PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK TERJEMAHAN (KE) NEGARA
PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
TERJEMAHAN
SOSIAL DEMOKRASI (?) KE “NEGARA
TERJEMAHAN Ajaran dan Penganutan DEMOKRATIK adalah KUASA RAKYAT YANG MISKIN. Didasarkan Dialektika yang Logik. Berlangsung atas Utopia ke Politik (Materialisme) Membentuk Masyarakat Sosialisme. Suatu Penyelenggaraan Sosial HAK (Baca, “Kelas”. Di Dunia)
Nasional KIRI (Ideologi kah ?) dipersiapkan dalam Tujuan untuk Merebut KEKUASAAN RAKYAT “Miskin”. Terpolitisasi Sosial = DEMOKRASI (Kekuasaan)
Politik Rakyat Miskin menjadi Perbuatan = Gerakan Sosialist. Pasal 7 Kalimat “……. rakyat tertindas …”. Bersama , Revolusioner Demokratik. Militansi. Menerjemahkan serangkaian Logika ke PERUBAHAN
– Mengubah = Dialektika
– Dibenturkan = (Logika. Synthese, ke Perbuatan)
– Menyelesaikan
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK Pasal 11
Kalimat “……. perjuangan … anggota … bahan … dalam ….. keputusan.
Kalimat “……. berdasarkan diskusi yang teliti, mendalam … perhitungan … atas hasil …
Kalimat “…… oto kritik … syarat …..”
Thesiskalisasi ke “Adanya”. Rancang Logika. Atas Materialisme. Dalam Tahapan tahapan Bentuk (dan Sistim. Ke Rasional) Juang = Politisasi dan Aksi Massa
<Titik
TERJEMAHAN
PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK suatu Partai Para Demokratik (di Indonesia, PERSATUAN RAKYAT DEMOKRATIK) dan YANG PERTAMA jadi PARTAI di Dunia Rangkaian Politisasi ke Negara Berlaku (Baca, terlaksanakan Ajaran) mendirikan beberapa Partai KIRI
1. Partai POPOR (Dita Indah Sari, Tokoh BURUH)
a. Demokrasi Keberadaan Politik
b. Perjuangan Buruh (Keadaan)
c. Anti Militerisme di Indonesia
2. Transisi Demokrasi Kepartaian Posta KAMERAD DEMOKRATIK BUDIMAN SUJATMIKO
a. Dari Ajaran ke Negara
b. KEPEMIMPINAN
c. Isme (Politik = Negara. Pemilihan)
3. PEMBEBASAN ke Nasional = Persatuan. PARTAI PERSATUAN PEMBEBASAN NASIONAL
a. Persiapan (Komite = Partai)
b. Partai ke Daerah daerah
c. Peserta Pemilihan Umum
Penangkapan atas Ketua (Umum) PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK KAMERAD BUDIMAN SUJATMIKO dan banyak Pimpinan (= Kepartaian), yang ditujukan melumpuhkan Perjuangan Rakyat TIDAK BERHASIL. Tuduhan PEMBERONTAKAN KE MAKAR TERPATAHKAN !
Karena,
1. Tuntutan Rakyat ke Demokrasi (Baca, Pemilihan. Ke PEMERINTAHAN = Kerakyatan)
2. Bukan Pemisahan, namun Revolusi Terjemahan Sosial ke PERUBAHAN. Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK Pasal 7 Kalimat “……. kekuatan rakyat dalam revolusi … DEMOKRASI … politik, ekonomi …”
a. Anti Kapitalisme di Dunia
b. Anti Tyrani ke Negara (Militer)
c. Anti LIberalisme (Negara)
3. Perjuangan Buruh – Tani (Kelas) di INDONESIA
<Titik
— oOo —
Kawan Muda DEMOKRATIK, ……… lihat nyarislah Partai tanpa Pemimpin (Penjara = cabut HAK) dalam Organisasi. Namun, RAKYAT DEMOKRATIK mampu
1. Dari Tertutup (Pergerakan dan di “Jalanan”) membuka. Partai dibentuk
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK Pasal 2
Kalimat “……. PERSATUAN RAKYAT DEMOKRATIK … menjadi Partai …”
2. Sifat Perlawanan DEMOKRATIK
a. Perintah KEKUASAAN Rakyat
Pasal 15 Kalimat “……. menerima … ideologi, program politik …..”
juncto Pasal 16 Kalimat “……. menjalankan penugasan kerja …”
juncto Pasal 20 Kalimat “……. bertugas … dan … pelaksanaan aktifitasnya …anggota …”
b. Kesetiaan dalam Perjuangan
c. Militan ke Tujuannya (Kemanusiaan)
Pasal 15Kalimat “……. tidak dibatasi … jenis kelamin, … RAS … bangsa, agama”.
3. Partai = Masyarakat (Organisasi)
Pasal 6 Kalimat “……. sistim masyarakat … ekonomik …..”
Pasal 10 Kalimat “Pendirian Unit Kerja – Partai Rakyat Demokratik …”
Pasal 11 Kalimat “……. memperkuat kolektivisme …” (Pimpin)
<Titik
PARTAI RAKYAT KE NEGARA
SEBAB, Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK mengajukan Ajaran Bertujuan KEKUASAAN RAKYAT “MISKIN”. Pasal 6 Kalimat “……. mewujudkan sistim masyarakat … ekonomik …..”
Didasarkan
1. Sosial = Rakyat Kuasa (Pasal 5)
2. Sosial HAK = Kelas (dalam Perjuangan) Buruh – Tani (Pasal 7)
3. Untuk PEMBEBASAN Rakyat (Pasal 7)
Sehingga, tampak lah Kemampuan kemampuan DEMOKRATIK (Caba, Rakyta)
1. Ideologik. Sosial (ke) DEMOKRATIK
2. Isme = Politik ke Negara/Pemerintahan
a. Suatu Pemerintahan DEMOKRATIK
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
Pasal 7 Kalimat “……. memajukan … organisasi ,massa progressif …..
