Selamat Datang Kawan di WebBlog Para Pembebas

Archive for 12 Agustus 2009

PARTAI MANUSIA BARU III


PARTAI – BARU MANUSIA

Sambungan

Ke III (TIGA). MANUSIA POLITIK

EKONOMI Kapitalisme  ‘membuat’ Individualisasi atas Politik. Tegas jelas, di suatu Negara. Berlanjut ke Tyran untuk Dunia. Didukung Militerisme – Pedagang mereka

1. Individualisme – Pemerintahan

2. Partai = “Kelompok” Individualist

3. Anti – Sosial (Kuasa Rakyat)

Terjadilah Pemiskinan karena Ekonomisasi

Kekuasaan Rakyat = Demokratik diterjemahkan (ke) Manusia Partai (Sistim)  memperjuangkan Pemenuhan Kebutuhan kebutuhannya

1. Kolektif – Politik yang Bertujuan Kemakmuran, Adil – Sejahtera

2. Keanggotaan (baca, Masyarakat) Ber “HAK” = Kemanusiaan (ada Kehendak)

ANGGARAN DASAR PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK

Pasal 6

Kalimat “….. sistim masyarakat … budaya …”

3. Nilai nilai = Perbuatan. Ber Peri Kemanusiaan. Ke Sosial “Ide” Negara

Ini lah, suatu Dasar Kolektif Partainya Manusia Baru. Membentuk Masyarakat Sosialis di “Negara” Yang INDONESIA

KEKUASAAN Sosial yang membentuk = Negara Ekonomi (Produksi), dipersiapkan dalam Kebersamaan – kolektif Mandiri tidak Bergantung ke “Luar” (Keuangan Ekonomik). Diarahkannya ke Nasional Industrialisme, menerapkan Budaya Tani ke Pangan

Usaha usaha Negara berdasarkan Demokrasi Ekonomisasi Politik

Kepartaian = Manusiawi (Keputusan). Bukan jadi “Alat”, Organisasi ke Tandatangan, Kendaraan. Tetapi, “Organisme” (Politik) = Kemasyarakatan

Salahsatu Kekuatan Mempertahankan Sosial Hak = Hak Azasi Manusia. Mendidik. Manusia pun Melawan Individualistik ! Terpolitisasi lah. Dalam Mekanisme Pemilihan ke Pemilihan

SELESAI


PARTAI MANUSIA BARU II


PARTAI - BARU MANUSIA
Sambungan
Ke Dua. BUDAYA (DASAR)

KEBUDAYAAN

1. Rangkaian Sistim (Masyarakat – Alam, Pertanian dan Ekonomi)

2. Cipta (Utopia ke Politik. Materialisme =) Perbuatan, Rasa

Bersumber dari

– Pemikiran Akal. Ke Rasional

– Dialektika “Yang Logika”

– Logika Batini (Rasa)

– “Hidup”

– Thesiska “Alam (di Pikirannya”)

3. Aturan aturan (jangan baca Hukum) dan Pertahanan

Sosial Politik ke Masyarakat terbentuk. Kekuasaan Rakyat ke Pemerintahan jadi suatu Kolektivita = Ideologi (Idea – Logika). Bersama (Haknya) Tidak Individualist

– Musyawarah

– Perintah (Organisasi) ke Perbuatan

– Kuasa = Mengatur. Bersama = Dikerjakan

menyelenggarakan (= Kuasa. Demokratisasi, Pelaksanaan) diakibatkan Hak Manusia di Tanahnya (Kedaulatan = Lahir)

1. Haknya dalam Kelas

2. Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan (Bersama)

3. Sosial Pertahanan (Aman)

Bukan Tradisi ke Hukum, membebankan Kewajiban kewajiban Adat memaksakan Kepentingan kepentingan  = Rasionalitas menetukan Satu atas “Semua”

Itu Tidak Kolektif … ! Berbeda dengan Partai Manusia

Budaya Pembentukan Kepemimpinan. Hubungan Sosial Negara ke Bentukan  bentukan Politisasi (Kenegaraan). Antara Sistim sistim (Tidak Multi)

Undang Undang Dasar Republik Indonesia

Pasal 28 I ayat 3 “……. budaya dan hak masyarakat… selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban”

Maka, Kolektivisme (mengoper “Hak) kembali Positif”

– Kerja = Perintah. Tugas

– Keputusan = suatu Politik

– Program program (ke) Partai

– Tanggung jawab (Pimpin)

– Pengawasan di “Dalam” (Lekat)

– Dukungan Kelompok kelompok

– Jaringan jaringan di Parlemen

Sebab, Kepentingan pun tunduk, bergantung Rakyat (= Massa. Bukan Anarkhist, tetapi Demokratik. Maaf ?)

BERSAMBUNG