan ?) Negara didasarkan SAMA HAK = Kewajiban. Menjadi Constitutions ke ‘Nation’. Rangkaian Pemerintahan dan Negara Negara “Bagian”. Alami, terpolitisasi
Mulai dari Pemikiran Sosial Logika ke Politik, MAKA Sosialis di Amerika masuk ke Tarung Pasar, yang “Terbuka”. Demi Perhitungan Ekonomik Tenaga Kelas
<Tutup
TERIMA KASIH, “MERAH”
24 Mei 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | 2 Komentar
AKSI MASSA – SEKSI
AKSI MASSA (KE) AKSI
MENGHADAPI
MILITERISME (PROVOKASI)
PROVOKASI yang represif, didukung Perintah lewat Jaringan jaringan. Memintas ? Ternyata telah diganti. Pelaporan Informatik (Kebocoran ?).Berdasarkan Pengaruh pengaruh (Kepangkatan, Pertemanan Posta Jabatan)
Bentuk bentuk Provokatif, antara lain
1. Keamanan. Pembangkangan atas “Negara” (Pemerintahan)
2. Ekonomi
a. Tuduhan Pengrusakan Ekonomisasi
b. a Politik ke Penyesatan. Ekonomikal
c. Pemeriksaan (= Hukum) Ekonomis
3. Penghasutan jadi Kontra Revolusi
Masih jua. Ketika Kitalakukan Ubah Taktika Massa ke Strategika = Arah ke Perekonomian Industrialisasi (Keberadaan Kelas) Sosialisme Dunia, dan mempersiapkan Seksi seksi (Aksi)
Beberapa Seksi agar dikem angkan Membentuk. Dalam semua Aksi Massa Kita Nasional – “KIRI”
Tetapi, maaf … ada Koordinat koordinat (Alam,. Titik – Garis) saling berhubungan = Organisme, maka menghubungkan Horizontali – Vertika dalam menyalurkan Pemikiran Strategikalisasi Kekuasaan Rakyat (Massa), menjadi Keadaanm Revolusioner ke Tujuan
Pembentukan Massa jangan Terkuasai suatu Permusuhan itu (atas Militerisme ke “Tentara Perang”) skala Luas = Kuasa, dan Jarak Capai Pendek ke Pimpinan (Ordo), MEMBAHAYAKAN Buruh dalam Massa hanya jadi Anarkhistis Reaktif saja
Individualisme (Kaum) “membeli Ajuan Perang” Kota. Ke Tahapan tahapan Pertempuran (Waktu = Sistim atas Tempat). Melalui Internasional. Kita pun ke Unit unit (Komando “Satu)
<Jeda
I. Seksi = Organisme (Keputusan, Anggota. Laporan). Penghubung
II. Seksi. Dari Pikir ke Terjemahan Kerja (Ideologi. Ke Arah)
Catatan : Rangkaian Pemikiran – Dialektika yang Logika Sosial = Isme eke Nasional Pergerakan pergerakan Rakyat (Alur, Keadaan = Nyata) jadi suatu Keputusan keputusan Sosial – Manusiawi (Sekumpulan Orang Masyarakat Ideologi = Anggota anggota, Kelompok kelompok Sosial Grup) dalam Jangka Pendek = antara ke Tujuan Kekuasaan (Perbuatan perbuatan) Rakyat “Miskin” ke Perjuangan yang jangka Menegah, dan Waktu Lama berjangka panjang (Organik organic)
III. Seksi dalam artian Ke – Wilayah – an. Ke Pertahanan
Arti Persaudaraan ke HAK Azasi (Penghidupan)
Arti Unit unit Demokratik = Wilayah
Arti Kekuasaan = Gerak Rakyat (Demokrasi)
<Titik
Saudara saudaraku Demokratik, …….
Bersumberkan HAK HAK Revolusi, maka Seksi seksi Kita “melindungi” Pekerja dalam Demokrasi Ekonomi Produksi
SEBAB, Hubungan Tenaga Kelas dengan Perekonomian Usaha melepaskan Ketergantungan pada de – Politisasi ke Penguasaan (Militerisme !). Sehingga, berkekuatan Politik Ekonomikal atas “Kemungkinan Industrial”
Membuka, namun Tertutup. Karena, Anti Kapitalisme . Bergerak. Seksi seksi adalah Organisme Perlawanan Rakyat. Bertujuan. Suatu kesetiaan Takdir Kita. Kelas Buruh – Demokratik … Dakam Gugus gugus Juang ke Ekonomi (Rakyat = Massa) Bersama !
<Tutup
PROLETARIAT KUASA. SOSIALISTA !
24 Mei 2010 | Categories: Kemanusiaan, Liberation | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
EKONOMI POLITIK SOSIALISME
EKONOMI = POLITIK. KEKUASAAN
(PEMBICARAAN
ANTARA SOSIALISME)
REKSIKO reksiko Pembentukan Kelas Pekerja dari Kekuasaan Mutlak Rakyat Perjuangan HAK HAK, karena Pemiskinan (Kapitalisme ke) Ekonomikal diterima. Persiapan dalam Gerakan gerakan Revolisoner mempercepat Perkembangan Industrialisasi. Buruh bergerak = Kepentingan kepentingan Ekonomi (Kepemimpinan). Strategika ke Hasil Produktivitas
Didasarkan Hubungan Kerja – Majikan. Ke Perdagangan. Suatu kelas Menengah
1. Pakai – Serap (Keuangan. Beda lah Korupsi)
2. Produksi = HAK. Ke Distribusi (Baca, Penyaluran – Hitung)
a. Usaha = Kehidupan. Yang Dibebaskan
b. Waktu, Tenaga. (Saling Membutuhkan)
c. Kemampuan Pasar. Uang Beredar
3. Penjaminan Negara – uang. terpolitisasi (dalamTelaah Ekonomis)
<Jeda
Suatu reksiko, yang mengarah de – Struktur Taktika (kelompok). Karena, Pertanahan (Luas, Tani). Berhubungan dengan rangkain Kepentingan Negara – Daerah. Terjemahan Alam ke Produksi dalam bentuk bentuk Fabrikal (mekanisasi). Dimungkinkan Rasionalisasi. Juga, Federalis
[Yang bukan Sosialist akan tidak paham Tulisan Kami. Membaca dari/ke Arah Penolakan]
<Titik
Pekerjaan – Negara (Pembagian) antara Wilayah ke Daerah daerah berhubungan dengan Kekuasaan (Pemerintahan, Kepartaian = Goverment) Ekonomi (Lihat, Eksodus Politik Cina. Wilayah/ Daerah) jelas Terbagi. Kecuali, Organisme Keuangan
– Putusan Internasional Dagang
– Import (Pelabuhan, Kelautan)
– Ekonomisasi Organik, Perlabaan
– Kebaruan Sistim, yang dibakukan. Bersama (Keanggotaan = Masyarakat. Ke Unit). Menyeluruh. Wilayah dan Penduduk
– Birokrasi. keputusan (ke) Penyaluran
Namun, Reksiko reksiko dapat langsung dijadikan Perubahan Gerak Kuasa, bukan Isolatif Politik, tetapi Ekonomik. Terlepas Rakyat dari Ketergantungan
<Tutup
SALAM PEMBEBASAN, KAMERAD
20 Mei 2010 | Categories: Filsafat | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
TERROR ! TERROR ! TERROR ! KONTRA – BOIKOT !