“……. memimpin gerakan … demokratis di INDONESIA”
MENJADI
Keputusan Politik (Pasal 14). Terbaca, dari Utopia ke Politik (Materialisme Logika). Yang bertujuan (PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK). Pasal 6 Kalimat … “Kerakyatan.”
b. KIRI. PEMBEBASAN ke Nasional
c. Ke Negara. Parlemen (Rakyat)
3. Sosialisme = Politik (Negara – “Ide”)
<Titik
Pembicaraan Sosialisme dalam Kepartaian mengajukan Pasal pasal Thematika Sosial = Kekuasaan Rakyat (DEMOKRATIK). Yang ditafsirkan (= Terjemahan) Kedaulatan ke Negara
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
Pasal 5 Kalimat “……. berbasis massa … terbuka”
juncto Pasal 7 Kalimat “……. gerakan massa di Indonesia”>
Basis, Gerakan, Massa (Organisasi. Baca, bentuk Politisasi) diterjemahkan (Dialektis atas Sosialisme) Tafsiran DEMOKRATIK dalam Aksi aksi Massa = RAKYAT. Menuju Demokrasi Kekuasaan Rakyat
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
Pasal 5 Kalimat “……. asas sosial … kerakyatan”
Pasal 6 Kalimat “……. mewujudkan masyarakat … rakyat …..”
“Tujuan … RAKYAT DEMOKRATIK … adalah sistim
masyarakat … ekonomi dan
budaya”.
Sesuai dengan Pasal 7 Kalimjat “……. rakyat dalam revolusi …” diterjemahkan PEMBENTUKAN MASYARAKAT SOSIALISME ke Ekonomi
Anggaran Dasar PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
Pasal 19 Kalimat “……. terwujudnya masyarakat … Indonesia berdasarkan PEMBEBASAN …
kemenangan
rakyat tertindas”
“……. pendidikan …” (Pasal 16). “… disiplin … garis politik …” diterjemahkan ISME = Sosial ke PEMBEBASAN (Sosialisme)
MEMBEBASKAN
1. MANUSIA (Sosial = Ujudnya. Di Bumi) dari PEMBODOHAN
2. RAKYAT dari Pemiskinan (buatan Kapitalisme – Individualist)
3. MASYARAKAT dari Penguasaan (Imperialisme/ Penjajahan – Individualisme – Tyranik – Militerisme
Khusus Pasal ini, dinyatakanlah setiap DEMOKRATIK (Kedirian Sosial Manusia, Anggota Partai) adalah P E M B E B A S Melalui (= dibaca, berlangsung)
1. Kelas = Sosial (HAKNYA)
2. Perjuangan Kaum Buruh
3. Aksi Massa (Rakyat)
4. Perjuangan
a. Pergerakan Sosialisme
b. Demokrasi = Negsara (Pertahanan)
c. Pembentukan suatu Masyarakat
5. Kepartaian = Organisme (Massa. Kerakyatan)
Diakibatkan Revolusi Berpikir (Ajarannya) menuju Kekuasaan Rakyat “Miskin”
<Tutup
SELESAI
29 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, AKSI MASSA, Anti Capitalisme, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Election, Filsafat, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK, Pembebasan, Pemerintahan, Perlawanan, Persatuan Nasional, Politik, Politik Rakyat Miskin, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Masyarakat Pedesaan, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | 2 Komentar
MANUSIA DAN KEPEMILIKAN
MANUSIA, KEPEMILIKAN
SESEORANG
(SUATU PRIBADI)
Tulisan yang Pre – Retorika Logikal ke “Pembentuk Ubah” Rasional
Oleh : PEMBEBAS
HAK HAK di Indonesia berhubungan dengan (= didasarkan) Tanahnya menjadi Sosial HAK Kelas
1. Kemanusiaan dalam HAK Azasi Manusia
a. Hidup
b. Pikir = ebebasan (Diri)
c. Persamaan
2. HAK HAK di “Negara”
a. Sosial Keadilan = HAK
b. Sama dalam/ ke Pemerintrahan
c. Kolektivisme (Pimpin)
3. Kepemilikan
a. Pemilikan Masyarakat (Produksi)
Penjelasan Resmi
Undang Undang Dasar
Republik Indonesia
II. ……. pokok pokok pikiran … terkandung …
….. yang tertulis … maupun … tidak …
Pasal 33
“……. demokrasi ekonomi produksi dikerjakan
… semua,
… di bawah pimpinan …
atau
… PEMILIKAN masyarakat.
“….. adalah pokok pokok kemakmuran …
SEBAB
…DIPERGUNAKAN …
“Kalau tidak …
produksi … ke yang berkuasa
dan
RAKYAT BANYAK ditindas …”
b. HAK Manusia = Sosial. Ke “Milik” = Seorang dalam Pribadinya
– Tenaga, Upah. Ke Hasil
Undang Undang Dasar Republik Indonesia
Pasal 28 D ayat 1. “….. BERHAK … MENDAPAT imbalan …
yang adil …
layak
dalam hubungan kerja.”
“Mendapat” = dari Sosial ke HAK (Kelas, Tenaganya) untuk memakai (baca, Ekonomik. Transaktif. Keuangan atas Barang) dan menggunakan
Pasal 28 G ayat 1. “….. ber HAK … benda …….”
Cukup jelas, HAK = yang telah dimiliki (atas Kebendaan – Produksinya)
Pasal 28 J ayat 1. “….. HAK … sebagai pribadi …….”
– Tempat tinggal. rumah
Pasal 28 H ayat 1 “….. sejahtera lahir … batin, bertempat tinggal …….”
– Pendidikan, dan Kesehatan (Manusiawi = HAK)
c. Pengetahuan (Budaya ), Teknologi – ka
4. Pertahanan ke Rasa “Aman”
5. Produksi
a. Barang
b. Budaya – Tani. Ke Pangannya
c. Tanam
<Titik
HUBUNGAN
HAKNYA DALAM MASYARAKAT
KE “ORANG”
Karena, Tanah adalah Dasar = Pembentuk HAK HAK Kemanusiaan = Sosial (“Perbuatan Nilai”) ke Orang
Satu, Kebebasan di atas Tanahnya. Dari
1. Penguasaan/ Militerisme
2 Individualisme (Kuasa ?)
– Penguasa (an)
– Tyranik
– Monopoli
– Militerisme (= Perintah)
– Korupsi
dll dalam Perbuatan
3. Kapitalisme (Dunia)
Apakah Tujuannya ? Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Dasar/ Pokok Manusia (pangan/ makan, sandang/ pakaian dengan barang dan rumah/ papan)
Dua, Kemerdekaan (Ia adalah Manusia. Lahir = Sosial) Kuasa di Tanahnya
<Jeda
HAK Pribadi (Sosial, Pendidikan – Budaya. Baca, Perempuan Sosialis) Manusia = Seorang, terbentuk. Karena Sosial Hubungan
1. Manusia ke Manusia (Kebutuhan kebutuhan ke Pertahanan)
2. Manusia = Anggota Masyarakat (Penghidupan ke HAK)
Berbeda
a. Individualis dengan Individualis. Persaingan karena Beda ke “Milik Kuasa atas”
b. Individualis dengan Kelompok (Para Individualis. Hubungan kah ? Semu) Kepentingan ke Individualisasi)
c. Individualisme dengan Manusia. Penyerangan yang Reaktif. Atas Kebutuhan kebutuhannya
3. Manusia dengan Negara = Kepentingan kepentingannya
Untuk Pembentukan Masyarakat (Sosialisme) Negara. Maka, berlangsung
– Pemikiran ke Sosial (Alamiah)
– Aturan aturan = Kemasyarakatan
(Tradisionalisasi “Negeri” = Tanahnya. Ke – Bangsa – an. Bukan “Adat” – Jajahan)
– Hubungan Perbuatan – Nilai
<Titik
Sosialisme telah memperjuangkan HAK HAKNYA (Manusia), dilakukan berabad abad dalam bentukan bentukan Setempat dan (ke) Internasional. Terjadi lah Penyerangan balik atas Kekuasaan/ Ekonomi Penindasan di Dunia
1. Penguasaan Wilayah ke Hasil
2. Penghisapan Tenaga (Buruh)
3. Perampasan Kepemilikan Tani
4. Perdagangan (Globalis, Korupsi)
5. Penjajahan atas Bangsa
6. Perbudakan
7. “Pemerasan HAK” Perempuan
Pemikiran (Materi ?) ke Dialektika dianuti. Ke Logika atas Materialisme. Dalam mencapai Tahapan tahapan Perubahan. Utopia ke Materialisasi Politik. Ke Tujuannya. Yaitu, Sosial (Manusia) = Kekuasaan. KEKUASAAN RAKYAT “MISKIN”. Memenuhi Kebutuhan, adalah Kekuasaan. Membentuk Masyarakat Sosialis Kita
Negara bukanlah suatu Tujuan yang jadi “Alat”. Negara = Organisasi (Kekuasaan ?). Negara suatu Wilayah wilayah (Rakyat)
Materi materi Politik (dalam) tulisan selalu Kami ungkap. Materialisme Sosial Dialektika ke elas atas Perekonomian. Berdasarkan (= Terjemahan Falsafati) Konstitusif kah ??? Tertulis Pemikirannya. Ke Per – Undang Undang – an = Rules, atau “Hukum buatan”. Untuk menyelenggarakan Kekuasaan (di) Tanahnya ke Pemenuhan
1. Kemanusiaan adalah Pikiran. Ke Tujuan (Sosial)
2. Pemilikan Masyarakat = HAKNYA dalam Sosial Negara di Indonesia
3. Kepemimpinan suatu Pribadi
Hubungan antara Manusia (Pribadi =) Sosial Masyarakat dalam HAKNYA ke Ekonomi. Strategikalisasi DEMOKRATIK (Kerakyatan) menghadapi Kekuasaan Individualisme. Berlaku. Yang dibentuk Perjuangan (Kaum) Buruh
<Tutup
“KAWAN, TERIMA KASIH ………”
27 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Economie, Election, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK, Pembebasan, Pemerintahan, Pemilihan, Politik, Politik Rakyat Miskin, SOSIAL - DAERAH DAERAH, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, DUNIA, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Masyarakat Pedesaan, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
SOSIALISME KE NASIONAL
SOSIALISME = KERAKYATAN
(PERSATUAN
NASIONAL) KE GERAK EKONOMI
( ANTARA SOSIAL – BORJUASI)
BEBERAPA Dasar Tulisan diajukan
1. De Politisasi Sosialisme
2. Kemiskinan Negara karena
a. Penjajahan
b. Individualisme = Kuasa
c. Liberalisasi
Meski awal ke Sosialisme Terjemahan Kemerdekaan, tetapi karena Tekanan Kekuasaan Negara negara Liberalisme Penganutan Ekonomi Industrial Tanpa Sosial Organik organik =Ideologik Kerja Tenaga (Masyarakat, Organisme), arah Pemerintahan pemerintahan tak lagi Ekonomik =Sosial (Nasional, Rakyat), hanya Ekonomisasi Uang Pemerintahan (kah ? Negara, Konseptual) ke Laba saja
– Politik Kendali Uang
– Dagang Tanpa Produksi
– Birokratisme (Korupsi)
– Diskriminatif Perempuan perempuan Sosialis (Tanggung jawab, Peranan)
– Monopolisasi ke Konflik (Hukum)
[Masih kah perlu tambahan alasan alasan Pemiskinan dari Para Individualist atas Rakyat ?]