TEROR, KEKUASAAN PERANG
Pembebasan
KEAMANAN suatu Negara menjamin Tingkatan tingkatan Hidup Kemanusiaan Masyarakat, yang hendak dicapai. Bukan Penguasaan Militeristis
Ukuran ukuran Kekuasaan diarahkan ke Sistim = Konstitusif, Pemerintahan, melaksanakan Hukum dalam rangka Ketahanan Nasional (Baca, Wilayah wilayah). Bukan “Tekanan atas” = Terror Ekonomi
Seimbang – Rasional dalam Kemampuan kemampuan Bertahan Rakyat (Sebab) Tenaganya
1. Kebijaksanaan
2. Perintah
3. Keputusan
4. Komando (Unit unit ? Lihat juga, Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK)
5. Instruksional
Dipertahankannya. Sehingga, Kekuasaan (di) Negara selama “Keadaan di bawah” Panglima Tertinggi (Kepemimpinan Peperangan) mampu berlangsung untuk “Membentuk”
Unsur unsur Kerakyatan (Negara) suatu Organisme – Pertahanan Rakyat
Pergerakan ke pergerakan “Ubah” = Putusan putusan dalam keseimbangan Demokrasi Ekonomisasi (Produksi), tidak saling lepas dari Kedaulatan Sosial = Kuasa
Ini , Politik ! Tujuannya yang akan membedakan. Antara Pihak ke pihak. Ber – “Negara” (Negara = “Ide” . Utopia kah ?)
Tetapi, ketika Pertahanan diterjemahkan “jadi Kekuasaan”, jikalau terkendalikan Kelompok kelompok (Dari ? Pemerintahan – Militerisme, atau Pihak pihak lain dan Luar), maka diterapkan Taktikalisasi “Demokrasi ke Gerak” Internasional (Boikot Dagang, Produksi)
Karena,
– Ancaman atas Rakyat (dalam Kelas)
– Kemungkinan “Pecah Kekuasaan”. Lalu, saling berhadapan. Ke Kontra (Tidak kembali Oposisional )
– Tentara pun tidak Taat ke Rakyat (Demokrasi)
SELESAI
17 Mei 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
TANGGAPAN POLITIK KOALISI
TANGGAPAN POLITIK KOALISI
APAKAH Pemerintahan suatu Koalisi Partai partai atau Tidak Bisa ? Bersumberkan dari Undang Undang Dasar Republik INDONESIA Pasal 4 ayat 1 “……. memegang Kekuasaan Pemerintahan.” Karena, Presiden didasarkan Pemilihan Demokratisasi kekuasaan
Namun, Kepentingan kepentingan mungkin. Tetapi, berlangsung Pembicaraan sebelum Pemilihan. Terlaksanakan Tidak dengan Partai yang punya Calon Presiden lain juga. Aetelah itu, … politisasi
Dalam Parlemen pun tidak diberlakukan Koalisi (Proporsional, Keanggotaan) dan Oposisi. Mengacu Perwakilan (Lihat, Pembukaan). Negara ke Sistim (Konstitusional). Kedaulatan Rakyat di Negara. Bukan Pertarungan ke Militerisasi. Bersama ke Pembentukan Undang Undang
1. Kekuasaan Pembentuk (Fungsi)
2. Dua Kamar = Wakil
3. Keseimbangan. Negara – Pemerintahan
Tidak satu Kegiatan Penyelenggaraan Kenegaraa, yang diputuskan Partai (Perbandingan Vietnam). Sehingga Partai Politik tidak mampu menarik Calon Presiden di Pemilihan
– Kekuasaan (Politik) di Negara
– “HAK” (di) Negara. Rasional. Atas Suara Distrikasi
– Hubungan Pemerintahan (Wilayah) dengan Parlemen
Tidak ada “Kekuatan Sama” dalam tarung Politik, kecuali (maksud, Demokrasi) Partai partai gabung ke Partai Calon Presiden
Untuk apa Koalisi ??? Terpilih, koq ! Membagi Jabatan/ Kursi ? Di Negara (ke Wakil Presiden kah ? Ha ha. Calon ne sopo, ‘Rek ! Akan ngawur, dunk !). Sementara, Agen agen Politik Sewaan beranggapan saja. Ke Penisbian. Dan, ternyata ? Maksud, Pengamanan Suara ke Pemilihan. Nanti !?!
Mungkinkah Bagi Suara Rakyat (Pemilih) ? Dan, kuatir yang ada “Berpindah” ? Wah ! Sontoloyo Tukar Politis ancam Ekonomisasi – Perbankan dipaksakan “masuk” ke Hukum – Kepresidenan
SEKIAN
17 Mei 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DEMOKRASI, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kepada Revolusioner Kita, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, TULISAN TULISAN SOSIAL | Tinggalkan komentar
POLITIK BUDAYA – INDIVIDUAL
BUDAYA, POLITIK – INDIVIDUAL
BEBERAPA dasar, yang diajukan antara lain “Kaum” Feminis, Politisi, dan Para Ekonom untuk menyelesaikan Kebudayaan – Moderenikal, yang diartika Sepihak atas Ke – Ilmu – an. Menerjemahkan ke Pemahaman (Syarat syarat)
Militer gagal, karena berlangsung Hubungan Negara – Masyarakat dengan Kebudayaan. Logis. Ke suatu pemerintahan. TERTUNTUT Tanah = HAKNYA (Perdamaian)
Pertahanan adalah Gerak. Membuat Kekuatan. Tidak Individualisasi, walaupun Proses (Kejiwaan). Untuk Bersama. Cara ke Hasil = Kebudayaan. (Bagaimanakah Ke – Tentara – an ?). Lalu, dibentuk. Karsa, Rasa ke … Perbuatan
Ajuan Politik – Feminisme – Ekonomist (Baca, Industrialisme = Teknologisasi) tersebut telah menjadi Reaksioner Aatas “Negara”. MENUNTUT. Ke Peradabannya. Suat realitas ? Penghidupan. Ya, ya ! Apakah Idealisme (Pemikiran) ke Niat, atau … Kekecewaan ? Nah ! Itulah, menunjukkan Moderat – Keputusan . Di Perpolitikan. Ke … Skeptisme
Strategikalisasi HAK (Perempuan kah ?) dijadikan Perjuangan Budaya = PERUBAH. Materialism ke Gerakan. Kebaruan Zaman Manusia. Kemutlakan. Masyarakat untuk Kelahirannya
Membentuk Masyarakat, didasarkan Kekuasaan – Aturan Tujuan Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan (Anak anaknya). Kebudayaan. Bertani, Berke – Kuasa – an, Aturan Berproduksi
Bentukan bentukan Juang dalam Ke – Wilayah – an = “Ruang” (Pikiran). Suatu Kedaulatan – Waktu. Dibenturkan. Budaya Pertanahan/ Tempat. Manakah Universalisasi Peradaban Tanpa Nilai – Alam Kemanusiaan. Tidak lah “Wujud” Hukum
SELESAI. Terima kasih
17 Mei 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
MAHKAMAH AGUNG AMERIKA
HUKUM –
MAHKAMAH AGUNG AMERIKA
DI DUNIA
MAHKAMAH Agung suatu Lembaga Hukum ? Mungkin saja … tidak. Karena ada “Negara” dalam Penyelenggaraan Keadilan (Manusia)
Hukum itu lah, yang dibuat. Untuk Pelaksanaan Kekuasaan. Namun, Hukum Tidak Kuasa. Menyediakan Dasar (ke Sistim. “Azas.) berbuat” = Negara (Per – Undang Undang – an) atas Pemerintahan
Memilah “Kekuasaan Berlaku” dan “Negara Kuasa”. Namun, dalam Filosofika, Tanpa Kekuasaan tiada suatu Negara. Maka, Hubungan Kekuasaan dengan Mahkamah Agung dipertanyakan
Section 1. The judicial Power of the United States, shall be vested in one supreme Court, and in such inferior Courts as the Congress may from time to time ordain and establish.