3. Pembentukan Masyarakat Sosialisme (di) INDONESIA
<Jeda
MENGENAL
SOSIALISME (KE) POLITIK
Sosialisme adalah Pemikiran Tentang Masyarakat. Ke Pergerakan. Utopia ke Materialisasi Politik. Tujuan (Sosial = Manusia dalam) Kekuasaan Rakyat “Miskin” seluruh Dunia. Terselenggarakan Pemenuhan Kebutuhan kebutuhannya
Melalui
1. Sosial HAK = Kelas
a. Kepemilikan Sosial (produksi)
b. Tani – Budaya (Pangan)
c. Penghapusan Kelas (buatan)
2. Ideologisasi
a. Kuasa Rakyat = Gerak
b. Pembentukan Kelas Buruh
c. HAK Manusia Sosial
3. Pergerakan
a. Sosial ke DEMOKRATIK (Kekuasaan)
b. Politik Rakyat Miskin
c. Nasional PEMBEBASAN Rakyat
Dari Pemikiran ke bentuk bentuk perbuatan
1. Dialektika Logika atas Materialisme
2. Thesiska “Alam (di Pikirannya)
3. Kebebasan (suatu Pemikiran) di Tanahnya adalah HAK ke Tujuannya
Strategika Industrialisasi Nasional. Berdasarkan HAKNYA = “Masyarakat” di Negara. Dan, Ekonomi Politik Kelas. Dipersiapkan Negara Sosial = Ide atas Pemerintahan
1. Negara suatu Organisasi Kerakyatan (Politik) Ubah ke Sistim
2. Suatu Pemerintahan ke Demokrasi Ekonomi Produksi (lihat Konstitusi )
a. Sosial ke Perubahan (Ekonomi)
b. HAK Azasi Manusia
c. Kepemimpinan. Tujuan Produksi
3. Kekuasaan Rakyat atas Perekonomian (tahapan tahapan Revolusi)
Ini lah Sosialisme di Negara . Ke Tujuannya. Jadi PEMBEBAS Rakyat. Menggantikan Thematikalisasi Borjuasi Demokrasi (Politik) di Masyarakat lewat Industrialisme ke Perdagangan atas Kerja Buruh. Diselesaikan Tugas tugas Demokratik. Terbentuk Kemampuan kemampuan KIRI (= “Isme”) ke Tengah yang Nasionalis Progressif
— oOo —
<Titik
Para Pembaca, Masyarakat suatu Kemanusiaan = Manusia Sosial (Kelahirannya). Dan, setempat = Masyarakat masyarakat
1. Manusia manusia, Pikirannya
2. Aturan aturan yang “Membentuk”. Dipatuhi. Atau, terpolitisasi jadi Sistim. Dan, ditaati. Karena, bertujuan dalam Pendidikan ke … “Ide”. Kebudayaan . Rangkaian Zaman (ke) Peradabannya
3. HAK dan Kebebasannya
a. Hidup dan Pertahanan
b. Perempuan (HAK, Anak)
c. Pemilikan HAK Sosial
d. Kepemimpinan
e. Sosial HAK ke Kelas (Tenaga = Produksi dan Tanam)
4. Kebutuhan kebutuhan Dasar (Baca, Manusiawi)
– Pangan (Makanan, Tumbuhan dan Daging)
– Sandang dan barang
– Papan = Rumah, Tempat Tinggal (lahir) dan Lingkungan
5. Hubungan Masyarakat ke Masyarakat dan dengan Tanahnya – Alam
Tujuan Kekuasaan untuk Pemenuhan (= Sosialisme) Kebutuhan Dasar Manusia
1. Atas Batas batas Kewilayahan (tempatnya)
2. Atas Perbuatan. Maka Teratur
a. Presaudaraan.HAK Azasi
b. Kolektif (HAK = Aturan)
c. Tanpa Beda. Sama
3, Atas Hasilnya untuk Semua Kepentingan, Guna dan Manfaat)
Borjuasi Demokrasi (Pemimpin, Kaum = Kepatuhan), terjebak “Kebebasan Negara”. Dan, membentuk kepemimpinan perekonomian. Namun, melepas dari Perjuangan Kelas, agar cepat “Menyelsaikan Kemiskinan”, walaupun Tidak setuju Penguasaan
<Tutup
APAKAH TUJUANMU ? SEKIAN
23 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Economie, Filsafat, Goverment, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Masyarakat Pedesaan, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | 2 Komentar
“EKONOMI DAERAH” POLITIK (II)
HUBUNGAN antara Produksi = Ekonomisasi di Daerah daerah berlaku didasarkan
1. Kebutuhan Masyarakat (Setempat)
2. Tenaga = Penghidupan Kerja ke HAK atas Daerah Ekonomi
a. Sosial ke HAK (Pribadinya)
b. Pasar = Transaksi (Daerah)
c. Edar (Uang). Ke Nilai
3. Tradisionalisasi = Kemampuan Daerah (Politik) ke Hasil
Tidak segampang, yang dirancang. Walaupun Utopia, dan terpolitisasi. HAK HAK Rakyat ke Nasional Politik dalam Masyarakat di Daerah daerah, diperjuangkan = Gerak menjadi Demokrasi Ekonomi = Produksi
– Alam yang rusak
– Ragam Kebudayaan ke Isolatif
– Adat ke Pertarungan Milik
– Mentalitas Didikan Penjajah ke Birokrasi (“Isme” = Negara)
– Korupsi
– Kelemahan Administrasi (Keuangan)
Lalu, terjadi Kepemilikan Inididualist atas HAK Tanahnya
1. Pengendalian Tenaga Murah
2. Pemilikan atas HAK HAK (Baca, Sosial = Kepentingan)
a. Pemilikan Tanahnya eks Jajahan
b. Penjualan HAK Ulayat
c. Penguasaan Sumber Alami
3. “Penguasa” Alat Produksi
Dalam sekian abad dilakukan Pergeseran HAK Kegunaan – Nilai (= Sosial. Ke Imperialisasi. Keperdataan dan Pidana Ekonomi) atas Hasil Perkebunan, yang dimiliki Negara (HAK) untuk Masyarakat. Dan, berlangsung Kolonialisasi Uang Monopolisme (Dagang)
Kepentingan kepentingan Ekonomik di Daerah daerah pun telah bergeser juga. Ke Sentralisme. Terpecah Produksi – Bagian bagian
– Kerja, Perusahaan (bentuk)
– Alat alat, Permesinan
[Keterangan, Kerja dan Alat suatu Kesatuan dalam mekanikal Pabrik di bawah Perusahaan (Modal = Keuangan)]
– Waktu, Pembuatan (Dasar)
[Buruh tidak rangkaian Produksi, karena Keberadaan Kerja = Ekonomisasi (Materialistik), MAKA HAKNYA LEPAS dalam Ikatan Hukum Perdagangan Internasional]
– Kebutuhan putus ke Distribusi = Pasar. Atas Pekerja (Daerah)
– Powerless (Benda, Uang)
Daerah jadi Tanggung jawab Kekuasaan. Berlaku dekonsentrasi = Pemerintahan. Tatapi, Usaha = Permodalan. Ke Produksi. Dalam Admnistrasi Politik. Ekonomikal = Industri ke Pemusatan Kerja. Membiarkan “Barang Dikuasai”. Pemerintahan “jadi” Daerah (kah ?)