1. Perbuatan, Figur (= Politisasi). Section 1. The judicial Power of the United States, shall be vested in one supreme Court, and in such inferior Courts as the Congress may from time to time ordain and establish.
2. Putusan putusan (Keadilan ? Baca, Kekebalan)
3. Kebebasan – Hukum. Ke Pemeriksaan. Section 3. Treason against the United States, shall consist only in levying War against them, or in adhering to their Enemies, giving them Aid and Comfort.
Ketika Demokrasi (Baca, Rakyat) bergerak, maka Sosial = Kuasa. Menuju Keadilannya. (Di Amerika ? Ke Pemerintahan). Menjadi Keputusan Organisatif Negara. Ke Internasional. Tidak lagi Benuatika. Meletakkan Oposisional = Perbedaan atas Hukum ke Hukum
1. Materialisme, Ke – Benda – an
2. Rasialisme – Negara
3. Nasionalisme ke Peradaban
Bukan hanya Perselisihan – Tengkar, yang didasarkan Kedaulatan = ‘Nation’ (United ?), terpolitisasikan. Lalu, “Mahkamah” telah dijadikan jelmaan Konstitusif atas Perlindungan (Law). Antara Pemerintahan, mekanisasi Lembaga lembaga Negara = Wilayah wilayah, Penduduk Amerika
Section 2. The judicial Power shall extend to all Cases, in Law and Equity, arising under this Constitution, the Laws of the United States, and Treaties made, or which shall be made, under their Authority; to all Cases affecting Ambassadors, other public Ministers and Consuls; to all Cases of admiralty and maritime Jurisdiction;
Sementara, bagimanakah juga Internasional Hukum – Kekuasaan ?
1. Hubungan Kebangsaan – Ekonomisasi
2. Rasionalisme = Politik
3. Putusan putusan Kekuasaan
Pelanggaran pelanggaran HAK Azasi Manusia, Penguasaan HAK HAK Wilayah Wilayah (di) Dunia. Pemerintahan Amerika Serikat dan Militer berlawan Sosial HAK Ekonomi
SELESAI
12 Mei 2010 | Categories: Uncategorized | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nation, Pembebasan, Pengamatan dan Analysa, Social, SOCIALISME, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL | Tinggalkan komentar
DEMOKRATIK “HAK” REVOLUSI
DEMOKRATIK, “HAK” REVOLUSI
Terima kasih, Saudara saudaraku telah mengundang ke “Pertemuan” Tahunan. Kini, didasarkan Perdamaian Internasional Sosialis. Ternyata, diterima beberapa Pikiran DEMOKRATIK. Berlaku PERUBAHAN Ke “HAKNYA” = Revolusioner. Perkenankan lah … PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
[Kebanggaan dalam senyuman ratusan Peserta Pertemuan. Sambil berdiri Ketua dan Pimpinan. Dipersilahkan kembali Bicara (Rekaman) dan serentak PERSATUAN RAKYAT DEMOKRATIK kepal tangan Kiri genggam ke Depan]
Ke Masyarakat Sosialisme ……. !
Yang Muda Kita pun merasakan Persaudaraan Darah Rakyat. Mengaliri Tubuh tubuh yang Lahir = Kesucian ! Dirinya ! Dari Perempuan Sosialis. Menetes. Maka, ada Revolusi … !
Apakah, yang selalu diperjuangkan DEMOKRATIK ? Adalah, PEMBEBASAN = Manusiawi. Yaitu,
SATU, Kekuasaan Rakyat “Miskin” (Tujuan). Membebaskan Manusia – Rakyat (Masyarakat)
DUA, Pembentukan Masyarakat Sosialisme
– Kelas (= Tenaganya) Buruh
– Sosial = Kekuasaan Rakyat
– Produksi = Kepemilikan Masyarakat
Menyelenggarakan Pemenuhan Kebutuhan Manusia
TIGA, Sosial = Kekuasaan (HAK) ke Kelas. Mendirikan Nasional Industri (Produksi)
Politik Rakyat “Miskin”. Pun melalui Rakyat – Massa Aksi (Perijinan ? Di INDONESIA), dan Massa (= Perjuangan) Buruh. Dipersiapkan Kekuatan jadi Bentukan Revolusioner, yang Bersatu. Untuk Bertahan, karena HAK Ekonomik. Bergerak. Dalam Gerak Kuasa Rakyat. Internasional di seluruh Negara. Ke Demokratisasi Pimpinan Massa
Memang Kita Perlawanan ! Demokrasi. “Alat” Rakyat ke Cara. Namun, belum ke Sistim kah ?!? Terkecuali SEBAB berdasarkan Kemanusiaan. Aturan aturan Manusia. Dialektika
[Seru beberapa Kamerad yang duduk di belakang Meja Persidangan. Serentak !]
Pimpinan Sidang, …
Ketua, …
Saudara saudaraku, …
Dalam Perlindungan ke – Kiri – an, Kami tidak menghancurkan Produksi. Seperti … mereka !!! Berkekuatan Persenjataan (maksud, Imperialistis – militerisme) terkuasailah Bangsa bangsa di Dunia, dan Alat alat Produksi ! Di Negara.Untuk Para Individualist Dunia ke Ekonomisasi Uang Perdagangan. Dan, Kita jijik !
– Penindasan
– Pemiskinan
– Penghinaan
– Pendustaan
– Pembatasan
– Penguasaan Sumber Alam
– Peng – Hukum – an
–
DEMOKRATIK dalam Kekuasaan – Massa ke Perdamaian. Karena, Politisasi Kebebasannya. Menerjemahkan Pemikiran yang Kiri. Logik ! Kerakyatan dalam Pertarungan hancurkan Kapitalisme di manapun
[Seru beberapa Kamerad yang duduk di belakang Meja Persidangan. Serentak !]
SOSIALISTA … !
SOSIALISTA … !
SOSIALISTA … !
Atau, hilang Kami ??? Kita mampu memilih ! Kembali ke Rakyat jua. Si Anak Perempuan Sosialis. Dari Zaman ke zaman. Bersama. Ia, yang abadi Teringatkan dalam Pemikiran Juang
SEKIAN. Terima kasih
Disampaikan
Kepada Ketua PERSATUAN RAKYAT DEMOKRATIK
12 Mei 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, Democratie, Economie, Election, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK, Pembebasan, Pemilihan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Politics, Social, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
HUBUNGAN KERAJAAN – AMERIKA
HUBUNGAN
KERAJAAN – SERIKA AMERIKA
(PERTIKAIAN)
PEMILIHAN di Inggeris lanjutan Demokrasi yang Lama ke Depan. Antara Liberal, Konservatisme, Labour. Nasional Parlemen masih berdasarkan Sistim Pertanahan (England)
Bangsa (dasar Klan klan ? Dan, Tidak Benuatika) ke Pembentukan Ekonomi dan tak akan lagi berhasil. Atas rangkaian Tahapan Kebebasan Ekonomis
Ideologisasi Kekuasaan yang membentur Monarkhal Ekonomi (Kepemilikan).Tidak lah mungkin strategik, karena PENOLAKAN Kaum Pekerja
KOnflik konflik (Politisasi)
1. Konservatif – Liberalisme
– Keuangan (Emas Sang Raja)
– Goverment = Dalam “Negeri” ?