Imperialisme ke Birokrasi Keuangan. Politik ke Kekuasaan Dagang. Sehingga, Masyarakat tidak lain Pembeli dan Bukan Produktif
Sosialisme adalah Kerakyatan. Di Masyarakat. Ke Pembentukan Kelas (Tenaganya). Membentuk = Organisme. Manusia bekerja untuk Pemenuhan Kebutuhan kebutuhannya. Yang diproduksinya. Suatu Pemilikan = HAK. Terpolitisasi. Sosial HAK = Kelas didasarkan HAK Azasi (Kemanusiaannya)
1. Kelahirannya = Hidup. Manusiawi
2. Pertahanan = Kehidupan. Ke Industrialisasi
a. Nasional = Wilayah wilayah
b. Produksi. Aturan ke Sistim
– Pendidikan (dalam Ideologisasi)
– Aturan aturan = HAK
– Kerja, Pemimpin (Unit)
c. Manfaati, Distribusi (Ekonomisasi)
3. Tenaga (Daerah, “Asal”)
Sosial Hubungan Politik ke Perenonomian yang menciptakan Keseimbangan antara Pemerintahan dengan Daerah daerah di Negara. Bertahap tahap. Ke Tujuan (Revolusioner)
<Tutup
SOSIALISTA
23 Maret 2010 | Categories: "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, dari Penulis Tamu, Economie, Filsafat, Goverment, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Pemilihan, Politik, SOSIAL - DAERAH DAERAH, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Masyarakat Pedesaan, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
“DAERAH EKONOMI” POLITIK (I)
MUNGKINKAH hanya Perdagangan dalam Politik Ekonomi Daerah ? Liberalisasi Uang atau Demokrasi Ekonomi ke Nasional Perindustrian ?
Terjemahan Kebebasan Liberalisme bukanlah Kebijaksanaan, tetapi bisa saja tiba tiba Individualisasi (Proses) menjadi Keputusan (= Politik) di Negara berdasarkan suatu Perlabaan (dewekne)
Ekonomisasi Keuangan Negara melalui Anggsaran, Peminjaman (ke Sistemika) dan Kerjasama (Cooperative)
Bentukan bentukan awal, antara lain
– Pemilikan Masyarakat/Pimpin (Lihat, Penjelasan Resmi Pasal 33)
– Pembentukan Badan Usaha
– Kolektif ke Ekonomi (Putusan)
Ke Industrialisasi dalam Organisme Kerja Rasional dan Perburuhan (Tenaga, Upah, Waktu) suatu Hubungan Ekonomi = Produksi denganDaerah
1. Hubungan Negara – Ekonomi
2. Hubungan Keuangan – Industri
a. Transaktif
b. Upah (Jamina Keuangan Negara = Rupiah)
c. Laba
3. Hubungan Produksi – Daerah
Tahapan tahapan berikut menyelenggarakan Demokratisasi atas Ekonomi di Daerah daerah
1. Menetapkan Kebutuhan apakah untuk disediakan
2. Pembagiann Daerah daerah
a. Sumber Alam (= Wilayah)
b. Tempat, Industrial – Fabrikasi
c. Daerah = Pemenuhan ke Ekonomi
3. Keuangan. Ke “Pengelolaan Investasi” (Aturan = Sistim)
<Jeda
Adapun Keuangan Industrialisme yang mengacukan Nasional Produksi juga jadi Keuangan Negara (HAK, Kedaulatan. Dan, Pencetakan) untuk Daerah daerah (Baca, “Anggaran = Daerah”. Prosedural kah ? Atau, Undang Undang artian Politik) dalam Kerja Otonomisasi (bukan Birokrasi) Pemerintahan pemerintahan Daerah ke Administrasi dan Keuangan Politik (Manfaati dan Transaktif = Penggunaa, Kemampuan – Daya) yang Ekonomis dan tidak Pembelanjaan atas Anggaran = Terpakai. Pemerintahan pun ber – Ekonomisasi
<Titik
BERSAMBUNG
20 Maret 2010 | Categories: "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, BURUH, dari Penulis Tamu, Economie, Filsafat, Goverment, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pemerintahan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pengamatan dan Analysa, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
INTERNATIONAL POLITICAL INTERCOUSE
INTEREST Basic mix. In each policy. Top economic relations. Novelty human civilization
1. Industrialism (Society)
Power = a. Employees Employees
b. Investments (derivative)
c. Natural Resources (Materials)
2. Business Formation (not directly read Production)
3. Finance
a. Currency (Economics)
b. Debt = Money economic governance. Transactive payment
c. Markets (Space areas of economy, trade)
Divided into 2 Talk
A. Interests of the interests of a state government
1. Money = State (Power)
2. Natural Resources (sovereignty)
B. The “Found” State =
3. Industrial Economics
a. Economic Capabilities
b. Results. This is important
c. Social Relations Production
What do you mean with “Gaul”? Diplomacy? Neither! However, … Ideologization! One of the “Idea” (Read, Hope for purpose. Utopia?). Hold = politicization (materialism)
Nationality ‘nation’. Communities in the State Society. No Individualism (capitalists). To the state – “Idea” (Social)
Is the People’s Power. The relationship between the Community. Nation of nations. Between Communities – State. Politicized dialectics = “idea” Powerful
In true dialogue Independence Stages of Man (Historical). Government demands “that the Constitution”. Against imperialism / colonization of Economics, impoverishment (through political) People
1. Power-over-Power = RIGHT (Work)
2. Money for Poor People Power
a. State Financial Liberalization
b. Control of the Industrial World
c. politicization Socialism
3. Control of Nature – Life – Economic Man
The contrast between the power (in the) State of Society International society (eg, Cuba, Vietnam, Iraq etc.. State = socialism). Poverty makes Depending on the state’s ability individualistic
Or, the formation of companies located in Business Economics Pressure Will Power Government (Foreign) in the fight industry in the State Finance Owner them. Conditional politicized = World Trade
– Dependence Decision profit
– Unilateral. Law (to) International
– Delivery (Responsibility)
Government, the State Economic Democracy (Politics = retain)
1. Power Production = Democracy. = National Association
2. Socialism for Industrialization
3. Duties and responsibilities of Labor Economics
Foreign Affairs, Public speaking Lingua Political Economy. JUSTICE. Free Man. Adopt Joint RIGHTS RIGHTS.