– Perdagangan. Luar “ke Negara”
2. Liberal – Buruh (= Kepartaian ?)
– Keuangan (Emas = “Barang”)
– Wilayah wilayah (Industrialisasi)
– Hubungan Partai – Parlemen
3. Labour (Partai) – Konservatif
– Keuangan, Pasar (Dunia)
– Per “Ijin” an Kerja (Lampau)
– Perdana Menteri = Partai ?
Negara (= kerajaan. Organisasi ?) ke Pemerintahan (Trias Politika), walaupun berbeda. Namun, karena Ekonomisasi Uang, diterima. Nyaris tidak ada Oposisi dalam artian Partai Politik. Negara = Sistim Pemerintahan. Terjemahan “Kepentingan” (Nasional. Raja – Penduduk)
<Titik
PERTIKAIAN
DENGAN
AMERIKA
Keberadaan Buruh (Labour ? Pekerjaaan) dalam Negara (“Negara” terbaca Ekonomi), menfacukan Situasional Keuangan Internasional. Ke Industrialisme = Perpolitikan. Sistim yang menekan Liberal di Keadaan Tetap, menolak Pertanian Moderen Ekonomik Amerika
1. Tanah bukan Ekonomi berdasarkan Kekuasaan (Perdagangan) Merdeka
2. Tani (= perkebunan di Britania) jadi Pembiayaan (Keuangan) Raja
a. Raja = Kerajaan. Suatu pewarisan Tunggal
b. Hubungan “Politik Raja” ke Uang – Tanah
c. Pemisahan Kepemilikan Raja, dan Masyarakat
3. dasar Kekuasaan (Bangsa, Sifat) dari Hubungan Internasional atas Pertanahan
<Titik
Pertanian di Amerika (Historis) suatu Industrial Keuangan Nasional atas Pertanahan, sedangkan Inggeris Raya terlihat “Ikatan” Raja atas Tanah = Negara. Jelas, Hubungan Tanah = Hasil ke Internasional = Agro Ekonomi (Dagang ? Gandum – Roti, kacang, makan Ternak). Jadi Pertikaian mereka
<Titik
— oOo —
Pertarungan Ekonomisasi Liberalistik versus Penganutan Kapitalis dalam masalah masalah Internasional Uang (= Hukum) Dagang antara Negara negara (kerjasama ? Bukan. Tetapi, Perjanjian Industri – keuangan). Walaupun tanpa Idelogi Negara, itu lah Tarung Kuasa Dunia atas campur tangan Pemerintahan Amerika (Obama) + Penanda tangan dengan Amerika, dan Kerajaan
Keuangan “untuk” Pemerintahan dibahas Parlemen di Negara (semua Kepentingan. Partai ?) Inggeris. Politik dua kamar yang bukan Kelembagaan Raja, mengalami “Jarak Buka” (ke) Dollar. Terjalin Multilateral Keuangan Politis. Namun, di Amerika diputus Keuangan = Govermental – Negara negara Bagian (Perang Saudara)
1. Kerja Industrialisasi (Union) Wilayah wilayah (Kerajaan ?) Inggeris
2. Pajak atas Usaha usaha Pemerintahan, dan Daerah
3. Upah ke Sistim Uang Persemakmuran – Raja (lewat parlemen)
<Titik
Kesamaan Imperialistik “Negara” menjadi Sumber Pertikaian itu. Industri. Kepentingan Si Pemerintah. Berlatar Sejarah masuk dalam maasing masing Hukum Negara, tersamar Liberal Perdagangan versus Absolutisme Kebendaan
<Tutup
SELESAI
4 Mei 2010 | Categories: AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Economie, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, Nation, Pembebasan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
EKONOMI = KOMITE ? “ISME” ! (Tulisan ke Dua)
TEKANAN tekanan Mata Uang lain ataas Mata Uang = Negara, “berlaku dalam Perekonomian”, karena didasarkan Kepentingan yang langhsung menjadi Politisasi (banyak Kepentingan). Membentuk Putusan (Bahan bahan)
1. Parlemen (Aturan, Kekuasaan)
2. Pemerintahan (di) Negara/ Kenegaraan
a. Kebijak kebijakan Negara
b. Undang Undang (= Negara)
c. “Isme” Politik. ke Hukum di Negara
3.Perintah (Dasar Kepemimpinan)
Dalam bentukan bentukan Pelaksanaan Ekonomi Dunia – Keuangan Negara (Rupiah)
– Anggaran ke Pendapatan Negara
– Keuangan Industrial (Produksi)
– Laba (Perdagnagan = Hutang ?)
– Tanggung jawab Keuangan
– Rasionalisasi Pertanahan ke Usaha
Nilai nilai yang mengacukan Kerakyatan, diatur. Konstitusif ? Tidak Individualisme (Penguasaan). Terbentuk diajukan Keuangan = Putusan, yang Berkeadilan. Rancangan Uang pemakaian
Undang Undang Dasar
Republik INDONESIA
Pasal 23 ayat 1 “Anggaran pendapatan ……. wujud … keuangan negara …..”
juncto
Pasal 11 ayat 2 “……. perjanjian internasional … yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat, … terkait … beban keuangan negara …
MENGHARUSKAN
PERUBAHAN dan … pembentukan …..”
KARENA
Pasal 28 C ayat 2 “……. berhak … memperjuangkan HAK NYA … Kolektif untuk … masyarakat … negara.”
Namun, Hutang tidak lah Anggaran (Pembelanjaan) tanpa ada Produksi. tetapi, mengapa ? Ke dimasukkan ? Ke Perdagangan (Kurs, Edar). Sementara, Rupiah berada dalam Angka angka Politis (Moneter ?) dalam Industrialisasi tiada Transaksi (= Peng – Anggaran) di Negara antara Mata Uang (Penjualan) ke Mata Uang
<Jeda
Tampak jelas Perekonomian Negara negara, yang saling berhubungan (Keuangan) . dan, Kekuasaan. Internasional. Lewat Politik – Dagang. Diberikan wadahan Keputusan, karena untuk memenuhi Kebutuhan kebutuhan Manusiawi
PEMBUKAAN (Alinea ke 4)
“……. membentuk suatu pemerintahan … yang …
mencerdaskan …
bangsa, … berdasarkan … kemerdekaan …
disusunlah …
Negara …..”
Suatu Pemerintahan untuk menyelenggarakan Kesejahteraan Adil – Damai
1. Kedaulatan (Wilayah, Rakyat dan Pemerintahan)
2. Kebangsaan dalam Pembentukan Masyarakat (Sosialisme)
3. Kebebasan di tanahnya . Ke Ekonomisasi
Keperluan keperluan (Baca, Hasil Politik) Nasionalisme, terbaca Sumber Ekonomi (Pasal 33) Negara. Menggerakkan. Suatu Kekuasaan = Gerak. Berkehendak. Bertahap tahap. Berkesinambungan. Matarantau Produksi
<Titik
Bukan Gerak Searah. Ekonomis. kekuasaan = Pelaksanaan ke “Komite” ? (Ada Kuasa. “Lapor”). Atas Pemakaian Keuangan Negara lain
Perlakuan untuk ke – Ilmu – an bermakna (kah). Pendidikan jadi “Keadaan”. Dikuatirkan Pembentukan Koloni koloni, karena Pakai Uang (Asing). Memutuskan. Birokrasi = Politisasi Ekonomik
<Tutup
SELESAI
4 Mei 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Economie, Election, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Pemilihan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
EKONOMISASI = KOMITE ? ” ISME ! (Tulisan Ke Satu)
EKONOMISASI =
NASIONAL KE “ISME”
POLITIK
NASIONAL = “Isme” . Negara. Yang diterjemahkan Politisasi. Dan, Ideologik
1. Sosial = Kuasa. Pemerintahan kah ? Nasionalis. Ideologisasi “atas” Pancasila
2. Ekonomisasi. Bagaimana Pemenuhan Dasar
a. Produksi (Kepentingan kepentingan)
b. Keuangan (Anggaran ke Produksi)
c. Hasilnya (Pemilikan Masyarakat)
3. Kesatuan – Wilayah wilayah (Pasal 25)
<Jeda
Ketika Nasionalisme suatu Politik dalam Pemerintahan (Konstitusi. Lihat Pembukaan) menyelenggarakan Negara Ekonomi (Rupiah) terbuka, yang bertanggung jawab (dalam Persidangan ?) melaluiAnggaran (= Uang) Belanja = Industrialisasi ke Pendapatan
Berdasarkan
1. Kedaulatan Rakyat (Persatuan)
2. Kemerdekaan, Rangkaian PEMBEBASAN (ke) Negara
3. Kebangsaan. Ke Pembentukan Masyarakat
4. Sosial HAK (Kelas). Tenaga = Kependudukan. Ke Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan (untuk) Manusia
– Nasional Industri Tambang
– Penyediaan Barang (Distribusi)
– Tani = Budaya. ke Pangan
5. Rasional ke Alat Produksi
Bukan Koalisi Politik atas Kelompok kelompok Nasionalis, tetapi Isme Politik dalam Kesamaan suatu INDONESIA yang Demokrasi ke Negara
Nasional = StrategikalisasiEkonomi. Berke – bangsa – an. Kemampuan kemampuan Tradisional Politik, Daerah serta Partai partai atau Perdagangan (Kekuatan). mencapai Tahapan Pikiran ke HAK Perbuatannya
<Titik
NASIONAL
EKONOMI =
KOMITE ?
Ekonomisasi suatu Komite ? Diajukan karena Kekuasaan (terjemahan Undang Undang Dasar Republik Indonesia. Pasal 4 ayat 1 “……. Kekuasaan … menurut Undang Udang Dasar …..”) di Negara. Lalu, manakah Nasional Produksi ??? Berdasar atas Anggaran ke Sistim ? Membentuk Perdagangan (Mata Uang) ? Tekanan Kapitalisasi
Yang tepat, Perekonomian terbentuk untuk meningkatkan Pendhidupan. Ini, Kerakyatanm = Isme. Nasional. Ke Produksi (Hasi;, Ekonomi. Mempersiapkan Effisiensi Uang (Pendapatan). Rasionaliisasi = Usaha
— oOo —
Kekuatan kekuatan pun Ekonomikal Negara (Baca, Sumber Alam) ke Pemerintahan akan Revolusioner karena diarahkan Nasionalisme ke Taktika
<Tutup
SEKIAN, TERIMA KASIH
4 Mei 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Economie, Election, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Pemilihan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
SURAT KEPADA AGUS JABO PRIYONO
SURAT UNTUK
KAMERAD AGUS JABO PRIYONO
KETUA UMUM
PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
PARTAI Rakyat Demokratik digerakkan “Yang Muda” lagi. Tanpa retak, walaupun membayang Ekonomi Internasional sedang Terkuasai. Karena, telah lama dihancurkan 3 Keparat di Dunia. Kapitalis – Imperialisasi (ke) Individualist. Atas Pemerintahan Sok Liberal
Saya datang ke Kantor bertemu beberapa Pimpinan Organisasi DEMOKRATIK. Namung, di dadaku agak sesak. Bukankah aku Demokratik, atau … tidak lagi ? Sambil merasakan Tujuan “Partai Kita”
Damai, tetapi mampukah kurajut terus Harap Pikir Rasa Batini untuk Keadaan “nanti” … seketika mengingat ujung moncong senjata membidik batok kepala Kami di jalanan, meneriakkan PEMBEBASAN DARAH MANUSIA
Kamerad, … Salam Rakyat Miskin. Kemiskinan ?!? Terjadi. Di “Negara”
1. Pemiskinan atas Rakyat, karena Negara (Baca, Uang) melepas Produksi untuk Kebutuhannya dibuat Manusia Tenaga Buruh
2. Kekuasaan jadi Individualisasi. Penguasaan. Atas Produksi. Ke Laba. Menguasai Alam = Sumber Ekonomi. Dihancurkan Kebutuhan ke Pembendaan (Uang)
3. Penyaluran Barang (Contoh, Makanan ke “Benda”. Perdagangan = Laba ?) memenuhi Kebutuhan Rakyat Miskin pun Dikuasai. Itu, bukan Sosialist
Tragikal, Kemiskinan pun Ekonomisasi Keuangan Penguasaan ………
Gerakan gerakan Demokratik harus KEASLIAN ke PEMBEBASAN … didasarkan Aturan aturan Sosial (Manusia) di Buminya untuk Peradaban, dan Zamaniya Kemanusiaan Baru. Sehingga, bertujuan Kekuasaan Rakyat “Miskin” ke Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Manusia. Adalah, Demokrasi Kekuasaan Rakyat ke Ekonomi Produksi = Masyarakat Sosialisme (Kemanusiaan)
MAKA, Kepemimpinannya (Manusiawi) terbentuk, karena Sosial HAK = Kelas. Inilah, Dialektika Materialisme yang menerjemahkan Manusia = Rakyat di Negara. Pemikirannya. Sosial – “Ide” Negara
Aksi aksi Massa Rakyat Buruh dan Partai Terjemahan Kekuasaan (dalam Gerak Kuasa) Rakyat atas Kedaulatan (di) Negara suatu Persatuan Rakyat Nasional Kesatuan Wilayah wilayah dan ‘Nation’ ke Ekonomisasi = Negara Demokratisasi (Politika) Kepentingan kepentingan Masyarakat suatu Ketahanan di Negara dalam Kehidupannya = Kemampuan, TENAGA dan Perlawanan (Umum). Ke Internasional. Strategikalisasi Industrialisme
Basis basis, yang dibuat Rakyat masih ada
– Pertanian, Lahan Tanam (Basis Tani) ;
– dan, Daerah daerah (Basis Daerah) ;
– Kerja, Tenaga = Kelas (Basis Pekerja) ;
Dan, Partai Rakyat Demokratik (Anggota = Pembentuk Basis) salahsatu Politik Rakyat Miskin ke Ekonomisasi
Sehingga, Kepartaian = PERSATUAN RAKYAT, yang terbentuk mengarah untuk Penghidupan rangkaian Kerja Organisme Politik Ekonomi Produksi (Organik organik) Tenaga ke Hasil. BERKEHENDAK, BERGERAK, BERTUJUAN. Rakyat = KEKUASAAN MASSA
Terimakasih, KAMERAD
2 Mei 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Economie, Election, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Pemilihan, Persatuan Nasional, Pertentangan Kelas kelas (Ekonomi) di Masyarakat, Politik, SOSIAL - DAERAH DAERAH, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
KEKUASAAN BURUH (PERNYATAAN 1 MEI)
KEKUASAAN RAKYAT “MISKIN”
PEKERJA KE KELAS BURUh
PERNYATAAN
HARI BURUH DUNIA
TENAGA Pembentuk Kelas. Berdasarkan Kekuasaan Rakyat “Miskin”. Buruh adalah Pekerja. Industrial Tani – Pangannya. Karena, dalam rangkaian Produksi. Memenuhi Kebutuhan kebutuhan Manusia