ENDS
17 Maret 2010 | Categories: "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, BURUH, Democratie, Economie, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Pemilihan, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: Filsafat, JAKARTA, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Tulisan Sosialisme, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
GAUL INTERNASIONAL POLITIK
KEPENTINGAN kepentingan Dasar bergaul. Dalam Perpolitikan mana pun. Atas Hubungan Ekonomikal. Kebaruan Peradaban Manusiawi
1. Industrialisme (Masyarakat)
a. Tenaga Buruh = Pekerja
b. Investasi (Bentukan bentukan)
c. Sumber Alam (Baku)
2. Pembentukan Usaha (agar jangan baca langsung Produksi)
3. Keuangan
a. Mata (Ekonomi) Uang
b. Hutang = Ekonomi Uang Pemerintahan. Transaktif ke Pembayaran
c. Pasasr (Wilayah wilayah Ekonomi, Dagang)
Terbagi dalam 2 Pembicaraan
A. Kepentingan kepentingan Pemerintahan suatu Negara
1. Uang = Negara (Kekuasaan)
2. Sumber Alam (Kedaulatan)
B. Yang “Didapatkan” = Kenegaraan
3. Ekonomisasi Nasional Perindustrian
a. Kemampuan Ekonomi Negara
b. Hasil. Ini lah, KEPENTINGAN
c. Sosial Hubungan Produksi
Apakah maksud “Gaul” ? Diplomasi kah ? Bukan ! Tetapi, … Ideologisasi ! Suatu yang “Ide” (Baca, Cita cita ke Tujuan. Utopia ?). Meng – “ada” – kan = Politisasi (Materialisme)
Suatu Kebangsaan ke ‘NATION’. Masyarakat masyarakat di Negara. Tidak Individualisme (Kapitalist). Ke Negara – “Ide” (Sosial)
Adalah Kekuasaan Rakyat. Membentuk Hubungan antara Kemasyarakatan. Antara Bangsa bangsa. Antara Masyarakat – Negara. Terpolitisasi = Dialektika “Ide” Kuasa
Dalam Tahapan Dialogis berlaku Kemerdekaan Manusia (Historikal). Menuntut Pemerintahan “yang Konstitusi”. Melawan Imperialisasi/ Penjajahan Ekonomik, memiskinkan (lewat Politik) Rakyat
1. Kuasa atas Tenaga = HAK (Kerja)
2. Rakyat Miskin karena Kekuasaan Uang
a. Liberalisasi Keuangan (di) Negara
b. Penguasaan Industrial Dunia
c. de Politisasi Sosialisme
3. Penguasasan Alam – Kehidupan – Ekonomi Manusia
Pertentangan antara Kekuasaan (di) Negara atas Masyarakat masyarakat Internasional (contoh, Cuba, Vietnam, Irak dll. Negara = Sosialisme). menciptakan Kemiskinan Bergantung pada Kekuasaan Individualis suatu Negara
Atau, pembentukan Usaha usaha Ekonomi didasarkan Kemauan dalam Tekanan Kuasa Pemerintahan (Asing) dalam Tarung Keuangan Pemilikan Industri di Negara mereka. Terpolitisasi = Kondisional Perdagangan Dunia
– Ketergantungan Putusan Laba
– Sepihak. Hukum (ke) Internasional
– Penyerahan (Tanggung Jawab)
<Jeda
Pemerintahan, yang Demokrasi mempertahankan Negara Ekonomi (= Politik)
1. Demokrasi = Kekuasaan Produksi. Nasional = Persatuan
2. Sosialisme ke Industrialisasi
3. Peranan dan Tanggung Jawab Buruh atas Perkonomian
terhadap Negara Luar, Masyarakat berbicara dalam Bahasa Politik Ekonomik. KEADILAN. HAK Manusia Bebas. Menentukan HAK HAK Bersama.
<Tutup
SELESAI
17 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, dari Penulis Tamu, Economie, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Pemilihan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
PEMILIHAN DAERAH KABUPATEN
PEMILIHAN DAERAH KABUPATEN
(Tulisan
PERGERAKAN RAKYAT DAERAH)
PAKET Bupati dan Wakil Bupati tidaksama dengan Pemilihan Presiden, atau Gubernur dan Wakil. Ditinjau Politis ke Tata Negara
PERRTAMA, Pemerintahan Daerah ber HAK (= HAK Daerah dari Negara. “Karena ada Daerah maka ada Negara”, bukan Negara lebih dulu ada), lewat Pemilihan Nasional = Langsung, mempunyai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang jadi Pelembagaan Kekuasaan Rakyat
KEDUA, Provinsial ke Kabupaten yang mengacu Nasional Politik Kependudukan. Berbeda dengan Kota (dari Desa atau Pedesaan = batas batas “ke” Kota). Ikatan, Kepentingan kepentingan Politik (Otonomisasi Ekonomik ?), ATURAN, dan melaksanakan Pertahanan Rakyat (Setempat)
KETIGA, Sosio Ekonomikal Produksi dalam mengelola Sumber Alam di Daerah. Diatur (Parlemen, Nasional ke Daerah), terpolitisasi Kedaulatan atas Negara. Masterialisasi rasional. Karena, Tenaga/ Budaya Tanam. Ditetapkan Putusan Kerakyatan ke Industrialisasi
<Jeda
Lalu, Sentralisme Kekuasaan (= Individualisasi ?) menjadi DIBENTURKAN. Tria Politika Kuasa (hanya sampai di Provinsi = Govermental, Admnistrasi jadi Birokratisme dan Keuangan) berhadapan KEKUASAAN POLITIK RAKYAT berlaku atas Negara ke Pemerintahan pemerintahan Daerah, berlangsung di Kabupaten (Demokratisasi. Jangan baca Pemilihan ke Suara Strukturalisme)
Partai partai Politik
Dalam Pemilihan Kepala Daerah Bupati, Partai Politik bertanggung jawab (Keabsahan, Figur) mengajukan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Tanpa kemampuan Pencabutan (secara Hukum Negara ke Politisasi) atas CALON Bupati (tanpa Wakil Bupati), yang akan dan akan Terpilih. Kekuasaan pun = Sistim (Negara)
Dengan kemungkinan (Wajib = Politik Hukum) menyerahkan karena berkekuatan Komposisi Suara Politik (Gabungan Partai partai, dan atau Koalisi). Terbawa, sebelum dan sesudah
Tampak Peranan Kepartaian
– Power of Election (Suara)
– Pemerintahan = kepemimpinan di Daerah
– Federalistik Kesatuan (Pembagian)
– Desentralisme = Negara
– Sosial Pertahanan Daerah
dll
Sosialisme adalah Kerakyatan ke Pembentukan Masyarakat di Negara (di Daerah = Tempat, Kelahiran). Mengajukan Demokrasi ke Sistim Ekonomi = Politisasi diakibatkan Kerja Tenaga = HAK ke Kelas (Buruh)
Mengapa ?