Hubungan Sosial (ke) Ekonomi, dipersiapkan HAKNYA (Azasi). Dan, terpolitisasi
– Kuasa
– Putusan
– HAK
– Kedaulatan (Alam, Rakyat)
– Pemerintahan
Ke Upah HAK Kerjanya. Dijamin= Ber – Negara (Uang). Bentukan dasar ke Arahnya (Politik)
TUNTUTAN 1 MEI
1. Hapus de – PolitisasiEkonomi Sosialisme
2. Hapus Individualisasi Kepemilikan atas Perindustrian
3. Hapus Pembatasan Kerja (Kontrak = Imperialisasi)
MENYERUKAN
KENAIKAN UPAH akan mengacukan Tahapan tahapan Revolusioner (DEMOKRATIK, Sosialisme) Ekonomi
Buruh adalah Tenaga. Suatu KELAS di Negara. Seruan ke Nasional Industrialisasi. Menjadi Kemampuan kemampuan Politik Rakyat Miskin. Membentuk Organisme (Pekerjaan). Mengajukan Rasionalisasi (atas Keuangan) Perindustrian (Sumber Alam – Kerja)
Terjemahan (Falsafati) Pertahanan HIDUP = Kemanusiaan. Masyarakat Sosialisme. Menyelenggarakan Demokrasi Ekonomi Produksi
SOSIALISTA ! “Terima kasih …”
1 Mei 2010 | Categories: "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, Anti Kapitalisme, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Economie, Filsafat, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, Labour, Nasional Industrialism Produksi, Nation, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
UANG KE PENDAPATAN = NEGARA
U A N G = KEUANGAN
(ANGGARAN)
KE PENDAPATAN NEGARA
U A N G ke Barang = Transaksi. Ekonomisasi
Transaktif ? Dihubungkan dengan Kebutuhan atas Barang (Materi = Kebendaan), karena “Memakai”. HAK ke Benda = Nilai
Sehingga, Keuangan (Negara) terbentuk. Akan mungkinlah ke Anggaran (namun, tidak sekedar Belanja tetapi ke PENDAPATAN), terjemahan Politisasi Ekonomikal dilaksanakan suatu Pemerintahan (Konstitusif)
<Jeda
Keuangan Sosial, yang bertujuan. Dalam Industrialisme Produksi
1. Menyediakan (= Produksi) Kebutuhan Masyarakat
2. Mengarahkan Keuangan untuk Masyarakat
a. Keuangan = Putusan (Rupiah)
b. Pendapatan/ Bagi Laba
c. Sumber ke Produksi *Investasi)
3. Perekonomian ke “Milik”, namun Terpolitisasi. Demokrasi Kekuasaan Rakyat
Hubungan Keuangan dengan Sosial Kondisi kondisi Politik berlaku Kependudukan ke Pemenuhan. Tampaklah Strategikalisasi Daerah Ekonomik (Sumber, Tenaga, Penyaluran)
Peranan 3 Politik Rakyat = Kekuatan (di) Negara ke Pertanggung jawaban Ekonomisasi
1. Membentuk Anggaran Negara – Ekonomi
2. Menyelenggarakan Demokrasi Ekonomi (Pemerintahan)
3. Mendirikan Ekonomi Nasional Industri
Uang Rupiah Negara didasarkan Kehendak Rakyat (Baca, Orang Banyak. “Isme”). Terserap untuk di – transaksi – kan. Ke Benda = Peredaran Uang dalam Masyarakat (ke Masyarakat), bukan dalam Koloni koloni Dagang aka Imperialis
Lalu, dari manakah beredar? Ke Pembentukan Sosio = Ekonomisasi ?
1. Pembayaran Upah (HAK – Jaminan Negara). Undang Undang Dasar Republik Indonesia Pasal 28 huruf D ayat 2 “….. berkerja … dan mendapat imbalan ……. yang adil”
2. Investasi ke Usaha = matarantai Produksi
a. Pemilikan Masyarakat (Kolektif)
b. Upah = HAKNYA (Tenaga) bukanlah dari Perhitungan Modal
c. Pembagian Laba Masyarakat (Sumber Alam)
Sedangkan Alat alat Produksi suatu Tekno – Logika dalam Pemikiran Manusia ke Thesiska “Alam (di Pikirannya”) untuk Masyarakat Kemanusiaan Negara. Undang Undang Dasar Republik Indonesia Pasal 28 huruf C ayat 1 “….. memperoleh manfaat dari … pengetahuan … teknologi, … budaya …”
3. HAK atas Kebendaan (Bersama). Undang Undang Dasar Republik Indonesia Pasal 28 G ayat 1 “… berhak atas keluarga dan harta benda … di bawah kekuasaannya …”
Sosial (= Manusia) Kekuasaan Rakyat ke HAK (Tenaga, Pemenuhan artian Zamani, Kebutuhan) Demokrasi Proses HAKNYA di Negara dalam mempersiapkan Keuangan ke Anggaran Industrialisasi. Terjadi HAK Ekonomi Politik
<Titik
“Atas Kekuasaan” Politik menetapkan Sumber Alam — untuk diproduksi apa — ke Pembentukan Kesatuan Wilayah wilayah Ekonomi (Pertahanan ke ‘Nation’ = Daerah daerah) Dasar Pemerintahan ke Pemerintahan dalam Kemasyarakatan (= Masyarakat masyarakat, Sub sub Kebudayaan Setempat, Tradisionalisasi Pem – Bahasa – an Kenegaraan dan Budaya Tani ke Peradaban), serta Anggaran keuangan Daerah, Pelaksanaan Daulat Kerakyatan (Politik) ke Program program Ekonomisasi (Bidang dan Sektoral) berlangsung tidak mungkin lagi Penguasaan (Material) Kelompok kelompok Individualist
<Tutup
SEKIAN, TERIMA KASIH
21 April 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Economie, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK, Pembebasan, Pemerintahan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
EKONOMI, KEAMANAN, DAERAH
EKONOMI RAKYAT,
KEAMANAN
(DAN) DAERAH
MUNGKINKAH Demokrasi = “alat” Berke – KUASA – an ? Penganutan yang salah. Karena, terdapat Kekuasaan Rakyat di “Negara”. Maka, Pemerintahan pun suatu Nasional
1. Membebaskan Rakyat = Kemerdekaan (Ajaran)
2. Berkedaulatan
a. Kesatuan – Wilayah wilayah (HAN = Rakyat)
b. Kesatuan = “Isme” – Nasional
Nasional dari kata ‘Nation’, yaitu Proses Tradisionalitas – Budaya Politik Masyarakat = Kekeluargaan jadi suatu Bangsa (Klan à Percampuran à Nilai = Aturan ßà Daerah)
c. Kesatuan Sosial Perekonomian (Industrialisasi = Produksi, dan Tenaga, Sumber Alam) Politik
3. Menyelenggarakan Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Masyarakat (Kelahiran) – Penduduk
<Titik
Demokratisasi (Politik Ekonomi) ditujukan menyelenggarakan Tujuan Ber – “Negara”
1. Memilih Pemimpin (bukan Individualisasi)
2. Membentuk Parlemen Nasional (Rakyat). Diperjuangkan Sosial “Hak” (Kelas) melalui rangkaian Pemilihan (Umum)
a. Kemerdekaan di atas Tanahnya
b. Pembentukan Masyarakat (Kemanusiaan)
c. Nasional Industrialisasi Ekonomi
3. Mempersiapkan Produksi = Nasional Industrialisasi
Terjemahan Pertahanan Rakyat (Baca, Konstitusi). Materialisasi Utopia (= Perbuatan). Sosial ke Tahapan tahapan Revolusioner Proses Kemerdekaan dalam artian “Negara”
KAM = Manfaati Sumber Alam (Daerah)
KAM = Perlindungan Kepentingan kepentingan atas Usaha usaha Perekonomian Masyarakat (Pemilikan) Kependudukan (Tempat, Perburuhan)
– Sosio Ekonomisasi Keuangan (Anggaran) Negara
– Perdagangan (Distribusi) dan Barterisme
– Hubungan Sosial (Perburuhan) Industrial – Politik
KAM = Sosial Pertahanan “Daerah daerah (Organisasi” ?) Ekonomik
<Jeda
Atas Program program Politik, yang diajukan untuk menyelenggarakan suatu Pemerintahan (Presiden dan Parlemen Nasional. Lihat, Undang Undang Dasar Republik Indonesia). Berlangsung Kekuasaan (Rakyat, di) Negara. Diperbuat (Dialektika ke Rasional = Politisasi) Keputusan keputusan Pilihan, Membebaskan Rakyat dari Pemiskinan (Ekonomi) di seluruh Daerah Indonesia.