1. Daerah = Asal Pekerja
2. Daerah = Kebudayaan. Ke Pangannya
3. Daerah = HAK (Kemerdekaan)
Daerah = Strategik Negara. Melalui Pemilihan Daerah. Mengarahkan Kemampuan kemampuan Politik Rakyat yang Miskin atas Negara. Dan, mempertahankan Gerakan Rakyat ke Pemerintahan pemerintahan Daerah
<Tutup
SEKIAN.
(DALAM PENGAMATAN KAMI).
SOSIALISTA
15 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, dari Penulis Tamu, Economie, Election, Filsafat, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Pemilihan, Politik, SOSIAL - DAERAH DAERAH, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Komentar Dinonaktifkan pada PEMILIHAN DAERAH KABUPATEN
INDUSTRIALISASI KE TUJUAN PRODUKSI
PEMBENTUKAN suatu Tujuan berdasarkan Kehendak Rakyat ke Negara, menyelesaikan lebih dulu Kemampuan kemampuan Batini lebih dulu tanpa kontradiktif
Akibat tidak “punya” (= dengan) premis. Kausalitas pun ke Tujuan Rakyat. Tahapan tahapan Revolusioner adalah Sebab atas Perubahan
Dibentuklah Pikiran ke Alamnya. akan terjadi Usaha (Ekonomikal Politik). Diarahkan Tenaga ke HAK = (Kelas). Membuka Kebebasan Masyarakat untuk “Pemenuhan” dari Kepemimpinan (Sosial = Manusia) berlangsung
<Jeda
– Tanggung jawab (Perbuatan)
– Berpengetahuan. Logik, Dialektis ke Rasional
– Pengubahan (bukan “alat”) dalam Sistim
Bentukan bentukan Politik dibicarakan. (Produksi = Materialisme ?). Buruh atas Kerja. Dalam Keputusan Rakyat. Melalui Organisme dan ber Negara = Politisasi “Isme”
Sehingga kembali Pemilikan ke Tujuannya. Yang dirombak. Kuasa yang Strukturalisme berubah ke Perintah, menyertai Sanctum (bukan Pidana, tetapi Ekonomisasi) Pemutusan Hubungan Kerja Sepihak tanpa Kesalahan Si Buruh dalam Proses Produksi, karena alasan alasan Permodalan atas Uang = Negara
Putusan suatu Kehendak merubah. Organik organik Kerja adalah Perbuatan atas Kebendaan – Alat – Mesin dan Hasil, yang didasarkan Politik Rakyat Miskin
Tujuan adalah “Ide”. Dan, bukan alasan “Punya”. Atas Pekerja – Teknologika. Untuk perlabaan – dagang, namun KEWAJIBAN
Antara Tenaga ke Produksi, bertujuan Kekuasaan untuk Kebutuhan kebutuhannya, sedangkan Investasi dikendalikan dengan Kebatinan Logis melaksanakan. Utopi ke Materialisasi (Pemimpin)
1. Yang Benar karena Berpikir
2. Berkemampuan (Aturan)
3. Bersama (Pemilikan)
4. Berguna dan Manfaati = Hak atas Kebendaan
5. Berke – Adil – an
dst
Kuasa Produksi adalah Perbuatan (Masyarakat). Berkehendak. Demokratisasi ke Pemerintahan. Mendirikan Negara Ekonomi (Industrialisme) ke Tujuan yang Manusiawi
<Tutup
SELESAI
12 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Democratie, Filsafat, Goverment, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, Pemerintahan, Pemilihan, Politik, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, Industry, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
KEBEBASAN DALAM GERAKAN (II)
TAMBAHAN
“DEMOKRATIK KE
PERGERAKAN“
DISERANG KAH ……. ?!?
“TERHINDARKAN adalah BERTAHAN jua“
MENYERANG !
1 Pertahanan
Berkekuasaan RAKYAT
Berke – KUAT – an (Suatu Persatuan Rakyat)
Berkemampuan (Gerakan)
2. Balik – Serang (? Penyerang)
a. Jaringan jaringan (Ideologik)
b. Unit (Anggaran Dasar)
c. Organisme (= PERSAUDARAAN)
3. Kerahasiaan (TERPIKIRKAN)
Tegas, Batini ke Niat = Politik. BERTUJUAN !
1. Merahasiakan (Ajarannya))
2. Melindungi (Pemimpin)
3. “Mengenali” Lawan
4. Mem – “Baru” – kan (= Keseimbangan)
a. Dialektika
b. Logika
c. Oto – Kritik
5. Menyelesaikan (ke “Depan” = Revolusioner. Progresif)
dst nya
Bukan lah hanya Strategi ke Taktikal, karena ADA Sosial = “Perubahan” (baca, Ke), berdasar Maksud MENGHANCURKAN Musuh yang “Seperti Akal” di Seluruh Dunia, MAKA Kitaperlukan Kemampuan kemampuan “Ubah” di dalam Pemikiran (Generasi ke Generasi)
1. Manusia (“Pikir” ke Ajaran)
2. Ibu (Perempuan Sosialis)
a. Kesucian
b. Kelahirannya
c. Kebebasan
3. Kolektif (DEMOKRATIK ke PEMBEBASAN)
Perlawanan dalam Perang/ Tempur (Pikiran). Ke Masyarakat Sosialisme. Harus jadi Kenyataan … memang Bukan Utopia lagi !
Lalu, apakah, yang DIAKIBATKAN Keadaan di atas ? Thesiskalisasi
TERIMA KASIH, KAWAN …
2.
10 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, BURUH, Filsafat, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nation, Pembebasan, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tinggalkan komentar
TANGGAPAN ATAS TANGGAPAN
(MENANGGAPI)
HAK Rakyat di Parlemen dipakai. Hak Angket dan mengacu ke Undang Undang yang terbuat sudah lama ketika KOnstitusi = Negara masih Undang Undang Dasar Tahun 1945. Sekarang ? Hasil Amandeer. Berbeda Keadaan = Sosial Politik (ke Ekonomisasi)
1. Walaupun Dewan Perwakilan Rakyat juga Anggota anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik INDONESIA
Tetapi,
2. MPR RI suatu Lembaga “Tertinggi Negara. Pemegang Kekuasaan yang berdasar” Kedaulatan Rakyat. Dulu …
Karena,
Pasal 2 ayat 1 “Kedaulatan ADALAH … Rakyat …….”