<Tutup
SELESAI
21 April 2010 | Categories: "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Filsafat, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Politik, SOSIAL - DAERAH DAERAH, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Masyarakat Pedesaan, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | 2 Komentar
KUASA PERDANA MENTERI
“KUASA” PERDANA MENTERI
DEMOKRASI (= Rakyat) sedang “dipakai”. Untuk menjatuhkan Perdana Menteri = Negara. Tetapi, di Perjalanan akan ada “Hukum Politik” di Siam (Kerajaan), tiba tiba berlaku. Lewat Parlemen ? Alasan ? Militerisme ? Kekuasaan ke Pergantian
1. Pertukaran Militer (Kekuasaan ?)
2. Internasional Hubungan Keuangan atas Kemungkinan kemungkinan Pembuktian (Politik – Ekonomi)
Bukti bukti Politik
– Penguasaan Arus Bawah Demonstrasi (Massa kah ?)
– Pemerintahan yang mana kah Terjemahan atas Komando Pasukan ?
Bukti Ekonomi
– Penyaluran Minyak Bumi (Industrialisasi kah ? Perbankan, Import)
3. Perdagangan (= Uang Kerajaan ?)
<Jeda
Jaringan jaringan (Ekonomi ke Politik) dari “Dalam” tidak lagi seperti biasa menunggu yang di “Luar”. Sementara. Memungkinkan Nasionalis Tradisional menekan Feodalist – Para Bankir ? Di sekitar Menteri yang Penjilat Raja. Bak Menteri menteri Kerajaan. Putch dalam Posisi Tukar ke Sistim
Karena,
1. Hubungan Negara – Kerajaan
2. Politik Ekonomi Kerajaan
3. Pemerintahan bukanlah Kerajaan
Namun, Aksi Murni berkehendak mengendalikan “Kursi” Perdana Menteri. Terjebak Tarung Kekuasaan Dua. Tentara, atau … Kerajaan
Bukan suatu Dilematika. Memilih ? Kekuatan kekuatan ke Demokratisasi. Antara Massa Aksi (= Merah), Tengah Lawan Netralitas (Hijau = Pemerintahan di “dalam” Kerajaan). Rasional Ekonomi ? Berbeda. Karena, didasarkan Wilayah wilayah “Bebas”
Uang bukan Tujuan. Terbuanglah Kemampuan kemampuan Aksi. Melawan Jaringan jaringan Kekuasaan Ekonomi (dari Para Perdana Menteri ?) di Muangthai. Perdana Menteri = Figuralisme. Ber – “Pangkat” ? Negara tidak punya Kelembagaan Presiden
1. Kuasa
2. Negara
3. Politik
4. Pemerintahan = Menteri menteri
5. Daerah
<Titik
Penguasaan atas Massa ? Mengajukan pengertian Aksi = “Badani”. Berhadapan ke Militer artian Politisasi. “Perintah” masih Sang Komandan. Ke Sasaran. Matarantai … ke Negara. Dikendalikan Raja. Atas “Hukum (Negara” = Tidak Kekuasaan) di Kerajaan
<Tutup
“KIRI” BUKAN “NEGARA”
TETAPI
KEKUASAAN RAKYAT “MISKIN”
21 April 2010 | Categories: AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, dari Penulis Tamu, Democratie, Economie, Filsafat, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, Politik, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, SOCIALISME, Tulisan Para Pembebas, TULISAN TULISAN SOSIAL | Tinggalkan komentar
PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK TERJEMAHAN (KE) NEGARA
PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
TERJEMAHAN
SOSIAL DEMOKRASI (?) KE “NEGARA
TERJEMAHAN Ajaran dan Penganutan DEMOKRATIK adalah KUASA RAKYAT YANG MISKIN. Didasarkan Dialektika yang Logik. Berlangsung atas Utopia ke Politik (Materialisme) Membentuk Masyarakat Sosialisme. Suatu Penyelenggaraan Sosial HAK (Baca, “Kelas”. Di Dunia)
Nasional KIRI (Ideologi kah ?) dipersiapkan dalam Tujuan untuk Merebut KEKUASAAN RAKYAT “Miskin”. Terpolitisasi Sosial = DEMOKRASI (Kekuasaan)
Politik Rakyat Miskin menjadi Perbuatan = Gerakan Sosialist. Pasal 7 Kalimat “……. rakyat tertindas …”. Bersama , Revolusioner Demokratik. Militansi. Menerjemahkan serangkaian Logika ke PERUBAHAN
– Mengubah = Dialektika
– Dibenturkan = (Logika. Synthese, ke Perbuatan)
– Menyelesaikan
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK Pasal 11
Kalimat “……. perjuangan … anggota … bahan … dalam ….. keputusan.
Kalimat “……. berdasarkan diskusi yang teliti, mendalam … perhitungan … atas hasil …
Kalimat “…… oto kritik … syarat …..”
Thesiskalisasi ke “Adanya”. Rancang Logika. Atas Materialisme. Dalam Tahapan tahapan Bentuk (dan Sistim. Ke Rasional) Juang = Politisasi dan Aksi Massa
<Titik
TERJEMAHAN
PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK suatu Partai Para Demokratik (di Indonesia, PERSATUAN RAKYAT DEMOKRATIK) dan YANG PERTAMA jadi PARTAI di Dunia Rangkaian Politisasi ke Negara Berlaku (Baca, terlaksanakan Ajaran) mendirikan beberapa Partai KIRI
1. Partai POPOR (Dita Indah Sari, Tokoh BURUH)
a. Demokrasi Keberadaan Politik
b. Perjuangan Buruh (Keadaan)
c. Anti Militerisme di Indonesia
2. Transisi Demokrasi Kepartaian Posta KAMERAD DEMOKRATIK BUDIMAN SUJATMIKO
a. Dari Ajaran ke Negara
b. KEPEMIMPINAN
c. Isme (Politik = Negara. Pemilihan)
3. PEMBEBASAN ke Nasional = Persatuan. PARTAI PERSATUAN PEMBEBASAN NASIONAL
a. Persiapan (Komite = Partai)
b. Partai ke Daerah daerah
c. Peserta Pemilihan Umum
Penangkapan atas Ketua (Umum) PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK KAMERAD BUDIMAN SUJATMIKO dan banyak Pimpinan (= Kepartaian), yang ditujukan melumpuhkan Perjuangan Rakyat TIDAK BERHASIL. Tuduhan PEMBERONTAKAN KE MAKAR TERPATAHKAN !
Karena,
1. Tuntutan Rakyat ke Demokrasi (Baca, Pemilihan. Ke PEMERINTAHAN = Kerakyatan)
2. Bukan Pemisahan, namun Revolusi Terjemahan Sosial ke PERUBAHAN. Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK Pasal 7 Kalimat “……. kekuatan rakyat dalam revolusi … DEMOKRASI … politik, ekonomi …”
a. Anti Kapitalisme di Dunia
b. Anti Tyrani ke Negara (Militer)
c. Anti LIberalisme (Negara)
3. Perjuangan Buruh – Tani (Kelas) di INDONESIA
<Titik
— oOo —
Kawan Muda DEMOKRATIK, ……… lihat nyarislah Partai tanpa Pemimpin (Penjara = cabut HAK) dalam Organisasi. Namun, RAKYAT DEMOKRATIK mampu
1. Dari Tertutup (Pergerakan dan di “Jalanan”) membuka. Partai dibentuk
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK Pasal 2
Kalimat “……. PERSATUAN RAKYAT DEMOKRATIK … menjadi Partai …”
2. Sifat Perlawanan DEMOKRATIK
a. Perintah KEKUASAAN Rakyat
Pasal 15 Kalimat “……. menerima … ideologi, program politik …..”
juncto Pasal 16 Kalimat “……. menjalankan penugasan kerja …”
juncto Pasal 20 Kalimat “……. bertugas … dan … pelaksanaan aktifitasnya …anggota …”
b. Kesetiaan dalam Perjuangan
c. Militan ke Tujuannya (Kemanusiaan)
Pasal 15Kalimat “……. tidak dibatasi … jenis kelamin, … RAS … bangsa, agama”.
3. Partai = Masyarakat (Organisasi)
Pasal 6 Kalimat “……. sistim masyarakat … ekonomik …..”
Pasal 10 Kalimat “Pendirian Unit Kerja – Partai Rakyat Demokratik …”
Pasal 11 Kalimat “……. memperkuat kolektivisme …” (Pimpin)
<Titik
PARTAI RAKYAT KE NEGARA
SEBAB, Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK mengajukan Ajaran Bertujuan KEKUASAAN RAKYAT “MISKIN”. Pasal 6 Kalimat “……. mewujudkan sistim masyarakat … ekonomik …..”
Didasarkan
1. Sosial = Rakyat Kuasa (Pasal 5)
2. Sosial HAK = Kelas (dalam Perjuangan) Buruh – Tani (Pasal 7)
3. Untuk PEMBEBASAN Rakyat (Pasal 7)
Sehingga, tampak lah Kemampuan kemampuan DEMOKRATIK (Caba, Rakyta)
1. Ideologik. Sosial (ke) DEMOKRATIK
2. Isme = Politik ke Negara/Pemerintahan
a. Suatu Pemerintahan DEMOKRATIK
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
Pasal 7 Kalimat “……. memajukan … organisasi ,massa progressif …..
“……. memimpin gerakan … demokratis di INDONESIA”
MENJADI
Keputusan Politik (Pasal 14). Terbaca, dari Utopia ke Politik (Materialisme Logika). Yang bertujuan (PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK). Pasal 6 Kalimat … “Kerakyatan.”
b. KIRI. PEMBEBASAN ke Nasional
c. Ke Negara. Parlemen (Rakyat)
3. Sosialisme = Politik (Negara – “Ide”)
<Titik
Pembicaraan Sosialisme dalam Kepartaian mengajukan Pasal pasal Thematika Sosial = Kekuasaan Rakyat (DEMOKRATIK). Yang ditafsirkan (= Terjemahan) Kedaulatan ke Negara
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
Pasal 5 Kalimat “……. berbasis massa … terbuka”
juncto Pasal 7 Kalimat “……. gerakan massa di Indonesia”>
Basis, Gerakan, Massa (Organisasi. Baca, bentuk Politisasi) diterjemahkan (Dialektis atas Sosialisme) Tafsiran DEMOKRATIK dalam Aksi aksi Massa = RAKYAT. Menuju Demokrasi Kekuasaan Rakyat
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
Pasal 5 Kalimat “……. asas sosial … kerakyatan”
Pasal 6 Kalimat “……. mewujudkan masyarakat … rakyat …..”
“Tujuan … RAKYAT DEMOKRATIK … adalah sistim
masyarakat … ekonomi dan
budaya”.
Sesuai dengan Pasal 7 Kalimjat “……. rakyat dalam revolusi …” diterjemahkan PEMBENTUKAN MASYARAKAT SOSIALISME ke Ekonomi
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
Pasal 19 Kalimat “……. terwujudnya masyarakat … Indonesia berdasarkan PEMBEBASAN …
kemenangan
rakyat tertindas”
“……. pendidikan …” (Pasal 16). “… disiplin … garis politik …” diterjemahkan ISME = Sosial ke PEMBEBASAN (Sosialisme)
MEMBEBASKAN
1. MANUSIA (Sosial = Ujudnya. Di Bumi) dari PEMBODOHAN
2. RAKYAT dari Pemiskinan (buatan Kapitalisme – Individualist)
3. MASYARAKAT dari Penguasaan (Imperialisme/ Penjajahan – Individualisme – Tyranik – Militerisme
Khusus Pasal ini, dinyatakanlah setiap DEMOKRATIK (Kedirian Sosial Manusia, Anggota Partai) adalah P E M B E B A S Melalui (= dibaca, berlangsung)
1. Kelas = Sosial (HAKNYA)
2. Perjuangan Kaum Buruh
3. Aksi Massa (Rakyat)
4. Perjuangan
a. Pergerakan Sosialisme
b. Demokrasi = Negsara (Pertahanan)
c. Pembentukan suatu Masyarakat
5. Kepartaian = Organisme (Massa. Kerakyatan)
Diakibatkan Revolusi Berpikir (Ajarannya) menuju Kekuasaan Rakyat “Miskin”
<Tutup
SELESAI
29 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, AKSI MASSA, Anti Capitalisme, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Election, Filsafat, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK, Pembebasan, Pemerintahan, Perlawanan, Persatuan Nasional, Politik, Politik Rakyat Miskin, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Masyarakat Pedesaan, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | 2 Komentar