MAKA Kedaulatan = HAK pun kembali ke Rakyat. Pasal 2 ayat 1 “MPR terdiri … Anggota anggota DPR …, DIPILIH melalui Pemilihan …”. Terselenggarakan Kekuasaan = HAK Pilih Rakyat
Undang Undang Dasar RI
Pasal 22 E
ayat 1. “……. langsung, … rahasia, … adil …”
ayat 2. “……. MEMILIH anggota DPR, …, Presiden, …..”
ayat 5. “Pemilihan … diselenggarakan … bersifat Nasional …”
untuk memenuhi
1. Pasal 4 ayat 1. “……. kekuasaan pemerintahan …” juncto Pasal 28 ayat 3. “……. berhak … sama ….. dalam pemerintah”
2. Pasal 20 ayat 1. “…….kekuasaan membentuk undang undang”.
3. Pasal 33 ayat 1. “……. atas demokrasi ekonomi … dengan … berkeadilan …”
Fungsi lembaga dalam Kedudukan (= Anggota) Dewan Perwakilan Rakyat RI yang mengajukan Angket dan HAK HAK lain diarahkan ke
Penjelasan Resmi UUD RI
Sistim =
Pemerintahan
Negara
V. ……… Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, …
VI. ……… Menteri menteri itu … tergantung daripada Presiden …
VII. Kedudukan DPR adalah Kuat
Mengapa ?
– Tidak dapat dibubarkan Presiden
– Anggota anggota DPR merangkap Anggota anggota MPR
– oleh karena itu DPR dapat MENGAWASI Presiden
atas Tugas tugas Presiden (Tanpa Wakil Presiden)
1. Kenegaraan (Baca, Pelasanaaan Undang Undang)
2. Pemerintahan (Kebijakan ke Aturan ?)
3. Keuangan (= Negara. Pengelolaandan Tanggung jawab. Ke Rakyat)
TERSIRAT Maksud dan Tujuan)
Penutup, Tanggapan Atas Tanggapan, jelas berhubungan dengan Demokrasi = Kekuasaan (atas) Ekonomi Negara dan Keuangan. Suatu Tanggung jawab. Berguna kah atau Tidsak, bahwa HAK = Negara tersebutkan dalam MENGHACURKAN KORUPSI !?! Pengawasan ke … Tindakan
Sekian. Terima kasih.
“HANCURKAN
Kepala Batu … !”. SOSIALISTA !
5 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Filsafat, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nation, Pemilihan, Politik, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DEMOKRASI, Filsafat, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nasional Industrialism Produksi, Nation, Pembebasan, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Politics, Social, SOCIALISME, Sosialisme (di) Indonesia, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar
KEBEBASAN DALAM GERAKAN (I)
KEBEBASAN
DALAM SOLUSI POLITIK
GERAKAN
BEBERAPA falsafah, yang teranutkan ke Politik, dan ke – Kini – an
1. Individualisme (Filsafat ke Ilmu. Teoritika)
2. Sosial
a. Sosial = Kekuasaan (Rakyat)
b. Sosial HAK = Kelas
c. Sosial (ke) Demokrasi = Kuasa
3. Materialisme (Filosofika)
Ke Perekonomian di jelang = Posta Zamani “Kuno” , Pertengahan (masih) ke Depan (Abad abad) dalam Perkembangan mandeg, karena Politik (= Cita cita) versus Pendustaan
1. Liberalisme, yang bertujuan Individualisasi (Penganutan) Kapitalist
2. Sosialisme (Baca, ke Pembentukan Masyarakat)
atas “Negara”. Maka, berlaku RUANG KEBEBASAN PIKIR. Termaksudkan, Kemerdekaan (Materialisme, dan Anutan HAK ke Perbuatan) antara Individu ke Individu, Seorang Yang Bebas menyelenggarakan Sosial “Kekuasaan HAKNYA”
Suatu Pendasaran Tujuannya. Memasuki Rasional Tarung Ideologi
1. Negara ke Tujuan Ekonomisasi
2. Negara = “Alat” (ke ? Pemerintahan)
a. Militerisme, Tyranik
b. Penguasaan
c. Hukum ke Ekonomi, Birokrasi
3. Negara – “Ide” (Sosial)
Kekuasaan pun “yang ada di dalam” Perekonomian berlangsung ke Tujuan Rakyat dan didasarkan Massa (Demokratik). Negara terpolitisasi (jangan langsung baca “Isme) karena DEMOKRASI atas Ekonomi, dijadikan Usaha Pencapaian (Gerakan)
Sehingga, ada beberapa Pemikiran. Ke Negara
1. a. Kekuasaan Rakyat “Miskin”
2. b. Kedaulatan Rakyat (di) Masyarakat
c. Nasional = Rakyat (Penduduk)
bertentangan dengan Pemahaman atas Kekuasaan Individualist (di) Negara, yang dilakukan. Individualisme = Si Penganuti (melalui Politik = Negara ke Ekonomisasi)
Dalam Tahapan tahapan Pertentangan akan diajukan, antara lain
– Perubahan (= Dasar) Sosial
– Keseimbangan = Kekuasaan Sosial atas Individu
dan atau, Kewajiban suatu Negara yang Merdeka melakukan
– Pembatalan Kuasa Sepihak
SELESAI. “KAMI LIHAT … !?!”
2 Maret 2010 | Categories: "NATION" - Persatuan, "Negara" - Ide Sosial, AKSI MASSA, ANTI MILITERISME, BURUH, Election, Filsafat, Internasional, Kebebasan - Sosialisme, Kemanusiaan, Liberation, NASIONAL, Nasional - Wilayah wilayah, Nation, Sosialisme & Pembicaraan, Sosialisme - Indonesia, Sosialisme Moderen | Tags: DAERAH, DEMOKRASI, Filsafat, ISU - KONTRA ISU, JAKARTA, Kelas Pekerja - Buruh, Kemanusiaan, Kepada Revolusioner Kita, KESATUAN - FEDERALISME, Nation, PEMBEBASAN & Kepartaian, Pengamatan dan Analysa, Phylosopy, Tulisan Para Pembebas, Tulisan Sosialisme, TULISAN TULISAN SOSIAL, Untuk Kaum Perempuan | Tinggalkan komentar